*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Barat di blog ini Klik Disini
Pada
masa ini Brunei adalah suatu negara kerajaan (Brunei Darussalam). Suatu negara
yang terpisah dari negara bagian Sabah dan Sarawak (Malaysia). Tiga teritorial di
bagian utara dipisahkan dari pulau Borneo (Kalimantan) yang sejak lampau
menjadi wilayah yurisdiksi Belanda (VOC) menjadi wilayah yurisdiksi Inggris.
Itu bermula dari kehadiran seorang pedagang Inggris James Brooke (setelah keluarganya
gagal di Tapanoeli).
Perseterusn antara Belanda (VOC di Batavia)
dan Inggris (yang berpusat di Calcutta, India) di pantai barat Sumatra (Sumatra’s
Westkust) tidak pernah berujung sejak masa lampau. Dua belah pihak saling menggantikan
di kota-kota pantai di pantai barat Sumatra. Wilayah yurisdiksi masing-masing
menjadi mengerucut dimana Inggris hanya terbatas di Bengkolen dan selebihnya
(minus Atjeh) adalah Belanda. Namun demikian pedagang-pedagang Inggris tetap
memiliki kuasa di banyak kota-kota di pantai barat Sumatra termasuk (teluk) Tapanoeli.
Pada tahun 1824 dilakukan perundingan antara Belanda dan Inggris yang
menghasilkan perjanjian (Traktat London 1824) yang mana dilakukan tukar guling
antara Bengkoelen (Inggris) dan Malaka (Belanda). Sejak Inggris mulai
mencengkeram di Panang dan Singapoera plus dengan akusisi Malaka, Inggris
secara perlahan mulai menguasai semenanjung Malaka. Pada fase ini seluruh
wilayah pulau Borneo (Kalimantan) berada di dala yurisdiksi Pemerintah Hindia
Belanda. Terusirnya pedagang-pedagang Inggris dari pantai barat Sumatra dan
semakin menguatnya kedudukan Inggris di Semenanjung Malaka (dan hubungan
politik yang kuat antara Inggris dan China) membuka peluang bagi seorang
penjelajah Inggris James Brooke menggerogoti wilayah Borneo (Kalimantan) dari
Belanda.
Bagaimana
sejarah pantai utara Kalimantan khususnya Brunei? Yang jelas dari sudut pandang Indonesia
(baca: Hindia Belanda) sejarah Brunei plus Sarawak dan Sabah (kini Malaysia)
tidak terpisahkan dengan sejarah Kalimantan (Indonesia). Perseteruan Inggris
dan Belanda di masa lampau menyebabkan wilayah-wilayah yang bertetangga (jiran)
enjadi terpisah. Bagaimana semua itu berlangsung di masa lampau? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.