Tampilkan postingan dengan label Sejarah TATA KOTA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah TATA KOTA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (26): Tata Kota di Gorontalo, Poso dan Banggai; Diantara Manado - Makassar Pantai Timur Sulawesi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Seberapa tua kota Gorontali? Yang jelas kini Gorontalo menjadi ibu kota provinsi di Semenanjung Utara Sulawesi di pantai utara Teluk Tomini. Bagaimana dengan kota Poso di pantai selatan Teluk Tomini? Ada baiknya untuk memperhatikan wilayah kuno di pedalaman di Lembah Bada. Satu yang jelas bahwa kota Banggai di arah timur Poso sudah disebutkan dalam teks Negarakertagama (1365). Teluk Tomini memiliki riwayat sendiri dimana muncul nama-nama kota Gorontalo, Poso dan Banggai.


Perkembangan Morfologi Kota Gorontalo dari Masa Tradisional hingga Kolonial. Irfanuddin Wahid Marzuki. Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM. Abstrak. Kota Gorontalo merupakan kota terbesar dan menjadi cikal bakal Provinsi Gorontalo. Keberadaan Gorontalo dimulai semenjak masa tradisional, kerajaan, kerajaan Islam, kolonial, hingga saat ini. Pada masa tradisional dan kerajaan, Gorontalo merupakan (vasal) kerajaan kecil yang masuk wilayah kerajaan Ternate. Gorontalo mengalami perubahan kekuasaan pada masa kolonial, dengan dimasukkannya ke dalam wilayah Karesidenan Manado. Kondisi tersebut tidak mengalami perubahan pada masa kemerdekaan, Gorontalo menjadi wilayah Provinsi Sulawesi Utara hingga tahun 2000 menjadi provinsi tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan morfologi kota Gorontalo dari masa tradisional hingga kolonial dan faktor yang melatarbelakangi perkembangan morfologinya. Penelitian menggunakan kajian arkeologi perkotaan, yang menitikberatkan kajian terhadap komponen-komponen perkotaan, meliputi tata kota dan konsep yang melatarbelakanginya, serta kehidupan masyarakat kota sebagai satu kesatuan. Hasil penelitian menunjukkan pada masa tradisional morfologi kota Gorontalo masih sederhana, permukiman menyebar dalam kelompok-kelompok kecil, dan tidak memiliki komponen tata kota yang teratur. Titik permulaan sebagai sebuah kota dengan komponen tata ruang yang teratur dimulai pada masa pemerintahan (https://kemdikbud.go.id/) 

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Gorontalo di Poso dan di Banggai? Seperti disebut di atas, pada masa ini Gorontalo menjadi ibu kota provinsi. Bagaimana dengan Poso? Pernah menjadi ibukota residentie sebelum di Palu. Gorontalo, Poso dan Banggai memiliki riwayat sendiri di Teluk Tomini, wilayah diantara Manado dan Makassar di Pantai Timur Sulawesi. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Gorontalo di Poso dan di Banggai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (25): Tata Kota di Ternate, Tidore dan Bacan; Sonfifi Masa Kini-Gilolo Masa Kuno di Pulau Halmahera


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Ada beberapa kota lama di Maluku di masa lampau. Kota-kota tersebut terutama Ternate, Tidore dan Bacan. Kota-kota masa depan, yang akan tumbuh berkembang adalah Sonfifi dan Tobelo. Mengapa? Kedua kota berada di pulau Halmahera (semnatara Ternate di pulau Ternate, Tidore di pulau Todore dan Bacan di pulau Bacan). Sinfifi, di pantai barat Halmahera kini diproyeksikan sebagai kota metropolitan sebagai sukses kota Teranate. Lalu bagaimana dengan Tobelo di pantai timur Halmahera? Di sini ada sejarah lama, di Gelela (Gilolo tempo doeloe) dan Morotai.  


Tata Kota Islam Ternate: Tinjauan Morfologi dan Kosmologi. Wuri Handoko. Balai Arkeologi Ambon. Kapata Arkeologi Vol. 11 No. 2, November 2015. Kota Ternate, adalah sebuah Kota Islam berkembang sejak abad ke 6-17. Meskipun pada masa itu dipengaruhi pula hegemoni kolonial terutama Portugis dan Belanda, namun sebagai sebuah pusat peradaban Islam, morfologi dan kosmologi kota ditata menurut konsep Islam dan konsep lokal. Melalui analisis arkeologi, aspek ruang morfologi dan kosmologi kota digambarkan. Untuk itu dilakukan survei arkeologi di wilayah Kota Ternate menelusuri toponim kota kuno, studi Pustaka, wawancara narasumber. Analisis arkeologi dilakukan, analisis keruangan melalui identifikasi data fitur mencirikan kota kuno Islam, serta analisis kontekstual melalui analogi sejarah dan budaya lokal. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bentuk dan perkembangan kota, serta konsep kosmologi yang melatarbelakangi bentuk tata kota. Hasil penelitian antara lain bahwa komponen pusat kota yang dicirikan oleh bangunan kedaton sultan dan masjid sebagai pusat orientasi menjadi karakteristik Ternate sebagai kota peradaban Islam. Selain itu ciri lokal kota Ternate ditunjukkan dengan konsep kosmologi lokal, serta adanya pembagian ruang hunian pribumi dan pendatang. Dalam perkembangannya, ruang kota terbagi menjadi lima komponen, yakni komponen pusat kota, pemukiman, ekonomi dan niaga, penguburan, dan keagamaan. (https://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Ternate di Tidore di Bacan? Seperti disebutkan di atas, pada masa kini kota seperti Sonfifi dan Tobelo di wilayah zaman kuno Gilolo/Galela di pulau Halmahera diproyeksikan berkembang ke masa depan. Namun yang difokuskan adalah tiga kota lama yang masih eksis hingga masa kini:  Ternate, Tidore, Bacan. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Ternate di Tidore di Bacan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 12 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (24): Tata Kota di Jayapura dan Manokwari di Pantai Utara Papua; Teluk Cendrawasih dan Batas Hindia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Wilayah pantai utara Papua tidak terlalu dikenal di masa awal. Wilayah yang lebih dikenal adalah pantai barat Papua. Itu bermula pada era Portugis, tetapi baru intens semasa era VOC/Belanda. Namun selama itu interaksi sosial dan perdagangan berpusat di Tidore dan di Amboina. Kota-kota terawal di pantai barat Papua antara lain Fakfak dan Kaimana.


