*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini
Ada Freemason ada Theosofi. Itu cukup
berkembang pada era Pemerintah Hindia Belanda. Freemason ada Theosofi mulai eksis
di Batavia, tetapi dalam perkembangannya meluas hingga ke berbagai tempat
termasuk di Soerakarta. Ap aitu Freemason dan ap aitu Theosofi? Itu satu hal.
Dalam hal ini bagaimana sejarah teosofi di Soerakarta.
Teosofi adalah filsafat keagamaan dibentuk di Amerika Serikat tahun 1875 oleh pendatang Rusia Helena Blavatsky. Teosofi merupakan pandangan semua agama merupakan upaya Occult Brotherhood agar manusia mencapai kesempurnaan, sehingga setiap agama mempunyai kepingan kebenaran. Ajaran teosofi dituangkan dalam tulisan-tulisan Blavatsky. Kepercayaan ini dianggap sebagai salah satu bentuk Esoterisme Barat oleh ahli agama. Filsafatnya terinspirasi dari filsuf-filsuf kuno Eropa dan agama-agama Asia seperti Hindu dan Buddha. Helena Petrovna Blavatsky (1831–1891), Henry Steel Olcott (1832–1907), dan William Quan Judge (1851–1896), mendirikan Masyarakat Teosofi di New York City pada tahun 1875. Oleh Blavatsky, teosofi memandang bahwa terdapat para ahli spiritual kuno dan rahasia berpusat di Tibet. Para ahli ini dianggap telah memupuk kebijaksanaan dan kekuatan paranormal, dan para penganut teosofi percaya bahwa merekalah yang memulai pergerakan teosofi modern dengan memberikan pengajaran kepada Blavatsky. Mereka mencoba memulihkan kembali pengetahuan agama-agama kuno, namun para penganut teosofi tidak menganggap kepercayaan mereka sebagai "agama". Mereka berkhotbah mengenai keberadaan sesuatu yang Absolut yang tunggal dan ilahi. Alam semesta dianggap sebagai refleksi Absolut dari luar. Teosofi mengajarkan bahwa tujuan kehidupan manusia adalah pembebasan secara spiritual dan manusia akan mengalami reinkarnasi setelah meninggal sesuai dengan karma mereka (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah teosofi di Surakarta dan asal usul gedung theosofie? Seperti disebut di atas, ada Freemason dan ada Theosofie, keduanya berkembang pada era Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah teosofi di Surakarta dan asal usul gedung theosofie? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.