*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pahlawan
Indonesia tiga generasi: Mohammad Hasyim Asy'ari, Wahid Hasyim dan Abdurrahman
Wahid. Tentulah sangat menarik dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sejak
era Pemerintah Hindia Belanda hingga era Pemerintah Republik Indonesia.
Masing-masing kakek, ayah dan cucu ini tentu sudah ditulis. Namun belum pernah
ditulis bagaimana kronologisnya dalam perjuangan bangsa Indonesia.
KH Abdul Wahid Hasjim (1 Juni 1914 – 19 April 1953)
adalah pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama
Indonesia. Ia adalah ayah dari presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid
dan anak dari Mohammad Hasyim Asy'ari, salah satu pahlawan nasional Indonesia.
Wahid Hasjim dimakamkan di Tebuireng, Jombang. Pada tahun 1939, NU menjadi
anggota MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia), sebuah badan federasi partai dan
ormas Islam pada zaman pendudukan Belanda. Saat pendudukan Jepang yaitu
tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1943 ia ditunjuk menjadi Ketua Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi) menggantikan MIAI. Selaku pemimpin Masyumi ia
merintis pembentukan Barisan Hizbullah yang membantu perjuangan umat Islam mewujudkan
kemerdekaan. Selain terlibat dalam gerakan politik, tahun 1944 ia mendirikan
Sekolah Tinggi Islam di Jakarta yang pengasuhannya ditangani oleh KH A Kahar
Muzakkir. Menjelang kemerdekaan tahun 1945 ia menjadi anggota BPUPKI dan PPKI (Wikipedia).:
Lantas
bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Wahid Hasyim? Seperti disebut di atas, Wahid
Hasyim adalah anak dari Hasyim Asy'ari dan ayah dari Abdurrahman Wahid. Yang belum
dikaji adalah bagaimana pahlawan Indonesia tiga generasi ini berjuang untuk bangsa
Indonesia. Dari mana dimulai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.