HUT ke-112 Kota Jayapura: Membangun Peradaban Papua Modern dan Humanis. Jayapura, Jubi. Satu abad satu dasawarsa Kota Jayapura yang mulanya bernama Hollandia. Kota Jayapura telah melewati sejarah panjang, diwarnai dinamika sosial-budaya penuh heroik, harmonis, tetap eksis sekarang. “Sungguh itu semua karena penjagaan dan anugerah Tuhan,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, saat memimpin upacara HUT ke-112 Kota Jayapura di Taman Trisila Angkatan Laut Lantamal X Jayapura, Senin (7/3/2022). Tomi Mano mengajak masyarakat puji syukur dan terima kasih kehadiran Tuhan, atas kasih Kota Jayapura dan semua masyarakat yang mendiami Kota Port Numbay hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Kota Jayapura sebagai ibukota Provinsi Papua, merupakan jendela dan beranda depan rumah besar Papua. Kota Jayapura sejak dahulu merupakan ikon perubahan sosial-budaya dan kemajuan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembangunan demokrasi, dan politik. “Di tanah ini [Kota Jayapura] yang pergerakannya berpengaruh secara nasional dan internasional. Kota Jayapura merupakan salah satu kawasan yang pertama kali bersentuhan dengan dunia luar,” ujar Tomi Mano. Dikatakan Tomi Mano, referensi sejarah menginformasikan bahwa kota yang terletak di Teluk Youtefa ini, didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachse dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910, dengan diberi nama Hollandia. (https://jubi.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota Jayapura dan Manokwari di pantai utara Papua? Seperti disebut di atas, terbentuknya kota-kota di pantai utara seperti Manokwari dan Jayapura (teluk hingga batas Hindia Belanda di timur) bermula di pantai barat Papua. Lalu bagaimana sejarah tata kota Jayapura dan Manokwari di pantai utara Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (23): Tata Kota Denpasar, Singaraja, Buleleng di Pulau Bali; Singaraja Kota Lama, Denpasar Kota Baru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Pulau Bali sudah lama dikenal. Bali adalah tempat singgah ekspedisi pertama Belanda dipimpin Cornelis de Houtman (1595-1597). Belanda sejak era VOC juga melibatkan orang Bali untuk mendukung mereka. Salah satu kota yang sudah dikenal adal Buleleng. Pada masa Perang Bali pertama ibu kota Buleleng (Bali) direlokasi ke Singaradja. Pada Perang Bali terakhir, Pemerintah Hindia Belanda merintis ibu kota bar uke selatan di Denpasar.


Zulhas: Cerita Singkat Ketika Belanda Mendirikan Kota Denpasar. Sabtu, 27 November 2021. Sriwijayatoday.com. Sejarah Belanda saat mendirikan kota Denpasar pada saat itu rakyat Bali mengusir Belanda dari wilayahnya. Lanjut kisahnya tanggal 20 September 1906, rakyat memutuskan mengakhiri perlawanan. Kerusakan yang semakin meluas, serta gugurnya seluruh keluarga istana, membuat mereka terpaksa meletakkan senjata. Belanda pun keluar sebagai pemenang Puputan Badung. Denpasar cepat dikenal kalangan Belanda. Tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, juga digunakan untuk menyebut wilayah bekas Kerajaan Badung. Lama kelamaan Denpasar dikenal luas sebagai nama sebuah kota, menggantikan Badung. Pasca perang, pemerintah segera membangun kontrol atas wilayah barat dan selatan Bali, baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Dalam menjalankan kontrol, pemerintah kolonial mendirikan pemerintahan, memilih Puri Denpasar sebagai pusat pemerintahan sementara tersebut. Menurut Made Sutaba, dkk dalam Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Bali, puri itu juga menjadi pertahanan terkuat Belanda di Bali. Asisten Residen Swartz yang membawahi wilayah Afdeeling Zuid Bali, ditugasi menjaga tempat itu. (https://sriwijayatoday.com/) 

Lantas bagaimana sejarah tata kota Denpasar, Singaraja dan Buleleng di pulau Bali? Seperti disebut di atas, sebelum Denpasar tumbuh berkembang sebagai kota di selatan Bali, pusat pemerintahan berada sebelah utara di Singaraja menjadi ibu kota. Dalam hal ini Singaradja adalah kota lama (suksesi kota Buleleng) dan Denpasar kota baru. Lalu bagaimana sejarah tata kota Denpasar, Singaraja dan Buleleng di pulau Bali? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 11 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (22): Tata Kota Jambi di Daerah Aliran Sungai Batanghari; Posisi GPS Kota Jambi pada Zaman Kuno


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Seperti halnya kota Palembang, kota Jambi juga berada di daerah aliran sungai besar. Kota Palembang di sungai Musi, kota Jambi di sungai Batanghari. Karakteristik dua kota ini mirip. Perbedaannya hanya secara geografis: kota Palembang bermula di sisi utara sungai, kota Jambi bermula di sisi selatan. Lalu lintas perahu menghubungkan dua sisi sungai yang membentuk kota.


Pola Permukiman Melayu Jambi: Studi Kasus Kawasan Tanjung Pasir Sekoja. Tesis. Budi Aelius Putra. Absrak. Kota Jambi sebagai kota istana terbentuk sejak hadirnya kerajaan Melayu Jambi (abad XVIII), di pinggiran sungai Batanghari. Wujud kota Jambi telah dibentuk oleh kebudayaan material dan spiritual dari berbagai etnik, strata sosial, ekonomi dan sistem pemerintahan. Kawasan Tanjung Pasir bagian kota Jambi menunjukkan gejala-gejala dan kecenderungan akan tumbuh dan berkembang tanpa arah. Untuk mengantisipasi gejala-gejala tersebut di atas, diperlukan pemahaman tentang karakter, pola pemukiman di kawasan Tanjung Pasir Sekoja. Penelitian ini mencoba untuk menjawab tentang karakter pola permukiman Melayu Jambi dan pengaruh-pengaruh dalam pembentukan pola ruang. Pola permukiman pada kawasan Tanjung Pasir Sekoja terbagi menjadi tiga, yaitu pola mengelompok, pola menyebar, dan pola memanjang. Pola lahan permukiman yang terbentuk terbagi menjadi dua, yaitu pola lahan permukiman pinggiran sungai membentuk pola linier dan pola lahan permukiman pada kawasan darat berbentuk grid yang orientasi permukimannya cenderung mengarah pada jalan lingkungan. (http://eprints.undip.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Jambi di daerah aliran sungai Batanghari? Seperti disebut di atas, tipologi kota Jambi mirip dengan kota Palembang. Bagaimana posisi GPS kota Jambi era zaman kuno? Lalu bagaimana sejarah tata kota di Jambi di daerah aliran sungai Batanghari? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (21): Tata Kota Pontianak di Daerah Aliran Sungai Kapuas; Kesultanan Banten dan Pendiri Pontianak


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Banyak pertanyaan tentang sejarah awal kota Pontianak. Seberapa tua kota Pontianak, dimana didirikan dan siapa yang mendirikan. Satu yang penting di awal, sebelum terbentuk kota Pontianak penguasa kuat di wilayah hulu adalah Kerajaan Sambas. Dalam konteks inilah ada jalinan terdahulu antara Kerajaan Sambas dan Kerajaan Banten. Masuknya VOC di muara sungai Kapuas sejaman dengan munculnya Pontianak.  


Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Pertengahan abad XVIII-pertengahan abad XX): Kajian Arkeologi Perkotaan. Wardiyah. Skripsi. Abstrak. Karya tulis ini berisi tentang pola tata ruang Kota Pontianak dan faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi pola tata ruang kota ini. Pola tata ruang Kota Pontianak tetap mempertahankan bentuk tata ruang kota tradisional bercorak Islam dan mengalami perkembangan dengan hadirnya tata ruang kota kolonial. Pada tahap pengolahan data digunakan serangkaian metode arkeologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Pontianak pada masa awal terbentuknya menunjukkan pola tata ruang kota tradisional bercorak Islam, ini diperlihatkan dari ditemukannya komponen-komponen kota berupa bangunan-bangunan di dalam kompleks istana, mesjid jami, kompleks makam, pasar, pelabuhan, kelenteng, jaringan jalan dan pemukiman penduduk. Dalam perkembangan selanjutnya pola tata ruang kota kolonial juga terlihat di kota ini dengan ditemukannya komponen_komponen kota berupa bangunan-bangunan di dalam kompleks gereja, rumah sakit, kantor pos, tugu khatulisiwa, jaringan jalan dan jaringan kanal dan pemukiman penduduk. Kedua tata ruang kota ini saling berkembang dan berinteraksi (http://lib.ui.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Pontianak di daerah aliran sungai Kapuas? Seperti disebut di atas, Pontionak bermula semasa era VOC dengan latar belakang kerajaan Sambas dan kerajaan Banten. Mengapa kesultanan Banten dan siapa pendiri Pontianak. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Pontianak di daerah aliran sungai Kapuas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 10 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (20): Tata Kota Medan Tanah Deli di Tengah Perkebunan; Labuhan Kota Lama dan Medan Kota Baru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Kota Medan terbilang kota baru. Nama Medan adalah suatu kampong di hulu daerah aliran sungai Deli dengan nama Medan Poetri. Di hilir sungai di muara eksis kampong Labuhan. Saat mana Atjeh mengambil alih perdagangan di panati timur Sumatra dari Siak Indrapura, radja Ismail bekerja sama dengan Belanda untuk mengusir Atjeh dari Deli tahun 1863. Pada tahun 1865 planter Nienhuys membuka perkebuna di Labuhan hingga akhirnya mencapai Medan Poetri. Pada tahun 1875 cabang pemerintahan di Deli dibentuk dengan menempatkan Controleur di Medan.


