Rabu, 13 November 2024

Sejarah Sepak Bola Indonesia (35): Riwayat Indonesia, Satu Diantara Pendiri AFC, 1954; Satu Diantara Anggota FIFA Pertama di Asia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Sepak Bola Indonesia di blog ini Klik Disini

Pada saat prakualifikasi Piala Dunia 1938 di Prancis, hanya ada enam negara di Asia yang telah menjadi anggota FIFA: Indonesia (dengan nama Hindia Belanda), Palestina, Jepang, China, Filipina dan Lebanon. Dalam prakualifikasi ini Indonesia satu-satunya wakil Asia ke Piala Dunia 1938. Pada tahun 2018 FIFA telah mengakui Indonesia mewarisi Hindia Belanda sebagai negara pertama di benua Asia yang tampil di Piala Dunia. Bagaimana Indonesia di Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC)? Satu diantara pendiri AFC yahun 1954.


Konfederasi Sepak Bola Asia (Asian Football Confederation=AFC) adalah salah satu dari enam konfederasi dalam FIFA dan merupakan badan pengatur sepak bola di Asia, Kepulauan Mariana (Guam dan Kepulauan Mariana Utara) dan Australia. AFC mempunyai 47 negara anggota yang mayoritas terletak di Asia, termasuk Australia, Guam dan Kepulauan Mariana Utara yang secara geografis terletak di Oseania. Meskipun bukan negara merdeka, Hong Kong dan Macau merupakan Daerah Administratif Khusus Tiongkok juga merupakan anggota dari AFC. AFC secara resmi dibentuk pada 7 Mei 1954 di Manila, Filipina. AFC didirikan pada 7 Mei 1954 di Manila, Filipina dan merupakan salah satu dari enam konfederasi benua FIFA. FIFA mengakui AFC sejak 21 Juni 1954. Afghanistan, Burma (Myanmar), Filipina, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Pakistan, Singapura, Taiwan dan Vietnam Selatan merupakan para pendiri AFC
(Wikipedia). 

Lantas bagaimana sejarah Indonesia, satu diantara pendiri AFC tahun 1954? Seperti disebut di atas AFC secara resmi dibentuk pada 7 Mei 1954 di Manila, Filipina dimana Indonesia sebagai salah satu pendiri. Indonesia juga menjadi satu diantara anggota FIFA pertama di Asia. Lalu bagaimana sejarah Indonesia, satu diantara pendiri AFC tahun 1954? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 10 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (7): Awal Nama Bahasa Melayu dan Peran Orang Persia dan Arab: Maleier Malejbar Maleiwar Malawar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

George Henric Werndly mendeskripsikan asal usul nama bahasa Melayu di dalam bukunya berjudul Maleische spraakkunst: uit de eigen geschriften d. Maleiers opgemaakt, m. inleiding en twee boekzalen v. boeken in deze tale zo van Europëers als v. Maleiers geschreven dalam satu bab di bagian awal setebal 58 halaman. Sebagai suatu pencarian, perjalanan akademik, memang, bahkan hingga ini hari masih terkesan samar-samar. Dalam hal ini dibedakan Melayu sebagai suatu bahasa dan Melayu sebagai suatu etnik. Etnik Melayu sendiri sebanyak 27 juta yang mana 15 juta di Malaysia dan 8 juta di Indonesia.

 

Kata Melayu awalnya merupakan nama tempat (toponim), merujuk suatu lokasi di Sumatra. Setelah abad ke-15 istilah Melayu mulai digunakan untuk merujuk pada nama suku secara etnonim (lihat Timothy P Barnard. Contesting Malayness: Malay identity across boundaries. Singapore: Singapore University press. Sastra sejarah Melayu, mengaitkan asal etimologis "Melayu" dengan sebuah sungai kecil bernama Sungai Melayu di Sumatra. Epos tersebut salah menyebutkan bahwa sungai tersebut mengalir ke sungai Musi di Palembang, kenyataannya ia mengalir ke sungai Batang Hari di Jambi (lihat Anthony Reid. 2001. Understanding Melayu/Malay as a Source of Diverse Modern Identities. Journal of Southeast Asian Studies. 32 (3)). Beberapa orang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari sebuah kata yang berasal dari bahasa Melayu, yakni "melaju" yang berasal dari awalan 'me' dan akar kata 'laju', yang menggambarkan kuatnya arus pada sungai tersebut (lihat Abdul Rashid Melebek dan Amat Juhari Moain, 2006, Sejarah Bahasa Melayu. Utusan Publications & Distributors (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah asal usul nama bahasa Melayu dan peran orang Persia dan Arab? Seperti disebut di atas penvarian nama bahasa Melayu hingga ini hari. Bagaimana dengan nama-nama Maleier, Malejbar, Maleiwar dan Malawar. Lalu bagaimana sejarah asal usul nama bahasa Melayu dan peran orang Persia dan Arab? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 08 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (6): Nama-Nama Orang Eropa dalam Dunia Bahasa Melayu di Hindia Timur; Buku George Henric Werndly


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Dalam sejarah awal bahasa Melayu sejumlah nama muncul seperti Nuruddin ar-Raniri yang menyusun buku Bustan al-Salatin yang ditulis tahun 1636, Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Sumaterani, Abdul Rauf al-Singkel. Nama-nama orang Eropa juga muncul namun kurang dikenal secara luas. Dua yang pertama orang Eropa adalah Marc Antonio Pigafetta, Frederik de Houtman. Namun begitu, orang-orang Eropa juga telah memberi kontribusi dalam penulisan sejarah bahasa Melayu.

