*Semua artikel Sejarah Barus, Tapanuli dalam blog ini
Klik Disini.
Baru-baru
ini (tahun 2017), Kota Barus ditetapkan sebagai Titik Nol Islam Nusantara dan
telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Penetapan Kota
Barus sebagai Titik Nol Islam Nusantara dengan sendirinya menambah situs baru
tentang peradaban (permulaan, pertumbuhan dan perkembanga) penyiaran agama Islam
di masa lampau. Bukan tidak mungkin suatu waktu akan muncul suatu situs baru.
|
Peta Tapanoeli, 1830 |
Penetapan Kota
Barus sebagai Titik Nol Islam Nusantara ternyata tidak semua pihak sepakat. Lalu,
suatu seminar diadakan di Aceh. Satu panelis menyebutkan Kota Pasai adalah Titik
Nol Islam Nusantara. Panelis lainnya yang satu panggung menyatakan, bukan Pasai
tetapi Peureulak; sedangkan panelis satunya lagi, Titik Nol Islam Nusantara bukan
Pasai dan juga bukan Peureulak tetapi Lamuri. Berbeda pendapat dalam satu
panggung itu berarti memiliki bukti empiris yang berbeda satu sama lain. Yang
jelas ketiga kota itu ada di wilayah administrasi Aceh. Lalu muncul aksioma:
Oleh karena ketiga tempat itu ada di Aceh, maka Titik Nol Islam Nusantara ada
di Aceh (bukan di Pasai, bukan di Peureulak dan juga bukan di Lamuri). Kalau
itu ada di wilayah administrasi Aceh berarti bukan di Kota Barus. Sebaliknya,
ada tiga orang ahli mengatakan bahwa secara defacto Titik Nol Islam Nusantara
di Barus. Tidak ada beda pendapat diantara ketiganya. Tidak ada pendapat yang
mengatakan di Sorkam atau di Tapus. Semua mengatakan di Barus dan juga tidak
mengatakan di Tapanuli. Okelah, jika tidakpun di Tapanuli dan juga tidak di
Aceh, ya, di Sumatralah.
Serial
artikel ini tidak dalam konteks pembuktian Kota Barus sebagai Titik Nol Islam
Nusantara. Akan artikel-artikel sejarah Kota Barus berikut lebih pada
pembuktian (empiris) bahwa hal apa saja yang terkait (dikaitkan) dengan Kota
Barus. Kota Barus sebagai Titik Nol Islam Nusantara sudah dibuktikan oleh pihak
yang lain, tetapi masih banyak yang dihubungkan dengan Kota Barus belum teruji
(terbuktikan). Mari kita telusuri dengan artikel pertama.