Minggu, 11 Juni 2023

Sejarah Banyuwangi (36): Tandiono Manu Lahir di Banjoewangi; Sarjana Hukum (Mr) Rechthogeschool,Menteri Pertanian 1950-51


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Siapa Tandiono Manu? Ada yang menulis Tandiono Manu lahir di Banyuwangi. Tandiono Manu menyelesaikan Pendidikan sarjana di Rechthoogeschool Batavia. Okelah, itu satu hal. Juga ada yang menulis Tandiono Manu lulus sarjana hukum di Rechthoogeschool Batavia. Okelah, itu hal lain lagi. Untuk melengkapi narasi sejarah Tandiono Manu, mari kita telusuri.


Tandiono Manu (lahir pada 28 Juni 1913) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Natsir antara 1950 dan 1951, dan Menteri Perdagangan dan Industri dalam Kabinet Halim Republik Indonesia pada periode Indonesia Serikat. Tandiono lahir di Banyuwangi, kini di Jawa Timur, pada 28 Juni 1913. Ia adalah anak tunggal, dan ayahnya Martoprawiro bekerja sebagai petugas departemen irigasi. Ia menyelsaikan sekolah dasar (Hollandsch-Inlandsche School) di Jember dan sekolah menengah (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Surabaya, sebelum melanjutkan pendidikan ke Rechtshogeschool (institut hukum) di Batavia. Ia lulus dari sana pada 1941. Pada masa pembelajarannya, ia aktif dalam organisasi-organisasi pemuda seperti Jong Java dan Unitas Studiorum Indonesiensis. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Tandiono Manu lahir di Banjoewangi? Seperti disebut, di atas ada yang menulis Tandiono Manu, sarjana hukum pernah menjadi Menteri Pertanian RI. Lalu bagaimana sejarah Tandiono Manu lahir di Banjoewangi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Tandiano Manu Lahir di Banjoewangi; Sarjana Hukum Rechtschool, Menteri Pertanian RI Periode 1950-1951

Siapa Tandiono Manu? Yang jelas ada nama suku Manu di Papua. Juga nama Manu adalah marga orang Eropa/Belanda. Tentu saja ada marga Manusama, Manuhutu, Manuputtij dan sebagainya. Namun ini Manu van Banjoewangi, disebut lahir di Banjoewangi. Pada tahun 1933 di AMS Jogja lulus ujian transisi dari kelas lima ke kelas enam M Manu (lihat De locomotief, 09-05-1933).


Tidak diketahui persis apakah M Manu di AMS Jogja adalah Tandiono Manu. Di sekolah menengah AMS lama studi enama tahun. Siswa yang diterima adalah lulusan sekolah dasar Eropa (ELS) atau HIS yang ditempatkan di kelas satu. Sementara yang lulusan MULO diterima ditempatkan di kelas empat. Lulusan AMS dapat melanjutkan ke peguruan tinggi apakah di Hindia atau ke Belanda. Perguruan tinggi yang sudah ada di Hindia adalah THS Bandoeng, Rechthogeschol dan GHS di Batavia. Selain di Jogja, pada saat itu AMS juga ada di Bandoeng dan di Weltevreden/Batavia

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sarjana Hukum Rechtschool, Menteri Pertanian RI Periode 1950-1951: Menteri Pertanian Sebelum dan Sesudah

Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh (kerajaan) Belanda, yang berlaku sejak 27 Desember 1949, dibentuk Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Presiden adalah Soekarno dan Perdana Menteri adalah Mohamad Hatta dengan kabinetnya. Namun RIS yang dibentuk tersebut tidak berumur panjang. Satu per satu negara federal bubar sendiri dan pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS resmi dibubarkan. Lalu kemudian Mohamad Hatta digantikan oleh Perdana Menteri Natsir. Dalam cabinet Natsir sebagai Menteri Pertanian adalah Mr Tandiono Manu.


Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode, 07-09-1950: ‘Tandiono Manu. Menteri Pertanian yang baru, lahir di Banjuwangi pada tanggal 28 Juni 1913. Setelah menyelesaikan HIS di Djember, beliau melanjutkan studinya di MULO (Soerabaja), AMS di Bandung dan Rechthogeschool di Batavia, dimana beliau memperoleh gelarnya pada tahun 1941. Sebagai mahasiswa, Manu pernah menjadi anggota "Jong Java", Indonesia Muda. Tahun 1942 menjadi adjunct-inspecteur bij de belastingen dan bekerja di Departemen Kehakiman di Semarang pada tanggal 1 Januari 1943. Tahun 1944 menjadi landrechte di Djokja, yang jabatannya ia menjabat hingga akhir tahun 1946. Awal April 1947, Manu menjadi Residen Bodjonegoro, hingga 31 Desember 1949. Pada 1 Januari 1950, Pj Gubernur Jawa Timur, ia diperintahkan untuk menyelesaikan masalah di Jawa Timur Namun tak lama kemudian, ia menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia di Dogjakarta.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar