Rabu, 17 Januari 2024

Sejarah Bahasa (242):Bahasa Sebyar Sungai Kamundan Tempo Dulu; Sungai Weriagar dan Sungai Sebyar Kabupaten Teluk Bintuni


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Sebyar di kabupaten Teluk Bintuni populasi 3,000 jiwa dengan berbahasa Sebyar. Suku Sebyar umumnya di sebelah timur dan barat Sungai Weriagar, dan di sekitar Sungai Sebya yang termasuk distrik Tomu, distrik Weriagar, distrik Kamundan, dan distrik Taroi. Orang Sebyar umumnya Islam. Sistem keturunan diwariskan melalui penyebutan marga secara patrilineal dan tradisi mahar di wilayah suku Sebyar yaitu Kutanggas, Hindom, Braweri, Bauw, Solowat, Kokop, Kinder, Inai, Tonoy, Kambori, Manini, Kosepa, Kamisopa, Imbimbong.


Identifikasi Bunyi Segmental Bahasa Sebyar. Tom Moses Waroy. Abstract. Penelitian dilakukan di distrik Kamundan, kabupaten Teluk Bintuni, provinsi Papua Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk bunyi segmental yang meliputi inventarisasi fonem, identifikasi fonem, klasifikasi fonem, distribusi fonem, variasi fonem dan fonotatik bahasa yang meliputi deret fonem, gugus fonem serta pola suku kata. Pengympulan data wawancara berupa 200 kata dalam daftar Swades. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa bahasa Sebyar memiliki 13 bunyi konsonan yaitu. /p/, /b/, /t/, /d/, /k/, /g/, /j/, /f/, /h/, /m/, /n/, /w/, /y/ dan 6 buah fonem vokal, yaitu /i/, /u/, /e/, /o/, /a/. Sementara variasi fonem vokal berbunyi /edi/ ‘kami/kita/ dan /nedi/ ‘ia/dia, bunyi /naimbe/ ‘beri’ bunyi /kaimbe/ ‘beri/memberi dan deret konsonan /mb/, /ng/. Selain itu diketahui bunyi diftong yaitu /ae/ terdapat pada satu suku kata dan ucapkan /ay/ diftong /ao/ terdapat pada satu suku kata dan ucapkan /aw/, diftong /io/ terdapat satu suku kata dan ucapkan /yo/. Kemudian pola suku kata bahasa sebyar yaitu V, VK, KV, dan KVK. (https://kimli.mlindonesia.org/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sebyar dan sungai Kamundan tempo dulu? Seperti disebut di atas bahasa Sebyar dituturkan di pantai selatan kepala burung pulau Papua. Sungai Weriagar dan Sungai Sebyar di kabupaten Teluk Bintuni. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sebyar dan sungai Kamundan tempo dulu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Bahasa Sebyar dan Sungai Kamundan Tempo Dulu; Sungai Weriagar dan Sungai Sebyar di Kabupaten Teluk Bintuni

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sungai Weriagar dan Sungai Sebyar di Kabupaten Teluk Bintuni: Sungai Kamundan Masa ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar