Setelah adanya perjanjian antara Pakubuwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, yang mana Surabaya diserahkan kepada VOC maka keberadaan Kota Surabaya mulai intens diberitakan dan terdokumentasikan. Sejak tahun-tahun inilah Kota Surabaya lambat laun tumbuh dan berkembang. Garis continuum inilah yang akan dipelajari hingga kita menemukenali Kota Surabaya yang sekarang.
Peta Kota Surabaya, 1867 |
Berita-berita dan dokumentasi (teks, sketsa,
peta dan foto) ini akan menjadi data dan informasi yang penting untuk menyusun
kembali kronologi sejarah Kota Surabaya. Berita pertama tentang Kota Surabaya
muncul pada tahun 1744 (lihat Bataviase nouvelles, 12-10-1744). Surat kabar pertama
VOC yang terbit di Batavia ini memberitakan kedatangan pedagang-pedagang VOC di
Soerabaya setelah penaklukan Cartosoera (Surakarta) dan menemukan Kota Surabaya
sudah habis terbakar.
Kronologi sejarah perkembangan Kota Surabaya ini akan dideskripsikan
dalam sejumlah artikel. Mari kita mulai dari artikel pertama.
Kota Tua Surabaya di Sisi Sungai Soerabaja
Peta Soerabaja, 1695 |
Seorang pembaca menulis Kali Mas adalah nama sungai
Soerabaya yang baru (Delftsche courant, 16-08-1867). Kali Mas mengacu pada
kanal besar yang dibuat di Batavia yang disebut (pelabuhan) Kali Besar. Kali
adalah terminologi Melayu/Betawi? Sementara Maas adalah marga orang Eropa yang
diduga arsitek pembangunan kanal sungai Soerabaja. Kanal eks sungai Soerabaja ini
kemudian disebut Kali Maas. Dalam perkembangannya nama mengealami reduksi
menjadi hanya ditulis Kali Mas saja.
Peta Soerabaja, 1695 |
Pada Peta 1695 di tengah kota Soerabaja adalah sungai
Soerabaja dan di sebelah timur sungai Pakirigan. Di sebelah barat terdapat sungai
yang lebih kecil yang merupakan cabang sungai Soerabaja. Sungai yang lebih kecil
ini bercabang dan aliran airnyanya masuk kembali ke sungai Soerabaja. Sungai
cabang sungai Soerabaya dan anak cabangnya ini yang dibentuk kanal sisi barat
kota. Dalam pembangunan kanal ini, sungai yang menuju ke laut ini ‘dikebiri’
sehingga disebut Kali Mati. Soal kali mati ini juga ditemukan di Batavia.
Sungai Tjiliwong di sekitar Masjid Istiqlal yang sekarang disodet lalu dibuat
kanal menuju Hrmoni lalu menuju Jalan Hayam Wuruk. Pada era selanjutnya, sungai
Tjiliwong ini (disodet lagi) dialihkan melalui Pasar Baru dan Jalan Goenoeng
Sahari. Sungai Tjiliwong yang asli (dari Masjid Istiqlal) menuju Mangga Doea
akhirnya mati. Eks sungai Tjiliwong antara Masjid Istiqlal ini dengan Maangga
Doea kemudian diatasnya rel kereta api ruas antara Stasion Djoeanda dan Stasion
Mangga Doea.
Kanal yang lain di arah timur kota dibuat
dengan setengah melingkar. Oleh karenanya, dua kanal (yang membentuk lingkaran
kota ini) seakan kota Soerabaja dikelilingi air. Namun sesungguhnya pembangunan
kanal (berbentuk lingkaran itu) dimaksudkan untuk fungsi drainase dan fungsi
pertahanan.
Kota Soerabaja yang dibentengi dengan kanal melingkar
inilah yang pada masa kini dikenal sebagai kota tua. Disebut kota tua, karena
di sekitar itulah awal pertumbuhan dan perkembangan kota sejak era VOC hingga
meluas ke segal penjuru. Situs penting di kota tua ini adalah perkampungan
penduduk asli, perkampungan orang Tionghoa dan benteng VOC/pemukimanan orang
Eropa/Belanda. Situs penting lainnya di sekitar itu adalah kantor residen, pangkal
kanal Kali Mas, Jembatan Merah, stasion kereta api dan sebagainya/
Origin Kota Soerabaja: Kapan Hari Jadi Kota Surabaya?