Secara keseluruhan tanah Deli terdiri tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan di sana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk. Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi pusat pemerintahan. Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura. Sultan Ismail di Riau s diserang oleh gerombolan Inggris dipimpin Adam Wilson. Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda. Sejak saat itu Belanda menguasai Kesultanan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail. Pada tanggal 1 Februari 1858 Sultan Ismail menandatangani perjanjian agar daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli, Langkat dan Serdang masuk kekuasaan Belanda. Lalu tahun 1858 Elisa Netscher diangkat menjadi Residen. Netscher dan Sultan Ismail secara politis menguasai daerah taklukan Kesultanan Siak yakni Deli (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah tata kota Medan di Deli di tengah perkebunan? Seperti disebut di atas, itu bermula pada tahun 1863 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk cabang pemerintahan di Labuhan dan kemudian diperluas di Medan tahun 1875. Labuhan kota lama dan Medan kota baru. Lalu bagaimana sejarah tata kota Medan di Deli di tengah perkebunan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (19): Tata Kota Tanjung Pinang di Pulau Bintan; Kota Tua Bermula di Daerah Aliran Sungai Rheo/Rio


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Kota Tanjungpiang sejarinya adalah kota tua. Kota ini awalnya menjadi pos perdagangan Portugis di daerah aliran sungai Rheo (asal usul nama Rio, Riau?). Itu di masa lampau. Kota Tanjung Pinang tumbuh berkembang semasa Belanda (sejak era VOC). Pada era Pemerintah Hindia Belanda, Tanjung Pinang menjadi penting karena titik awal terbentuknya kota Medan.


Tanjungpinang adalah ibu kota dari provinsi Kepulauan Riau, terletak di Pulau Bintan dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Dompak dan Pulau Penyengat. Kota Tanjungpinang dahulunya adalah pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga. Tanjungpinang adalah ibu kota Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan). Pelabuhan Laut Tanjungpinang di Sri Bintan Pura memiliki kapal-kapal jenis feri dan feri cepat (speedboat) untuk akses domestik. Pelabuhan ini juga merupakan akses internasional ke Malaysia dan Singapura. Sebagian wilayah Tanjungpinang merupakan dataran rendah, kawasan rawa bakau, dan sebagian lain merupakan perbukitan, sehingga lahan kota sangat bervariasi dan berkontur. Berdasarkan Sulalatus Salatin, Tanjungpinang merupakan bagian dari Kerajaan Malaka. Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugal, Sultan Mahmud Syah menjadikan kawasan ini sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Malaka. Kemudian menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Johor, sebelum diambil alih oleh Belanda setelah mereka menundukan perlawanan Raja Haji Fisabilillah tahun 1784 di Pulau Penyengat. Pada masa Hindia Belanda, Tanjungpinang merupakan pusat pemerintahan Karesidenan Riouw. Kemudian di awal kemerdekaan Indonesia, menjadi ibu kota Provinsi Riau. Pada tahun 1957, Tanjungpinang menjadi ibu kota Provinsi Riau. Namun dua tahun kemudian ibu kota propinsi itu dipindahkan ke Pekanbaru. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah tata kota Tanjung Pinang di Pulau Bintan? Seperti disebutkan di atas, kota Tanjung Pinang termasuk kota tua. Kota yang sudah dikenal sejak era Portugis. Kota tua bermula di daerah aliran sungai Rheo di pulau Bintan. Lalu bagaimana sejarah tata kota Tanjung Pinang di Pulau Bintan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 09 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (18): Tata Kota Malang Wilayah Pegunungan; Kali Brantas, Kampong Pasar Godang - Alun-Alun Kota


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Banyak kota-kota di Indonesia pada masa lalu yang bermula di kampong lama tetapi memulai baru di area baru. Artinya kota yang sekarang secara tata kota bermula dari area baru kota yang baru. Hal itulah yang terjadi dengan kota Malang yang sekarang. Bermula tumbuh di kampong Pasar Godang tetapi perkembangannya dimulai dari area yang baru (kota baru) dimana alun-alun kota dibangun.


Menilik Tata Kota Malang yang Terbaik di Hindia Belanda. Republika. Jumat 07 Aug 2020. Perencanaan Kota Malang masa Hindia Belanda sempat dipuji. Tata kota menghabiskan waktu bertahun-tahun. "Kota Malang bersama Semarang diajukan ke Paris sebagai kota yang perencanaan sangat bagus" kata Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Kristen Petra Surabaya, Handinoto. Perencanaan tata Kota Malang peranan arsitek Herman Thomas Karsten. Sebagian besar tata kota di Hindia Belanda merupakan hasil dari jerih payahnya. Karsten selalu pergi dari kota ke kota lain untuk komandai hampir seluruh kota termasuk Kota Malang," jelas penulis buku Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Malang. Karsten mengembangkan Malang dari wilayah Klojen Lor (sekarang area RS Saiful Anwar), sebelumnya terdapat benteng sejak zaman VOC. Kemudian daerah ini berkembang menjadi pemukiman Belanda Tahapan selanjutnya, Karsten fokus mengembangkan pembangunan di alun-alun Kota Malang dan sekitarnya. Setelah abad 20, banyak warga Eropa berpindah di Kota Malang. Karsten mengubah tata kota Malang lebih baru lagi. Ia ingin mendirikan pusat kota baru yang kemudian dibangun alun-alun bundar di dekat gedung Balai Kota Malang. Karsten meletakan perumahan modern khusus masyarakat Eropa dengan gaya arsitektur tinggi di jalan utama, Ijen Boulevard. Saat ini wilayah tersebut masih menjadi kawasan elit di Kota Malang. Perkembangan perencanaan kota Malang dari tahap satu sampai delapan sudah lengkap 1937. Semuanya telah direncanakan dengan standarisasi yang tinggi. Bahkan, peraturan tata Kota Malang disebut menjadi yang terbaik di Hindia Belanda. (https://news.republika.co.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Malang wilayah pegunungan? Seperti disebut di atas, kota Malang yang sekarang bermula di suatu area baru untuk menggantikan lokasi yang lama di kampong Pasar Godang di sisi barat sungai Brantas. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Malang wilayah pegunungan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (17): Tata Kota Bandung Bermula di Jalan Pos Trans-Java; Bandoeng di Kota Baru dan di Dajeuh Kolot


