*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Siapa M Boenjamin? Boleh jadi kurang terinformasikan.
Namun demikian, paling tidak nama M Boenjamin terdapat dalam buku ‘Di negeri
penjajah: orang Indonesia di negeri Belanda, 1600-1950 yang ditulis oleh Harry
A. Poeze, Cornelis Dijk dan Inge van der Meulen diterbitkan Kepustakaan Populer
Gramedia, 2008. M Boenjamin adalah lulusan sekolah kedokteran di Batavia,
Docter Djawa School. Dalam perkembangannya M Boenjamin melanjutkan studi ke
Belanda, menjadi orang Jawa pertama menjadi dokter. Dalam hal ini tidak semua
siswa Docter Djawa School adalah orang Jawa; dan dokter pertama lulusan Docter Djawa School bukan orang
Jawa.
Sekolah Dokter Djawa (1851-1902). Pemerintah
Hindia Belanda khawatir angka kematian penduduk yang tinggi, akan berdampak
pada hasil panen perkebunannya. Sulitnya mendapatkan tenaga medis dan mahalnya
biaya mendatangkan tenaga medis dari Belanda, membuat Dokter Willem Bosch
mencetuskaskan gagasan mendidik pemuda bumiputera untuk menangani masalah kesehatan di
wilayahnya. Pendidikan kedokteran ini resmi didirikan pada 1 Januari 1851,
dengan membuka Onderwijs van Inlandsche èléves voor de geneeskunde en vaccine
atau Pendidikan Kedokteran dan Vaksin Anak-Anak Bumiputera di Rumah Sakit
Militer Weltevreden (sekarang RSPAD). Dokter Pieter Bleeker ditunjuk sebagai
Direktur Sekolah, yang bertanggung jawab mengelola kegiatan pendidikan yang
diikuti oleh 12 pemuda dari Jawa. Pendidikan berlangsung selama 2 tahun. Bahasa
Melayu menjadi bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan ini
bernama Dokter Djawa, karena hingga 1854, sekolah ini hanya menerima siswa dari
pulau Jawa. Baru pada 1856, Sekolah Dokter Djawa menerima siswa diluar jawa,
yakni 2 pemuda dari Pantai Barat Sumatera, dan 2 pemuda dari Minahasa. Reorganisasi
Pendidikan Dokter Djawa pertama dilakukan pada 1864, karena lulusannya dinilai
tidak sesuai harapan. Masa Pendidikan yang dulunya 2 tahun, dirubah menjadi 3
tahun, dengan masa persiapan 2 tahun dan 1 tahun belajar kedokteran.
Reorganisasi dilakukan kembali pada 1875, dengan merubah kembali masa
pendidikan menjadi 7 tahun, yakni 2 tahun persiapan, dan 5 tahun masa belajar kedokteran.
Reorganisasi pendidikan dilakukan kembali pada 1881, masa pendidikan Dokter Djawa menjadi 3 tahun masa persiapan
dan 6 tahun masa belajar kedokteran. Selain itu, reorganisasi juga terjadi pada
bahasa pengantar sekolah, Bahasa Belanda menjadi bahasa yang digunakan sebagai
bahasa pengantar. Maka, mulai 1890 Sekolah Dokter Djawa hanya menerima siswa
tamatan sekolah dasar Belanda. (lihat https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/)
Lantas
bagaimana sejarah M Boenjamin? Seperti disebut di atas, M Boenjamin adalah
lulusan Docter Djawa School. M Boenjamin melanjutkan studi ke Belanda yang
menjadikannya orang Jawa pertama menjadi dokter. Lalu bagaimana sejarah M
Boenjamin? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.