Setu Babakan berada di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setu ini kini dijadikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat perkampungan budaya Betawi. Dalam artikel ini, kita tidak sedang menelusuri sejarah terbentuknya Setu Babakan sebagai pusat perkampungan budaya Betawi (itu akan menjadi artikel Sejarah Jakarta), tetapi ingin menelusuri sejarah terbentuknya setu itu sendiri. Pembentukan setu di Srengseng yang kini disebut Setu Babakan dalam hal ini juga menjadi bagian dari Sejarah Depok.
Peta Lenteng Agoeng, 1900 |
Cornelis Chastelein
Ada tiga lahan (land) yang terbilang paling awal di sisi barat sungai
Tjiliwong yang diperuntukkan (diserahkan) pada era VOC untuk pengembangan
pertanian sebagai lahan kelas satu, yaitu: di Sringsing (Srengseng), Tjinirie
(Tjinere) dan Tjitajam. Tiga area ini dianggap paling subur (vegetasi baik dan
memiliki sumber air). Land Srengseng menjadi milik Cornelis Chastelein (pejabat
sipil VOC) sedangkan Land Tjinere dan Land Tjitajam menjadi milik St. Martin
(komandan militer VOC).