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Nama Bandung diduga sudah lama adanya. Akan tetapi kota Bandung yang sekarang baru terbentuk di suatu area kosong di jalan pos Trans-Java yang baru. Hal itu bermula ketika Pemerintah Hindia Belanda mengangkat Controleur di suatu tempat yang baru. Lalu dalam perkembangannya Bupati Bandoeng direlokasi ke tempat dimana Controleur berkedudukan. Kampong Bandong di muara sungai Tjikapoendoeng di sungai Tjitaroem diringgal sebagai kampong lama (Dajeuh Kolot). Nama Bandoeng ditabalkan kepada kota baru.


Kota Bandung secara geografis terlihat dikelilingi pegunungan, menunjukkan masa lalu kota memang merupakan telaga atau danau. Legenda Sangkuriang merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan cekungan seperti sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sanghyang Tikoro. Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah Situ Aksan, yang pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah menjadi daerah perumahan untuk permukiman. Kota Bandung mulai menjadi kota, sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda, melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu Herman Willem Daendels, yang mengeluarkan surat keputusan tanggal 25 September 1810 tentang pendirian dan peresmian Kota Bandung sebagai Ibukota Kabupaten Bandung pengganti Krapyak. Dikemudian hari peristiwa ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung. Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. van Heutsz pada tanggal 1 April 1906 dengan luas wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha pada tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Bandung bermula di jalan pos Trans-Java? Seperti disebut di atas, kota Bandung yang sekarang terbilang kota baru dengan nama lama. Bandoeng kota baru dan Dajeuh Kolot jadi kampong lama. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Bandung bermula di jalan pos Trans-Java? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 08 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (16): Tata Kota Jogjakarta Tempo Doeloe; Kota Pedalaman, Tetapi Berkembang Pesat Masa ke Masa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Terbentuknya kota Jogjakarta yang sekarang, dimulai sejak era Mataram tetapi baru berkembang pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Mengapa? Pasca Perang Jawa lanskap tata kota Jogjakarta berubah. Perubahan tata kota inilah yang menjadi garis continuum tata kota Jogjakarta hingga ke masa kini.


Perkembangan kota Yogyakarta tahun 1756-1824: Tinjauan Tata Kota. Sri Mulyati. Skripsi. Abstrak. Penelitian ini membahas tentang bentuk awal dan perkembangan tata kota Yogyakarta pada tahun 1756-1824. Tujuan penelitian ini menggambarkan tata kota Yogyakarta dan perkembangannya pada periode awal terbentuknya tata kota dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Sumber data utama adalah kota Yogyakarta periode 1756-1824 dan peta-peta kota Yogyakarta tahun 1756, 1785, 1790 dan 1824. Hasil dari penelitian ini adalah Kraton terletak di desa Pacetokan antara sungai Winongo di sebelah barat dan sungai Code di sebelah timur.  Kemudian pada peta tahun 1765 mulai tampak munculnya pemukiman di dalam benteng dan di sekitar benteng. Pada peta tahun 1790 perkembangan kota Yogyakarta terlihat mengarah ke arah utara. Hal ini ditandai dengan beragamnya jenis bangunan dan pemukiman di wilayah ini. Dengan demikian berdasarkan lokasinya unsur-unsur pendukung dan pembentuk kota Yogyakarta, terbagi menjadi 2 yaitu: di dalam benteng dan di luar benteng kraton. Sehingga pada peta tahun 1824 terlihat perkembangan kota Yogyakarta memanjang dari arah selatan ke utara di antara aliran sungai. Sematara itu di sisi barat dan timur kota tidak banyak mengalami perkembangan. Perkembangan kota mulai tampak meluas disebelah timur sungai Code dengan berdirinya Pura Pakualainan di wilayah ini, pada tahun 1813. (http://lib.ui.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Jogjakarta tempo doeloe? Seperti disebut di atas, kota Jogjakarta juga adalah kota tua, Meski di pedalaman, tetapi berkembang pesat masa ke masa. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Jogjakarta tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (15): Tata Kota Surakarta Tempo Doeloe; Kota Pedalaman, Tetapi Berkembang Pesat Masa ke Masa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Terbentuknya kota Surakarta yang sekarang, dimulai sejak kehadiran Belanda/VOC. Itu terjadi setelah terjadi perselisihan internal di (wilayah) Mataram (wilayah pedalaman Jawa). Kota berawal di suatu tempat lebih dekat ke lereng gunung Merapi, tetapi direlokasi ke tempat yang lebih dekat dengan sungai Bengawan Solo. Pada masa perpindahan inilah Belanda/VOC hadir dan kota tumbuh dan berkembang.


