Kamis, 13 Januari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (352): Pahlawan-Pahlawan Indonesia - Kota-Kota Pahlawan; Kota Padang Sidempuan - Kota Sukabumi

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Tentu saja banyak kota pahlawan, yang terbesar Djakarta dan Soerabaja. Untuk kota menengah ada dua kota yang dapat dikatakan sebagai kota pahlawan yakni Soekabomei dan Padang Sidmepoean. Di dua kota ini pada era Hindia Belanda dan pada Perang Kemerdekaan terjadi pertaringan politik antara Belanda/NICA dan Republiken untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kebetulan di kota Soekabeomi kampong halaman Mr Sjamsoeddin dimana sohibnya Mr Amir Sjarifoeddin Harahap asal Padang Sidempoean membuka frima hukum sejak 1937.

Kota Padang Sidempoean dan kota Soekaboemi sama-sama berada di pedalaman, berjarak sedang ke palabuhan. Pelabuhan Padang Sidempoean ke Sibolga (pantai barat Sumatra) dan pelabuhan Soekaboemi ke Pelabuhan Ratu (pantai selatan Jawa). Oleh karena itu dalam hubungannya dengan perjuangan melawan Belanda terutama pada era Perang Kemerdekaan dua kota ini sangat strategis. Hal itulah mengapa pusat bergerilya di Sumatra salah satu wilayahpenting adalah  Padang Sidempoean dan di Jawa salah satu yang penting di Soekaboemi. Pusat gerilya utama pasukan Divisi Siliwangi yang dipimpin Kolonel Abdoel Haris Nasoetion berada di sekitar Soekaboemi. Untuk mendukung gerilya di Sumatra Utara yang berpusat di sekitar Padang Sidempoean, Letnan Kolonel AE Kawilarang komando di bawah Siliwangi di wilayah Bogor (termasuk Soekaboemi dan Tangerang) diminta Abdoel Haris Nasution ke kampong halamannya di Tapanuli Selatan. Letnan Kolonel dengan wakil Majoor Ibrahim Adji dengan pasukan ke Tapanoeli Selatan (ibu kota di Padang Sidempoean). Hal ini juga disebabkan pasukan Siliwangi di sekitar Soekaboemi sudah sangat padat sepulang Long March dari Djogjakarta pada bulan Desember 1948.

Lantas bagaimana sejarah kota-kota pahlawan Indonesia khususnya kota Padang Sidempoean dan kota Soekaboemi? Seperti disebut di atas, dua kota ini begiru penting pada masa perang. Seperti kita lihat nanti Mr Amir Sjarifoeddin Harahap di Soekaboemi melakukan tukar guling antara keluarga HJ van Mook yang terjebak di Batavia untuk dievakuasi ke Australia via Pelabuhan Ratu dengan tiga tokoh penting Indonesia Soekarno di Padang serta Mohamad Hatta dan Sjahrir di Soekabomi yang akan dievakuasi ke Australia. Soekarno diamanakan oleh Mr Egon Hakim di pantai barat Sumatra dan Mohamad Hatta/Sjahrir oleh Mr Amir Sjarifoeddin di pantai selatan Jawa. Bagaimana itu semua terjadi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Kota-Kota Pahlawan: Mr Amir Sjarifoeddin Harahap, Mr Sjamsoeddin dan Mr Egon Hakim Nasution

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kota Padang Sidempuan dan Kota Sukabumi: Ir Soekano, Drs Mohamad Hatta dan Soetan Sjahrir

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar