*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini
Orang-orang
Portugis sudah sejak lama berada di pulau Timor, terutama di kota pelabuhan
Coepang, Namun apa yang membuat orang Belanda harus mengusir orang Portugis
dari Coepang tahun 1613?
Pertanyaan ini dapat dicari jawabnya ketika orang-orang Belanda pada tahun 1605
mengusir orang-orang Portugis di Amboina (pulau Seram). Untuk menguasai kawasan
naviagasi pelayaran dan memperkuat pusat perdagangan. Orang-orang Eropa di
nusantara saling memangsa.
Bagaimana pertempuran Portugis dan Belanda di
Kupang 1613 adalah satu hal. Bagaimana situasi dan kondisi setelah pertempuran
bagi penduduk adalah hal lain lagi. Mengapa pertanyaan ini begitu penting? Orang-orang Belanda di satu pihak telah berhasil
menguasai kawasan dan pusat perdagangan di Coepang, tetapi di sisi lain mengapa
orang-orang Portugis masih tetap beratahan dan tidak ingin beranjak dari Timor
dan sekitarnya (hanya bergeser ke bagian timur pulau). Namun ada perbedaan
dengan di Amboina yang telah mengusir orang-orang Portugis pada tahun 1605 (dan
kemudian bergeser ke Ternate). Dalam perkembangannya orang-orang Belanda yang
berada di Ambon mengusir lagi orang-orang Portugis di Ternate. Habis sudah
orang-orang Portugis di Maluku. Akan tetapi tidak demikian di Timor dan sekitar,
orang-orang Portugis tidak disapu habis oleh orang-orang Belanda. Mengapa? Pertanyaan ini tampaknya menjadi jawaban mengapa
penyebaran agama Katolik berkembang luas di Timor dan sekitar dan agama
Protestan di berkembang luas di pulau Seram dan sekitar.
Pertempuran
antara Portugis dan Belanda terjadi di banyak tempat seperti Malaka, Banten dan
Ternate. Namun pertepuran di Amboina dan Coepang memiliki sejarah yang sangat
khas terutama dikaitkan dengan sejarah lebih lanjut di Amboina (pulau Seram dan
sekitar) dan Coepang (pulau Timor dan sekitar). Bagaimana bisa dampaknya
berbeda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
ntuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.