Pola Struktur Kota Surakarta dalam Lingkup Pengaruh Pembangunan Masjid Agung pada Masa Kerajaan Mataram Islam. Junianto. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang. Kota Surakarta terbentuk seiring berdirinya kerajaan Mataram Islam, pindah dari Kartasura. Struktur inti kota Surakarta, Kraton, Alunalun dan Masjid. Bentuk masjid Agung Surakarta meniru bangunan masjid Demak. Masjid Agung Surakarta dalam struktur kota, terkait secara diakronik dalam perkembangan unsur-unsur kota lain, mewarnai pola tata ruang kota. Poros Timur-Barat, membentang antara Kampung Arab, masjid Agung, hingga Laweyan. Keberadaan masjid Agung Surakarta dikaji dalam pendekatan diakronik-sinkronik terhadap unsur-unsur kota lainnya. Masing-masing unsur, signifikan mempengaruhi berdirinya fasilitas-fasilitas dan kawasan baru, sebagai unsur-unsur kota. Penggambaran masjid Agung dalam konteks struktur kota Surakarta, dilihat secara morfologis pembentukan, dalam interrelasi unsur-unsur kota lainnya. Telaah morfologis tersebut, dilakukan dengan pendekatan interpretasi artefak fisik (arsitektural), mengkaitkan latar sejarah pembentukan kota Surakarta beserta unsur-unsur kotanya. Sebagai temuan, masjid Agung Surakarta ternyata menjadi penyebab terjadinya poros Timur – Barat, yang seolah membelah kota Surakarta. Poros tersebut selanjutnya menjadi ciri yang berlatar keIslaman. Disisi lain, unsur-unsur kota yang berlatar budaya Jawa, tersusun dalam poros Utara-Selatan, mulai Pasar Gede, Kraton, hingga Pasar Gading (https://publikasiilmiah.ums.ac.id/)

Lantas bagaimana tata kota di Soerakarta tempo doeloe? Seperti disebut di atas, kota Surakarta termasuk kota lama yang berada di pedalaman, meski demikian Surakarta berkembang pesat masa ke masa. Lalu bagaimana tata kota di Soerakarta tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 07 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (14): Tata Kota Banjarmasin Sungai Barito; Martapura dan Daerah Aliran Sungai Tatas (Banjarbaru)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Sejarah awal tata kota Banjarmasin di Indonesia termasuk yang sangat unik. Sulit menemukan padanannya. Mengapa? Jika pun coba membandingkan dengan sejarah awal Batavia (Jacatra-Jakarta) tidak juga dapat dibandingkan. Kota Martapura juga turut mempengaruhi sejarah awal tata kota Banjarmasin. Kota Banjarmasin terbentuk di posisi sulit antara sungai besar sungai Barito dengan sungai Tatas/Martapura.  Di wilayah Martapura ini kemudian terbentuk Kota Banjarbaru.


Kompas.com. 19-05-2022. Sampai dengan tahun 1664 surat-surat dari Belanda ke Indonesia untuk kerajaan Banjarmasin masih menyebut Kerajaan Banjarmasin dalam ucapan Belanda “Bandzermash”. Setelah tahun 1664 sebutan itu berubah menjadi Bandjarmassin, dan pertengahan abad 19, sejak jaman Jepang kembali disebut Bandjarmasin atau dalam ejaan baru Bahasa Indonesia menjadi Banjarmasin. Disebutkan pula bahwa nama lain Kota Banjarmasin adalah Kota Tatas. Nama Kota Tatas ini diambil dari nama Pulau Tatas yaitu delat yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah. Ini dahulunya merupakan kawasan yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda. Di Kalimantan juga terkenal adanya sebuah benteng besar tempat tinggal tentara Belanda yang disebut dengan Fort Van Tatas atau Benteng Tatas. Benteng Tatas ini dikelilingi oleh sungai atau kanal Tatas yang seolah membentuk pulau mengelilingi benteng, diawali invasi bangsa Eropada pada tahun 1606, armada VOC. Dengan alasan membuka jalur perdagangan di jalur Nusantara melalui Kalimantan, VOC membangun benteng besar ini untuk mereka tinggal. (https://www.kompas.com/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Banjarmasin di daerah aliran sungai Barito? Seperti disebut di atas, kota Banjarmasin terbentuk di kawasan yang sulit karena factor sungai Barito dan sungai Tatas. Hingga masa ini, factor kedua sungai ini masih mudah diamati. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Banjarmasin di daerah aliran sungai Barito? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (13): Tata Kota di Bengkulu di Pantai Barat Sumatra; VOC, Inggris hingga Pemerintah Hindia Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Ada beberapa kota di Indonesia (sejak era VOC) yang memiliki sejarah tersendiri diantaranya Bengkulu dan Atjeh. Secara khusus, sejarah tata kota Bengkulu di awal terkait dengan kehadiran Inggris ((1685-1824). Setelah tahun 1824 berada di dalam bingkai Pemerintah Hindia Belanda.


Masa Penjajahan di Bengkulu. Kompas.com. 27-01-2022. Pada 1685, Inggris masuk ke Bengkulu yng dipimpin oleh kapten J. Andiew dengan menggunakan 3 kapal yang bernama The Caesar, The Resolution, dan The Defence yang menjajah Bengkulu kurang lebih 139 tahun (1685-1824). Bagi Inggris, perjalanan ke Bengkulu sangat susah. Saat itu, perjalanan pelayaran dari Inggris ke Bengkulu memakan waktu 8 bulan. Terjadi juga pertempuran dengan penduduk setempat. Pada 1714 - 1719, Inggris mendirikan Benteng Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England Mdische Company (EIC), yaitu Josep Collet. Namun karena kesombongan dan keangkuhan Josep Collet, saat benteng selesai dibangun pada 1719, rakyat Bengkulu di bawah pimpinan Pangeran Jenggalu menyerang pasukan Inggris di Ujung Karang dan Benteng Marlborough. Akhirnya, Benteng Marlborough berhasil dikuasai dan Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu. Peristiwa heroik itu sampai sekarang diperingati sebagai Hari Jadi Kota Bengkulu. Selain Inggris, Belanda pernah menduduki Bengkulu pada 1824-1942. Pada 1942, Belanda kalah melawan Jepang. Lalu, Jepang berada di Bengkulu kurang lebih 3 tahun. (https:// kompas.com/read/) 

