Kamis, 23 Februari 2023

Sejarah Malang (4): Pemerintahan Selama Era Pemerintah Hindia Belanda; Bagaimana Pendudukan Inggris di P Jawa (1811-1816)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Bagaimana pemerintahan selama era Pemerintah Hindia Belanda di (wilayah) Malang? Tampaknya kurang terinformasikan. Yang sudah mulai terinformasikan hanya sebatas pemerintah di Kota Malang, sejak dijadikan sebagai kota (gemeente) pada tahun 1914. Okelah. Mari kita pelajari lebih lanjut.


Kota Malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda dipusatkan di sekitar Kali Brantas. Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen. Pada Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri. Sejalan perkembangan tersebut di atas, urbanisasi terus berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan perumahan meningkat di luar kemampuan pemerintah, sementara tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas. Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat kota didirikan dan kota didirikan alun-alun dibangun. Tanggal 1 April 1914 Malang ditetapkan sebagai Kotapraja dan dan tanggal 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang (https://malangkota.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah pemerintahan selama era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, sejarah pemerintahan di (wilayah) Malang kurang terinformasikan. Lalu bagaimana sejarah pemerintahan selama era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pemerintahan Selama Era Pemerintah Hindia Belanda; Bagaimana Pendudukan Inggris di Jawa 1811-1816

Era VOC harus berhenti. Itu semua bermula di Eropa ketika Prancis menduduki wilayah Belanda. Implikasinya, wilayah yurisdiksi utama VOC/Belanda di Hindia Timur di Jawa tahun 1795 diduduki militer Prancis yang berpusat di Batavia. Terhalangnya hubungan Hindia Timur dan Eropa/Belanda, pedagang-pedagang Belanda di Hindia Timur segera melemah. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah (kerajaan) Belanda di bawah kekuasaan Prancis, mengakuisisi asset VOC di Hindia Timur khususnya di Jawa yang kemudian membentuk Pemerintah Hindia Belanda yang menjadi satu provinsi jauh Belanda (1800). Tamat sudah VOC.


Sebelum Prancis menyerang wilayah Belanda, VOC Inggris (EIC) di India mulai mengincar Hindia Timur, khususnya pulau Jawa. Koloni pedagang-pedagang Inggris di Bengkoeloe dalam posisi terjepit di pantai barat Sumatra. Pos perdagangan VOC berada di Indrapoera, Padang, Priaman, Natal, Baros dan Singkil. Pada tahun 1879 skuadron Inggris di Madras direlokasi ke Bengkoeloe. Saat ini IEC di satu sisi memiliki hubungan baik dengan Atjeh (berbeda dengan VOC/bermusuhan) dalam hubungan memperluas arus perdagangan ke Tiongkok, dan di sisi lain, koloni Inggris sudah berlangsung sejak 1777 (pengganti koloni Inggris di Amerika, seiring dengan proklamasi kemerdekaan Amerika tahun 1774). Itu tujuan langsungnya Inggris. Tujuan tidak langsungnya, IEC/Inggris ingin mengincar (pulau) Jawa yang menjadi pusat VOC. Tidak lama kemudian setelag relokasi skuadron Inggris, pedagang-pedagang VOC di pantai barat tertekan dan lalu sepenuhnya meninggalkan pantai barat Sumatra. Lalu IEC membentuk pemerintahan baru di Padang dengan mengangkat seorang Residen. Pulau Cocos dan pulau Natal di selatan Jawa sudah diambilalih Inggris dari VOC. Pulau Jawa dalam posisi terancam IEC. Namun situasi cepat berubahan, terjadi eskalasi politik baru di Eropa: Prancis menduduki Belanda.  

Sebagai perubahan arsitektur system pemerintahan (eks yurisdiksi VOC). Pemerintah Hindia Belanda banyak yang harus dilakukan. Konsolidasi pemerintahan, mendatangkan orang-orang Belanda untuk mengisi jabatan-jabatan baru dan juga pengembangan militer yang baru, terutama di Jawa. Efektivitasnya baru mulai terasa pada era Gubernur Jenderal Daendels (sejak 1808).


Ada empat program, paling sedikit, dari Gubernur Jenderal Daendels. Yang pertama dan utama adalah pembangunan militer di darat (khususunya di Jawa). Program prioritas berikut pengembangan pertanian dan pembangunan kota-kota pemerintahan. Lalu program menyatukan wilayah ekonomi Jawa dengan pembangunan jalan raya trans Java dari Batavia ke Anjer dan dari Batavia ke Panaroekan via Buitenzor dan Bandoeng terus ke Chirebon.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bagaimana Pendudukan Inggris di Jawa 1811-1816? Bagaimana Bisa Terjadi Pendudukan Jepang (1942)

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar