*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bali dalam blog ini Klik Disini
Seperti halnya orang-orang Melayu, Bugis dan Makassar, orang Cina adalah juga pelaut yang handal di lautan. Para pelaut-pelaut ini menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya untuk berdagang. Pusat komunitas utama orang Cina di pulau Bali awalnya hanya berada di Boeleleng. Pelaboehan Boeleleng tempo doeloe dapat dikatakan sebuah pelabuhan internasional. Orang-orang Cina umumnya berasal dari Batavia, Semarang dan Soerabaja. Kapal-kapal asal Tiongkok kerap berlabuh di pelabuhan Boeleleng untuk mengangkut beras ke Macao. Itulah yang menjadi sebab mengapa muncul komunitas Cina di Bali.
- Dalam perkembangannya, orang-orang Bali, terutama di selatan (Zuid Bali) tidak menyukai pedagang-pedagang Eropa terutama Belanda. Dampaknya juga tidak terlalu menyukai pedagang-pedagang Inggris. Hanya pedagang Denmark yang pernah bertahan lama, tetapi lokasinya sangat jauh di selatan di (pelabuhan) Koeta. Oleh karena orang Bali bukan pelaut dan radja-radja membutuhkan arus perdagangan maka pilihannya jatuh kepada orang-orang Cina bahkan radja Badoeng memberi lisensi kepada pedagang Cina di Sanoer sebagai sjahbandar (bagi hasil dengan radja). Itulah sebabnya mengapa muncul komunitas Cina di Sanoer.