Kamis, 30 November 2023

Sejarah Bahasa (146): Bahasa Inati di Pulau Panay Kepulauan Filipina; Sungai Pane di Padang Lawas dan Pulau Panay di Bisayak


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Ati adalah suku bangsa Negrito di Visayas di Filipina Tengah. Jumlah mereka tersebar di Pulau Boracay, Panay, dan Negros. Secara genetik, mereka identik dengan suku Negrito lain seperti Aeta di Pulau Luzon, Batak di Palawan, dan Mamanwa di Mindanao. Bahasa Inati di Filipina disingkat bahasa Ati. Suku Aeta di utara berbicara bahasa Sambalik, rumpun bahasa Luzon Tengah, Ati berbicara bahasa Bisaya yang dikenal sebagai Inati.


Bahasa Ati (Inati) adalah bahasa Austronesia dituturkan di pulau Panay, Filipina. Ragam bahasa dituturkan di Panay utara disebut Sogodnin. Pennoyer (1987) dan Reid (2013) menganggap bahasa Inati sebagai cabang tersendiri dalam rumpun bahasa Filipina. Meskipun dituturkan di daerah Visaya, bahasa ini sangat berbeda dengan bahasa-bahasa Visaya serta memiliki banyak fitur yang tidak ditemukan dalam bahasa-bahasa Filipina Tengah. Inati menunjukkan beberapa perubahan bunyi yang unik dibandingkan dengan kebanyakan bahasa Filipina. Lobel (2013):75 mencantumkan komunitas Ati berikut di Filipina, dengan jumlah penduduk yang tertera dalam tanda kurung: Iloilo (1,902): Anilao, Barotac Viejo, Cabatuan, Calinog, DueƱas, Dumangas, Janiuay, New Lucena, Passi, San Miguel, San Rafael, Santa Barbara, Tigbauan, San Joaquin; Antique (4,680): Anini-y, Hamtic (3,081), Tobias Fornier (1,383), San Jose, Capiz: Dumarao; Aklan: Buruanga, Malay; Guimaras: Buenavista, Jordan, Sibunag, Nueva Valencia; Negros Occidental: Isabela; Romblon: Odiongan dan Calatrava di Pulau Tablas, dan San Jose di Pulau Carabao. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Inati di pulau Panay kepulauan Filipina? Seperti disebut di atas bahasa Inati dituturkan oleh orang Inanti umumnya di pulau Panay. Nama sungai Batang Pane di Padang Lawas, nama pulau Panay di Bisayak. Lalu bagaimana sejarah bahasa Inati di pulau Panay kepulauan Filipina? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Bahasa Inati di Pulau Panay Kepulauan Filipina; Sungai Batang Pane di Padang Lawas, Pulau Panay di Bisayak

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sungai Batang Pane di Padang Lawas, Pulau Panay di Bisayak: Suku Aeta di Pulau Luzon Suku Inati di Pulau Panay

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar