*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dalam
kehidupan masa modern sekarang, mengapa selalu ada orang berpikir dengan cara
kekanak-kanakan. Banyak yang tidak masuk akal cara berpikir tradisi dipaksakan dalam
konteks modern. Itu lain hal. Dalam hal ini mengapa Tiongkok mengklaim Nine
Dash Line yang menyenggol wilayah Indonesia. Hari ini ada berita heboh, tentang
klaim Riau Melayu ala Mahathir Mohamad (mantan Perdana Menteri Malaysia, yang
belum lama ini datang ke Indonesia).
Mahathir:
Malaysia Harus Klaim Kepulauan Riau dan Singapura (Kompas.com; 21 Juni 2022). Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir
Mohamad mengatakan Singapura pernah dimiliki oleh Johor dan negara bagian Johor
harus mengeklaim bahwa Singapura harus dikembalikan ke Malaysia. "Namun,
tidak ada tuntutan apa pun dari Singapura. Sebaliknya, kami menunjukkan
apresiasi kami kepada kepemimpinan negara baru bernama Singapura ini,"
tambahnya saat berpidato, Minggu (19/6/2022). Tak hanya itu, dilansir dari
Strait Times, Mahathir juga mengatakan bahwa Malaysia menganggap kemenangkan
mereka atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan
Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga. Tapi,
Mahathir tak berhenti di situ. “Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra
Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita. Kita juga harus menuntut
Singapura dan Kepulauan Riau, karena mereka adalah Tanah Melayu,” tambahnya
yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Mahathir mengatakan bahwa
apa yang dikenal sebagai Tanah Melayu dulu sangat luas, membentang dari Tanah
Genting Kra di Thailand selatan sampai ke Kepulauan Riau, dan Singapura, tetapi
sekarang terbatas di Semenanjung Malaya. "Saya bertanya-tanya apakah
Semenanjung Malaya akan menjadi milik orang lain di masa depan," katanya. Ia
juga mengatakan Malaysia saat ini bukan milik bumiputera, karena banyak orang
Melayu yang tetap miskin dan cenderung menjual tanahnya. Mendesak pendengarnya
untuk belajar dari masa lalu, dia berkata: "Jika kami menemukan hal yang
salah, kami harus memperbaiki kesalahan ini sehingga tanah kami tetap tanah Melayu."
Riau
Melayu ala Mahathir Mohamad sebagai suatu ilusi dan harus dianggap serius adalah
satu hal lain. Dalam hal ini, lantas bagaimana sejarah Semenanjung Malaya dan
Riau pada tahun 1928? Seperti disebut di atas, mantan Perdana Menteri Malysia
Mahathir klaim Riau Melayu belum lama ini. Lalu bagaimana sejarah sejarah Semenanjung
Malaya dan Riau pada tahun 1928? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..