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Bengkulu di pantai barat Sumatra? Seperti disebut di atas, sejarah awal tata kota juga dipengaruhi oleh Inggris. Dalam hal ini kota Bengkula sejak eEra VOC dan Inggris hingga Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Bengkulu di pantai barat Sumatra? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 06 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (12): Tata Kota Manado di Daerah Aliran Sungai Tondano di Minahasa; Pulau Manado Sejak Era VOC


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Kota Manado merujuk hari lahirnya 14 Juli 1623. Tahun ini dapat dikatakan masih baru, jika dibandingkan kota-kota lainnya yang mengklaim lebih tua seperti kota Kediri dan kota Palembang. Apakah itu realistic? Okelah itu satu hal. Hal yang lebih penting dalam hal ini adalah perihal bagaimana kota Manado terbentuk. Tetap eksisi hingga ke hari ini.


Asal-usul dan Sejarah Nama Manado Kompas.com. 28-06-2022. Sampai kini, bukti fisik asal nama Manado masih diperdebatkan. Ada yang menyebut dari kata Manaroe atau Manadou (bahasa Minahasa), artinya dijauh. Nama yang lebih tua dari Manado, yakni Wenang yang berubah menjadi Manado. Pergantian dilakukan Spanyol tahun 1682. Manado diambil dari nama pulau di sebelah Bunaken, yaitu Manado (kini Manado Tua). Namun sumber lain menyebutkan pergantian oleh VOC tahun 1677 sampai 31 Agustus 1682, Pada tahun 1623 nama Manado mulai dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Karena alasan tersebut Wenang diganti menjadi Manado. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa nama Manado ditemukan pelaut Portugis yang bernama Simao d'Abreu pada tahun 1523 dan merupakan pulau yang sudah berpenghuni sejak 1339. Namun, Simao tidak mempublikasikan temuannya itu. Hasil temuan tersebut dipublikasikan oleh Antonio Galvao, mantan gubernur Portugis di Maluku dalam buku berjudul Tratado. Pada tahun 1541, Nicolaas Desliens, orang Eropa asal Perancis yang mencantumkan nama Manado di peta dunia. Diperkirakan, Desliens mendapatkan nama Manado dari Simao d'Abreu. Manado Tua merupakan wilayah kepulauan yang terdapat di Kota Manado. Hari jadi Kota Manado ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623. (https://regional.kompas.com/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota Manado di daerah aliran sungai Tondano wilayah Minahasa? Seperti disebut di atas, nama Manado bermula di pulau, tetapi kemudian digunakan ketika pembangunan benteng dimulai di hilir sungai Tondano semasa VOC. Lalu bagaimana sejarah tata kota Manado di daerah aliran sungai Tondano wilayah Minahasa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (11): Tata Kota di Palembang di Daerah Aliran Sungai Musi; Prasasti Kedukan Bukit - Kerajaan Sriwijaya


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Kota Palembang disebut kota tua. Pada masa ini tanggal 17 Juni 688 dijadikan sebagai hari jadi Kota Palembang. Sedikit lebih muda dari kota Kediri (27 Juli 879). Okelah, itu satu hal. Hal lain yang lebih penting adalah bagaimana kota Palembang di daerah aliran sungai Musi terbentuk dan tetap eksis hingga ke hari ini.


Asal Usul Nama Palembang, Tempat yang Basah. sumsel. inews.id. Jumat, 23 Desember 2022. Asal usul nama Palembang terkait sejarah dan topografinya. Palembang merupakan kota tertua dan berada di dataran rendah berupa rawa dan banyak sungai di dalamnya. Predikat kota tertua berdasarkan prasasti Kedukan Bukit tertulis 16 Juni 682. Saat itu, penguasa Sriwijaya mendirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal Palembang.  Topografinya dikelilingi air dan sebagiannya terendam air berupa rawa dan sungai. Statistik 1990 dari laman resmi Pemerintah Kota Palembang, 52 persen tanah di Palembang tergenang air. Data tersebut tentu sudah menurun karena perkembangan kota, namun dipastikan wilayah Palembang yang tergenang air masih cukup luas. Sebelum dibangun stadion dan puluhan gedung olah raga serta perumahan dan pasar, Jakabaring adalah hamparan rawa. Nenek moyang Wong Kito Galo menamakan wilayah dengan Palembang dari bahasa Melayu. Pa atau Pe adalah kata untuk menunjuk suatu tempat. Sementara lembang berasal dari lembeng berarti dataran atau tanah rendah yang terendam air. Karena itu, Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan besar memiliki armada laut kuat berpusat di Palembang. Palembang juga memiliki dataran tinggi salah satunya di Bukit Siguntang di kawasan Bukit, taman sekaligus tempat makam keturunan Raja Sriwijaya. (https://www.inews.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Palembang di daerah aliran sungai Musi? Seperti disebut di atas, kota Palembang berada di wilayah rendah berair (berawa). Disebut kota Palembang dulunya merupakan pusat kerajaan Sriwijaya, tepatya di bukit Siguntang, tempat dimana ditemukan prasasti Kedukan Bukit (682). Lalu bagaimana sejarah tata kota di Palembang di daerah aliran sungai Musi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 05 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (10): Tata Kota Kupang Pulau Timor;Kerajaan Aroe, Demak dan Japara hingga Era Portugis dan Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Seberapa tua kota Kupang? Tampaknya kota Kupang sudah eksis sejak masa lampau. Boleh jadi tumbuh semasa kerajaan Aroe, kerajaan Demak/Japara. Bagiamana bisa? Yang jelas kota Kupang mengalami perkembangan sejak kehadiran pelaut-pelaut Portugis dan Belanda. Dalam hal ini pedagang-pedagang Portugis/Belanda mengikuti jalur navigasi pelayaran perdagangan lama (Aroe/Malaka dan Demak/Japara).


