Rabu, 01 November 2023

Sejarah Catur (3): Kapan Pertandingan dan Kompetisi Catur Bermula di Indonesia? Nederlandschen Schaakbond Belanda, 1873


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Catur dan permainan catur di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Namun permainan catur dipermainkan baru sekadar mengisi waktu. Perangkat catur tersedia di kantin/barak militer, di klub sosial dan di tempat-tempat lain termasuk di rumah dan di kapal. Bagaimana dengan pertandingan catur sendiri?


Sejarah Catur Masuk ke Indonesia. Titi Fajriyah. CNN Indonesia. Kamis, 15 April 2021: Olahraga catur di Indonesia sedang naik daun dalam beberapa pekan terakhir. Berasal dari India, catur masuk ke Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Kabid Binpres Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Kristianus Liem kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/4), menjelaskan hampir semua ahli sejarah di dunia yang menyelidiki asal usul catur sependapat catur berasal dari India kemudian menyebar ke Dunia Barat. Dalam perjalanannya catur mengalami beberapa kali perubahan peraturan permainan, terakhir pada abad ke-16 (zaman permainan Ruy Lopez) sehingga permainan catur mencapai bentuknya yang seperti sekarang. Saat masuk ke Indonesia, kebanyakan hanya orang-orang Belanda yang senang bermain catur. Namun pada akhir abad ke-19 mulai bermunculan klub-klub catur di Surabaya, Magelang, Yogyakarta dan Bandung. Pada 1915 baru berdiri Nederlandsch Indische Schaakbond (NISB) di Yogyakarta. NISB merupakan perkumpulan catur pertama di Indonesia (https://www.cnnindonesia.com/)

Lantas bagaimana sejarah kapan pertandingan dan kompetisi catur bermula di Indonesia? Seperti disebut di atas, permainan catur sudah lama dikenal di Hindia Belanda. Perserikatan catur Nederlandschen Schaakbond di Belanda didirikan tahun 1873. Lalu bagaimana sejarah kapan pertandingan dan kompetisi catur bermula di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Kapan Pertandingan dan Kompetisi Catur Bermula di Indonesia? Nederlandschen Schaakbond di Belanda, 1873

Adanya permainan catur di Indonesia semasa Hindia Belanda sudah lama. Sebagai salah satu permainan yang mulai mendapat tengah warga, bagaimana sejarah catur itu ada yang menulis di surat kabar (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 22-10-1866). Sementara itu, nun jauh disana di Eropa, di Belanda didirikan perserikatan catur Belanda tahun 1873. Seperti biasa, apa yang menjadi bermula di Hindia Belanda, biasanya merujuk ke Belanda, termasuk perihal (permainan) catur.


Pertandingan catur di berbagai negara di Eropa dan Amerika sudah semakin marak. Pertandinga-pertandingan catur internasional sudah menemukan bentuk. Juara catur di suatu negara melakukan pertandingan dengan juara catur di negara lain. Organisasi catur internasional, tentu saja belum terbentuk. Seperti kita lihat nanti, Fédération Internationale des Échecs atau Federasi Catur Dunia baru didirikan di Paris, Prancis 24 Juli 1924. Lalu seiring dengan semakin populernya permainan catur di Hindia Belanda, mulai ada surat kabar yang membuka rubrik problem catur. Surat kabar yang terbit di Semarang De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 23-06-1870 mulai menurunkan rubrik problem catur pada tahun 1870 (rubrik nomor 3). Lalu surat kabar di Soerabaja (lihat Soerabaijasch handelsblad, 24-09-1879). Edisi  menurunkan schaakprobleem nomo 152.  Lalu kemudian surat kabar di Batavia Bataviaasch handelsblad, 04-07-1885 mempublikasikan problem catur yang pertama. Dalam pertkembangannya mulai surat kabar menurunkan analisis catur dengan melansir surat kabar du Eropa/Belanda tentang suatu pertandingan yang menarik. Boleh jadi itu karena di Eropa/Belanda sudah ada pertandingan-pertandingan resmi. Hingga sejauh ini belum ada surat kabar di Hindia yang menurunkan analisis catur dari pertandingan di Hindia. Mengapa?

Bagaimana dengan pertandingan catur sendiri di Hindia Belanda? Paling tidak di Batavia diadakan pertandingan catur pada tahun 1887 (lihat Bataviaasch handelsblad, 08-01-1887). Disebutkan di Militair Societeit ‘Concordia’ diadakan pendaftaran kompetisi whist dan schaak.


Setelah berkembang permainan catur di Jawa, perkembangan catur berikutnya di pantai barat Sumatra. Paling tidak pemasaran perangkat catur di Padang sudah dimulai pada tahun 1863 (lihat Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, 11-04-1863). Harus dicatat bahwa Pemerintah Hindia Belanda belum membentuk cabang pemerintahan di Deli. Setelah dua decade permainan catur dikenal di pantai barat Sumatra termasuk di Tapanoeli, mulai muncul tulisan sejarah catur di surat kabra (lihat Sumatra-courant: nieuws- en advertentieblad, 24-09-1885). Dalam konteks inilah diduga catur tradisi Batak di wilayah Tapanoeli mulai menghilang (tetapi di wilayah Karo masih ada yang memainkannya).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Nederlandschen Schaakbond di Belanda, 1873: Pertandingan dan Kompetisi Catur di Hindia Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar