*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Mungkin
Anda tidak percaya bahasa melayu diturunkan dari Bahasa Batak?. Itu wajar.
Sebab semua hasil peneliti-peneliti Eropa/Belanda tidak ada yang mengaitkan
bahasa Melayu dengan bahasa Batak. Terus terang saya tidak suka menulis tema
ini dan yang saya sangat berharap orang lain yang menulisnya (agar dipersepsikan netral). Lalu siapa? Tampaknya tidak ada yang lain bersedia
menulis tema ini (bahkan peneliti-peneliti Belanda, kecuali ada rintisan dari
orang Jerman). Okelah, anggap saja saya terpaksa menulis tema ini, biar tidak
hilang dari ingatan. Saya menambahkan tanda tanya dalam tema ini sebagai wujud
kerendahan hati. Saya berharap hipotesis saya ini ditolak, agar saya bebas dari
hanya pendapat sendiri.
Latar belakang tema ini muncul karena semakin banyak
data zaman kuno yang terkumpul dan semakin banyak artikel-artikel di jurnal
yang saya baca semuanya mengerucut pada satu wilayah di Sumatra bagian utara. Sebelum
era Ptolomeus pengetahuan Eropa sudah dihubungkan dengan wilayah ini. Posisi
geografinya yang lebih dekat ke India dan Eropa menjadi strategis dalam
perkembangan lebih lanjut sejarah di Nusantara. Sementara pada masa ini
diketahui bahwa bahasa Batak adalah bahasa yang unik yang masih dominan kosa
kata asli dimana populasi penuturnya berada di pedalaman, Bahasa Batak memiliki
sistem tulisan sendiri (seperti halnya di Jawa) dan memiliki kebudayaan yang
langgeng bahkan sejak zaman megalitik. Di wilayah Batak ditemukan produk unik
yang menjadi mata perdagangan zaman kuno seperti emas, kemenyan, kamper dan
sebagainya. Wilayah geografinya di arah selatan bagian utara Sumatra yang
sempit dan memiliki koneksi anatra pantai barat dan pantai timur Sumatra. Wilayah
Sumatra bagian utara di Tapanuli terdapat bukti peradaban Islam terawal di
Nusantara yang mana juga menjadi wilayah dimana ditemukan candi tertua dan
sebaran candi terbanyak di Sumatra. Last but not least: kebudayaan Batak, tidak
hanya memiliki sistem tulisan sendiri, juga teknologi sendiri seperti seni
bangunan dan arsitektur, industri (tenun dan makanan tradisi) serta sistem sosial
yang unik (dalihan na tolu), sistem pemerintahan (hukum) tradisi yang unik yang
bersifat federatif plus seni budaya yanng unik seperti musik (gordang) dan tari
(tort tor) serta sastra.
Lantas
bagaimana sejarah bahasa Melayu diturunkan dari Bahasa Batak? Seperti disebut
di atas, bahasa Sanskerta pernah menjadi lingua franca di Nusantara dimana pada
era Ptolomeus sudah dibicarakan tentang keberadaan penduduk Batak. Bukti adanya
Kerajaan Kuno di Sumatra bagian utara di Tanah Batak adalah candi Simangambat
(abad ke-7). Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu diturunkan dari Bahasa Batak?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.