 

Marc Antonio Pigafetta, Frederik de Houtman. Jakob Cornelisz van Nek, Wybrand van Warwyk, Albert Cornelisz Ruil, Jan van Hazel, Jan Jacobsz Palenstein. Juftus Heurnius, Paulus Matthysz, Daniel Brouërius, Hillebrandt Jacobsz van Wouw, Jacobus Golius, Hermannus Kolde de Horn. Cornelis van der Sluis, Nicolaus Hodenpyl, Cornelis Mutter, Engelbertus Cornelius Ninaber, Arnoldus Brants, Johannes Hardholt, Carolus Georgius Serruus, Paulus Anthonisz. de Monte. Sebastiaan Danckaerts, Johannes Roman, Kasper Wiltens, Melchior Leidekker, Petrus van der Vorm, Lambert ten Kate, George Henric Werndly, JJ Hollander, W Robinson, E Netscher, C van Heerdt, Jan Pijnappel (Gz), NH van der Tuuk, Hermann Theodor Friedrich Karl Emil Wilhelm August Casimir von de Wall, Hillebrandus Cornelius Klinkert. David Haex, Frans Barberino 

Lantas bagaimana sejarah nama-nama orang Eropa dalam dunia bahasa Melayu di Nusantara? Seperti disebut di atas banyak nama yang telah dihubungkan dengan sejarah bahasa Melayu di Hindia Timur. Nama yang dapat dianggap penting dalam hal ini adalah George Henric Werndly. Lalu bagaimana sejarah nama-nama orang Eropa dalam dunia bahasa Melayu di Nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 04 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (5): Nama Bahasa Melayu Awalnya Bernama Bahasa Jawi; Mengapa Diganti - Dipilih Nama Melayu?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Aksara Batak bahasa Batak, aksara Jawa bahasa Jawa. Aksara adalah satu hal, bahasa adalah hal lain. Aksara Jawi adalah aksara Arab gundul. Apakah ada bahasa Jawi? Sebelum disebut sebagai bahasa Melayu, namanya disebut bahasa Jawi. Mengapa nama bahasa Jawi diganti menjadi bahasa Melayu?  

 

Jawi dalam bahasa Aceh: Jawoë; Kelantan-Pattani: Yawi; bahasa Melayu: Jawi adalah sistem penulisan digunakan menulis beberapa bahasa di Asia Tenggara, seperti bahasa Aceh, Magindanawn, Melayu, Mëranaw, Minangkabau, Tausūg dan Ternate. Aksara Jawi didasarkan aksara Arab, terdiri 31 aksara Arab asli, enam aksara yang dibangun agar sesuai dengan fonem asli bahasa Melayu, dan satu fonem tambahan yang digunakan dalam kata serapan asing, tetapi tidak ditemukan dalam bahasa Arab Klasik, yaitu cam, nga, pa, ga, va, dan nya. Aksara Jawi dikembangkan selama kedatangan Islam di Asia Tenggara, menggantikan aksara Brahmik yang digunakan selama era Hindu-Buddha. Bukti tertua tulisan Jawi ditemukan pada Prasasti Terengganu abad ke-14, sebuah teks dalam Bahasa Melayu Klasik mengandung campuran kosakata Bahasa Melayu, Bahasa Sansekerta dan Bahasa Arab. Teori populer menyatakan bahwa sistem ini dikembangkan dan diturunkan langsung dari aksara Arab, sementara para sarjana seperti RO Windstedt menyatakan bahwa sistem ini dikembangkan dengan pengaruh aksara Persia-Arab. Hingga abad ke-20, aksara Jawi merupakan aksara standar dalam bahasa Melayu (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah nama bahasa Melayu awalnya bernama bahasa Jawi? Seperti disebut di atas sebelum disebut sebagai bahasa Melayu, namanya disebut bahasa Jawi. Mengapa nama bahasa Jawi diganti menjadi bahasa Melayu? Siapa yang memberi nama bahasa Melayu? Lalus bagaimana sejarah nama bahasa Melayu awalnya bernama bahasa Jawi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 03 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (4): Sejak Kapan Bahasa Diberinama Bahasa Melayu? Kamus Bahasa di Malaka-Kamus Bahasa di Maluku


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Sejak kapan suatu bahasa disebut sebagai bahasa Melayu? Pertanyaan ini menjadi penting, sejak kapan suatu bahasa disebut Bahasa Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu saja tidak penting-penting amat. Namun pertanyaan tersebut menjadi penting karena ada kecenderungan penutur bahasa Melayu mengklaim penutur Bahasa Indonesia. Bagaimana jika bahasa Melayu ada yang mengklaim. Yang jelas bahasa diwariskan, bahasa bertransformasi dan bahasa dapat dibedakan antara satu nama dengan dengan nama lainnya.