Sejarah Kota Kupang. Berproses dari masa ke masa sampai terbentuknya nama Koepang. Awalnya terdapat dua kampung tradisional, kampung Kaisalun dan kampung Bani Baun. Kedua kampung dihuni sekelompok orang bersama pemimpin adatnya yang mengaku sebagai suku bangsa Helong yang datang dari negeri seberang laut. Kata Helong berasal dari dua suku kata, kata He yang berarti “Jual” dan kata Lo yang berarti “Tidak”. Jika digabung berarti Tidak Jual. Pengertian umumnya yaitu pengorbanan atau rela berkorban. Falsalah hidup Helong dari leluhurnya, bersedia berkorban dan tidak rela diganggu oleh lingkungannya dan mereka akan berbalik membalas. Kupang bagi orang Helong dinamakan “Kai Salun-Buni Baun”. Raja Koen Bissi ll atau Koen Am Tuan memerintah warganya untuk membangun pagar batu di sekeliling pagar istana. Pagar batu tersebut adalah batu Alam bersusun keatas berlapis empat. Kondisi tersebut menurut bahasa Helong yaitu “PAN”. Oleh rakyat atau warga yang ini berurusan atau menemui Raja Koen ditempat yang disebut PAN, sehinggga sering disebut “KOENPAN”. Dalam perkembangan penggunaan bahasa (ucapan) secara etimologis kata ‘’KoenPan” berubah menjadi “Koepang”, selanjutnya dengan ejaan baru maka disesuaikan lagi menjadi “KUPANG”. Sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur Lai Bissi yakni moyang dari KoEn Lai Bissi maka oleh pemerintah Kabupaten Kupang menggantikan nama Kampung Cina menjadi Kelurahan Lai Bissi Kopan. (https://kupangkota.go.id/) 

Lantas bagaimana sejarah tata kota Kupang di pulau Timor? Seperti disebut di atas, kota Kupang sejatinya adalah kota tua, suatu kota yang diduga terbentuk pada masa navigasi pelayaran zaman kuno, sejak Kerajaan Aroe, Demak dan Japara hingga era kehadiran Portugis dan Belanda. Lalu bagaimana sejarah tata kota Kupang di pulau Timor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (9): Tata Kota di Aceh Mulai Sejak Kapan? Kerajaan Aroe Zaman Kuno, Era Portugis, VOC, Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Satu pertanyaan awal, mengapa sejarah permulaan kota Banda Aceh kurang terperharikan? Boleh jadi karena data yang tersedia sangat minim. Mengapa? Secara teknis kota Banda Aceh dengan nama Kota Radja baru terbuka pada Perang Atjeh pertama. Pada awal kehadiran Portugis, semasa Kerajaan Aroe, kota Atjeh berada di suatu pulau, tetapi pada awal kehadiran Belanda kota Atjeh sudah relokasi ke daratan di daerah aliran sungai Krueng Atjeh. Di area baru inilah kota Atjeh tumbuh berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda.


Sejarah Banda Aceh, Kota Berumur 817 Tahun yang Pernah Gemilang pada Masa Kesultanan Aceh Darussalam. Kompas.com. 04-02-2022. Kota Banda Aceh dibangun oleh Sultan Johan Syah 22 April 1205. Saat ini, Kota Banda Aceh berusia 817 tahun. Sejarah Banda Aceh sebagai ibu kota Kesultanan Aceh Darussalam, Banda Aceh berdiri pada abad ke-14. Kesultanan Aceh Darussalam dibangun atas puing-puing kerajaan Hindu dan Buddha yang pernah ada sebelumnya, seperti kerajaan Indra Purba, Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan Indrapura. Dari batu nisan Sultan Firman Syah, salah seorang sultan yang pernah memerintah Kesultanan Aceh bahwa Kesultanan Aceh beribu kota di Kutaraja atau Banda Aceh sekarang. Kemunculan Kesultanan Aceh tersebut tidak terlepas dari keberadaan Kerajaan Islam Lamuri. Pada abad ke-15, singgasana Kerajaan Lamuri dipindahkan ke Meukuta Alam (di wilayah Banda Aceh). Saat itu, Banda Aceh telah berevolusi menjadi salah satu kota pusat pertahanan. Ibu kota ini yang ikut mengamankan jalur perdagangan maritim dan lalu lintas jemaah haji dari perampokan yang dilakukan armada Portugis. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh tumbuh kembali sebagai pusat perdagangan, khususnya lada. Pada masa agresi Belanda kedua, terjadi evakuasi besar-besaran pasukan Aceh. Situasi ini dirayakan Van Swieten yang memproklamirkan jatuhnya Kesultanan Aceh dan mengubah nama Banda Aceh menjadi Kutaraja. (https://regional.kompas.com/)

Lantas bagaimana tata kota di Aceh mulai sejak kapan? Seperti disebut di atas, kota Atjeh berada di ujung utara Sumatra di daerah aliran sungai Krueng Atjeh. Suatu kota baru dibentuk pada permulaan Kerajaan Atjeh semasa Kerajaan Aroe. Kota Atjeh tumbuh sejak era Portugis dan VOC dan berkembang pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana tata kota di Aceh mulai sejak kapan?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.