*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Melayu tidak hanya di Tanah Melayu (Semenanjung Malaya). Bahasa Melayu tidak
hanya di (wilayah) nusantara. Bahasa Melayu juga ada di (wilayah) Vietnam,
bahkan sejak zaman kuno. Nusantara sering diasosiasikan pulau-pulau antara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik). Pulau-pulau
itu yang terbilang pulau besar adalah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua. Mengapa bahasa Melayu kerap diasosiasikan dengan Malaysia (Semenanjung
Malaya) dan mengapa bahasa Melayu di Vietnam kurang terinformasikan?
Pada zaman kuno, setiap pulau di nusantara
sudah ada penduduk dengan bahasa-bahasa asli. Bahasa-bahasa asli ini juga
terdapat di Semeanjung Malaya dan Indochina (seperti Vietnam). Kehadiran
pedagang-pedagang India membuat wilayah penduduk berbahasa asli terhubung
dengan lingua franca bahasa Sanskerta (dengan aksara Pallawa). Dalam
perkembangannya bahasa Sanskerta ini di kota-kota pantai bercampur dengan
berbagai bahasa asli yang kemudian terbentuk bahasa Melayu. Bahasa Melayu
inilah kemudian yang menggantikan bahasa Sanskerta sebagai lingua franca di
nusantara. Saat bahasa Melayu ini terus berkembang, bahasa Sanskerta di India
tetap eksis. Pada era kolonial, bahasa Melayu terus berkembang di wilayah
Hindia Belanda yang oleh para pemuda penduduk asli (pribumi) mendeklarasikan
bahasa Indonesia pada tahun 1928 (Kongres Pemuda) sebagai bahasa persatuan dari
satu nusa dan satu bangsa. Bahasa Indonesia yang dimaksud adalah bahasa Melayu
(yang berkembang) di Hindia Belanda (bukan di Malaya, Inggris dan bukan di
Filipina, Amerika Serikat). Bahasa Melayu di Malaysia kurang lebih mirip dengan
bahasa Melayu di pantai timur Sumatra dan kepulauan Riau). Bahasa Melayu Riau
dan bahasa Melayu di pantai timur Sumatra diposisikan sebagai bahasa daerah,
sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional (lingua franca dan bahasa
resmi).
Lantas
bagaimana sejarah bahasa Melayu di Vietnem? Seperti disebut di atas, bahasa
Melayu di Vietnam sudah eksis sejak zaman kuno. Bahasa Viet (Indochina) bahkan
sejak Kerajaan Champa, pengaruhnya yang besar menyebabkan bahasa Melayu di
Vietnam menjadi minoritas. Namun bahasa Melayu tetap eksis di Vietnam bahkan
hingga ini hari. Lalu mengapa kini bahasa Indonesia penting di Vietnam? Mengapa
bukan bahasa Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.