Jumat, 02 Februari 2024

Sejarah Bahasa (274): Bahasa Citak Distrik Ti Zain Kabupaten Mappi; Bahasa di Mappi dan Bahasa di Asmat Pantai Barat Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Citak dituturkan oleh suku Citak di kampung Tugumau, distrik Ti Zain, kabupaten Mappi, Provinsi Papua. Bahasa Citak juga dituturkan di kampung Kumaban, Sagis, Basman, Abau, Kumasma, Womin, Bidnew, Fomu, Tiau, dan Binerbis. Di distrik Senggo terdapat bahasa Awyu Darat, bahasa Asmat Darat, bahasa Korowai, dan bahasa Kombai. Namun, semua kampung di sekeliling |kampung Tugumau berbahasa Citak. Bahasa Citak berbeda dengan bahasa Yabega, Bahasa Ngguntar dan bahasa Tamer Tunai.


Kabupaten Mappi adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kepi, distrik Obaa. Kabupaten ini memiliki penduduk pada tahun 2021 sebanyak 108.285 jiwa, dengan penduduk terbanyak di distrik atau kecamatan Obaa, dan paling sedikit di kecamatan Yakomi. Terbagi menjadi 15 Distrik, 136 kampung, dan 1 kelurahan, dengan Kepi sebagai ibu kota kabupaten. Sebagian besar wilayah Kabupaten Mappi merupakan dataran rendah yang memiliki ketinggian antara 0 – 100 m dpl. Sekurang-kurangnya ada 14 sungai yang biasa digunakan sebagai sarana transportasi atau penghubung antar distrik. Nama distrik: Obaa, Mambioman Bapai, Citak Mitak, Edera, Haju, Assue, Kaibar, Passue, Minyamur, Venaha, Syahcame, Yakomi, Bamgi, Passue Bawah, Ti Zain. Nama-nama kampong di distrik Ti Zain dengan ibu kota Kumaban teridiri kampong: Basman, Kumaban, Merokima, Mu, Pier, Sagis, Tarwa, Tugumau (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Citak di distrik Ti Zain kabupaten Mappi? Seperti disebut di atas bahasa Citak di distrik Ti Zain. Bahasa-bahasa di Mappi dan bahasa-bahasa di Asmat di pantai barat Papua. Lalu bagaimana sejarah bahasa Citak di distrik Ti Zain kabupaten Mappi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Bahasa Citak di Distrik Ti Zain Kabupaten Mappi; Bahasa di Mappi dan Bahasa di Asmat di Pantai Barat Papua  

Tunggu deskripsi lengkapnya

Bahasa-Bahasa di Mappi dan Bahasa di Asmat di Pantai Barat Selatan: Berbeda Tapi Saling Terhubung?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar