*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Inanwatan
sebuah distrik di kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya. Orang Inanwatan adalah
salah satu suku diantara Teminabuan dan Inanwatan dengan bahasa sendiri-sendiri.
Pada masa ini di distrik Inanwatan adalah Metemani, Sagapuri, Oderauw, Kaiso,
Sunami, dan Inanwatan; di distrik Teminabuan adalah Tehit, Ogit dan Sawiat. Kelompok
Inanwatan dikenal budaya ‘kain timur, sebagai kain suci setara mahar dalam berbagai
aspek kehidupan termasuk kepercayaan.
Suabo atau Inanwatan adalah bahasa Papua di Papua Barat. Bahasa ini sering diklasifikasikan dalam rumpun bahasa Kepala Burung Selatan tetapi dapat juga membentuk rumpun bahasa independen bersama dengan Duriankere. Inanwatan terutama dituturkan di desa Inanwatan juga di desa Seget. Bahasa Inanwatan terancam punah. De Vries melaporkan pada tahun 2004 bahwa sebagian besar orang berusia di atas 50 tahun yang fasih berbicara, dan generasi terbaru tidak mengetahuinya. Menurut perkiraannya, Inanwatan memiliki 800 atau kurang penutur, dari populasi etnis sekitar 3.000 orang. Bahasa Inanwatan juga dikenal dengan nama Bira, Suabo, Iagu dan Mirabo sedangkan Inanwatan sendiri paling sering menyebutnya sebagai nidáibo 'bahasa kami'. Bahasa ini paling erat hubungannya dengan bahasa Duriankari (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Inanwatan bahasa Suabo di pantai barat Vogelkop Kepala Burung pulau Papua? Seperti disebut di atas bahasa Inanwatan ditututkan di Inanwatan. Nama Inanwatan dan Amaroe. Lalu bagaimana sejarah bahasa Inanwatan bahasa Suabo di pantai barat Vogelkop Kepala Burung pulau Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982