Sejarah sebuah kota merujuk pada suatu titik
waktu di masa lampau yang menjadi patokan asal-usul munculnya kota (origin
kota). Rujukan ini pada masa kini dijadikan sebagai penanda hari jadi sebuah
kota. Disebutkan bahwa Hari Jadi Kota Surabaya adalah tanggal 31 Mei 1293.
Tanggal ini menjadi tanggal tertua keempat hari lahir dari kota-kota di
Indonesia.
Yang tertua adalah Kota Palembang yang mengklaim hari
jadi tanggal 17 Juni 683, Kota Salatiga tanggal 24 Juli 750 dan kemudian Kota
Banda Aceh mengklaim hari jadi pada tanggal 22 April 1205. Sementara Kota
Probolinggo 4 September 1359 dan Kota Cirebon pada tanggal 31 Desember 1388;
Kota Bogor mengklaim tanggal 3 Juni 1482 dan Kota Jakarta mengklaim hari jadi
pada tanggal 22 Juni 1527; Kota Semarang tanggal 2 Mei 1547; Kota Ambon tanggal
7 September 1575; Kota Medan pada tanggal 1 Juli 1590 dan Kota Makassar 9
November 1607. Kota Djogjakarta sendiri hanya mengklaim pada tanggal 7 Oktober
1756.
Pertanyaannya adalah bagaimana Kota Surabaya
mengklaim hari jadi pada tanggal 31 Mei 1293? Hal ini juga pertanyaan ini
berlaku bagi kota-kota lain. Kita memang tidak perlu pada aturan baku. Namun
yang perlu dipertanyakan adalah dasar logis penetapan hari jadi itu sendiri.
Apakah ada buktinya dan bagaimana membuktikannya? Apakah bukti yang ada memiliki
relevensi dengan maksud penetapan hari jadi kota itu sendiri yang merujuk pada
origin kota.
Peta Soerabaja 1719 |
Benteng/Casteel Soerabaja 1708 |
Kota Soerabaja (Lukisan Johannes Rach 1775) |
Peta Soerabaja 1787 |
Dengan mengacu pada pertumbuhan dan
perkembangan kota tersebut, kita kembali menanyakan sejak kapan bermula
(origin) Kota Soerabaja. Apakah tanggal 31 Mei 1293 atau bukan? Berdasarkan
Peta 1695 kampung Soerabaja sudah ada. Peta ini dibuat sehubungan dengan
kedatangan (koloni) VOC di hilir kampong Soerabaja. Artinya, origin Kota
Surabaya bukan dimulai dari kedatangan orang-orang Eropa/Belanda. Sementara itu
sebelum adanya koloni Belanda sudah ada perkampungan penduduk asli (kraton/Bupati)
dan perkampungan orang-orang Tionghoa. Namun perkampungan mana yang lebih dulu
ada: perkampungan orang-orang Tionghoa atau pekampungan penduduk asli?
Peta Soerabaja, 1695 |
Namun persoalanannya tidak sesederhana
tersebut cara menetapkan hari jadi suatu organisasi? Sebab hari jadi kota
Surabaya berbeda dengan hari jadi Provinsi Jawa Timur. Hari Jadi Provinsi Jawa
Timur mengacu pada awal bertugas Residen (Soeryo) memulai kerja di Soerabaya
pada tanggal 12 Oktober 1945. Apakah ini masuk akal? Sebab sebelumnya sudah ada
kejadian atau peristiwa yang mana sejak tanggal 1 Januari 1929 status
Residentie Oost Java ditingkatkan dan diresmikan menjadi Province Oost Java.
Residenti Soerabaja sendiri dibentuk pada tahun 1812.
Lantas apakah hari jadi tanggal 31 Mei 1293 merujuk pada
Kota Surabaya? Sebab Soerabaya sendiri dibentuk menjadi kota (gemeente) pada
tanggal 1 April 1905. Kota yang dimaksud pada tahun 1905 dengan kota yang dipahami
pada masa ini secara defenitif kurang lebih sama: kota sama dengan kota pradja
(gemeente).
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.
wahhh,, lengkap artikel tentang sejarah surabaya
BalasHapussemoga bermanfaat untuk semua
salam