*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dalam pergeseran lingua franca dari
bahasa Melayu ke bahasa Indonesia tidak sedikit peran Soetan Mohamad Zain.
Sejarah bahasa Melayu sudah sejak kuno (lihat prasasti Kedukan Bukit 682 M).
Namun sejarah bahasa Indonesia masih terbilang baru. Perubahan nama (Melayu
menjadi Indonesia) terjadi pada Kongres Pemuda 1928 di Batavia. Tentu saja saat
diadakan kongres ini, Soetan Mohamad Zain sudah cukup dikenal.
Prof. Sutan Muhammad Zain (lahir di Sungai Pasak, Padang
Pariaman, Westkust van Sumatra, Hindia Belanda, 1886 – meninggal di Tokyo,
Jepang, 6 April 1962 pada umur 76 tahun) adalah seorang pakar bahasa terkemuka
di Indonesia. Dia menyusun gramatika Bahasa Melayu, yang menjadi pendahulu dan
dasar-dasar gramatika Bahasa Indonesia. Sejak tahun 1911, Prof. Sutan Muhammad Zain telah
menjadi guru Bahasa Melayu di Prince Hendrik School, Batavia. Pada tahun 1923,
Zain mendapat beasiswa untuk belajar di Rijksuniversiteit Leiden Belanda,
sampai akhirnya menjadi pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah
tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu serta diakui di kalangan ilmiah. Selain
giat mengembangkan Bahasa Indonesia, Zain juga aktif sebagai aktivis
pergerakan. Ia menjadi ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Hindia Belanda
(PGHB) (1914-1922), anggota Gemeente Raad (1920-1922), dan anggota Volksraad. Pada
zaman Jepang, untuk pertama kalinya Zain menyusun gramatika Bahasa Melayu, yang
menjadi pendahulu dan dasar-dasar gramatika Bahasa Indonesia. Dalam bukunya
"Djalan Bahasa Indonesia", untuk pertama kalinya dikenal apa yang
kini disebut sebagai kata benda, kata kerja, kata sandang dan seterusnya. Salah
satu karya monumental lainnya adalah sebuah kamus yang cetakan pertamanya
dilakukan pada tahun 1951 yaitu "Kamus Modern Bahasa Indonesia", yang
kemudian dikembangkan oleh Jusuf Sjarif Badudu menjadi "Kamus Lengkap
Badudu-Zain" yang diterbitkan tahun 1992. Prof. Zain wafat setelah
mengalami stroke dalam perjalanan pesawat udara dari Amerika Serikat menuju
Tokyo, Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Sutan Moehamad Zain? Seperti disebut di atas, Soetan Mohamad
Zain sudah menjadi guru pada masa Kongres Pemuda 1928. Soetan Mohamad Zain
sendiri lulus sekolah guru (kweekschoo) pada tahun 1906. Lalu bagaimana sejarah
Soetan Mohamad Zain? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.