 

Di dalam Wikipedia disebut bahasa Melayu mulai digunakan secara meluas sebagai bahasa perantara Kesultanan Melaka (1402–1511). Bahasa Melayu berkembang pesat di bawah pengaruh kesusastraan Islam. Penyerapan besar-besaran bahasa Arab, Tamil, dan Sanskerta, yang disebut bahasa Melayu Klasik. Di bawah Kesultanan Melaka, bahasa itu berkembang menjadi suatu bentuk yang dapat dikenali penutur bahasa Melayu Modern. Ketika istana berpindah ke Johor, istana terus menggunakan bahasa klasik. Bahasa itu menjadi begitu dikaitkan dengan Riau Belanda dan Johor Britania sehingga sering diandaikan bahwa bahasa Melayu Riau dekat dengan bahasa klasik. Walau bagaimanapun, tidak ada kaitan yang lebih erat antara bahasa Melayu Melaka yang digunakan di Riau dengan bahasa sehari-hari Riau (lihat James N Sneddon. 2003. The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society. UNSW Press). Laporan Portugis dari abad ke-16 menyebut perlunya penguasaan bahasa Melayu untuk berurusan niaga. Surat-surat tertua yang ditulis dalam bahasa Melayu antara lain Sultan Abu Hayat dari Ternate sekitar 1521–1522. 

Lantas bagaimana sejarah kapan suatu bahasa disebut Bahasa Melayu? Seperti disebut di atas pertanyaan tersebut menjadi penting karena ada kecenderungan penutur bahasa Melayu mengklaim penutur Bahasa Indonesia. Bagaimana jika sebaliknya bahasa Melayu diklaim penutur bahasa lain? Yang jelas sebelum disebut bahasa Melayu, ada kamus bahasa di Malaka dan kamus bahasa di Maluku. Lalu bagaimana sejarah kapan suatu bahasa disebut Bahasa Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 02 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (3): Terbentuknya 'Bahasa Melayu' Sejak Kapan? Prasasti di Trenggano - Teks Tanjung Tanah di Kerinci


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Prasasti Trengganu disebut prasasti tertua berbahasa Melayu dalam aksara Jawi (huruf Arab gundul). Teks Tanjung Tanah (Kerinci) juga diklaim sebagai teks Melayu yang tertua, dan juga satu-satunya yang tertulis dalam aksara Sumatera Kuno yang juga disebut sebagai Aksara Malayu. Bagaimana dengan prasasti-prasasti di pantai timur Sumatra yang berasal dari abad ke-7? Sebagaimana dalam artikel sebelumnya, isi teks prasasti-prasasti juga ada yang mengklaim sebagai bahasa Melayu Kuno.

 

Teks Tanjung Tanah adalah undang-undang kerajaan Melayu abad ke-14. Teks ini merupakan teks Melayu yang tertua, dan juga satu-satunya yang tertulis dalam aksara Sumatera Kuno yang juga disebut sebagai aksara Malayu. Selain bahasa Melayu, naskah ini juga menggunakan bahasa Sanskerta (lihat U Kozok, 2004, The Tanjung Tanah code of law: The oldest extant Malay manuscript, Cambridge: St Catharine's College and the University Press). Teks ini ditemukan di Tanjung Tanah di Mendapo Seleman (terletak sekitar 15 kilometer dari Sungai Penuh, Kerinci) dan masih disimpan sampai sekarang oleh pemiliknya. Teks Tanjung Tanah sebetulnya ditemukan dua kali, pertama pada tahun 1941 oleh Petrus Voorhoeve yang pada saat itu menjabat sebagai taal ambtenar (pegawai bahasa pada zaman kolonial) untuk wilayah Sumatra dan kemudian didaftarkan oleh sekretarisnya dengan nomor 252 di dalam Tambo Kerinci. Uli Kozok pada tahun 2002 membawa sampel teks untuk diperiksa di laboratorium menggunakan metode penanggalan radiokarbon. Hasil pengujian penangggalan antara tahun 1304 dan 1436 ditulis selama masa pemerintahan Adityawarman (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah terbentuknya bahasa Melayu sejak kapan? Seperti disebut di atas teks yang terdapat dalam prasasti di Trenggano (aksara Jawi) dan teks Tanjung Tanah di Kerinci (aksara Sumatra) sama-sama diklaim yang tertua. Lalu bagaimana sejarah terbentuknya bahasa Melayu sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.