*Semua artikel Sejarah Kota Medan dalam blog ini Klik Disini
Kerajaan Aru atau Kerajaan Haru adalah kerajaan kuno yang terdapat di sekitar sungai Barumun. Keberadaan Kerajaan Haru (Daroe atau Aroe) telah disebut dalam Pararaton (1336). Laporan Tiongkok di era Cheng Ho (1411-1431) disebutkan terdapat hubungan timbal balik antara Tiongkok dan Kerajaan Aroe. Keberadaan Kerajaan Aroe juga masih dicatat oleh Tome Pires (1512-1515) dan Duarte Barbosa (1518). Mendes Pinto dalam bukunya (1535) menyebut Kerajaan Aroe sebagai Batak Kingdom. Kerajaan Aru ditaklukkan oleh Kesultanan Atjeh tahun 1619. Wilayah Kerajaan Aru (Terra d’Aru atau Terra Daru) di sekitar sungai Barumun teridentifikasi dengan jelas pada peta Portugis tahun 1619.
Kerajaan Aru atau Kerajaan Haru adalah kerajaan kuno yang terdapat di sekitar sungai Barumun. Keberadaan Kerajaan Haru (Daroe atau Aroe) telah disebut dalam Pararaton (1336). Laporan Tiongkok di era Cheng Ho (1411-1431) disebutkan terdapat hubungan timbal balik antara Tiongkok dan Kerajaan Aroe. Keberadaan Kerajaan Aroe juga masih dicatat oleh Tome Pires (1512-1515) dan Duarte Barbosa (1518). Mendes Pinto dalam bukunya (1535) menyebut Kerajaan Aroe sebagai Batak Kingdom. Kerajaan Aru ditaklukkan oleh Kesultanan Atjeh tahun 1619. Wilayah Kerajaan Aru (Terra d’Aru atau Terra Daru) di sekitar sungai Barumun teridentifikasi dengan jelas pada peta Portugis tahun 1619.
Aru (Aroe) dan Deli (Dilli) pada Peta 1750 |
Sesungguhnya Kerajaan
Aroe dan Kerajaan Deli adalah dua kerajaan berbeda. Kerajaan Aroe mendahului
eksistensi Kerajaan Deli. Kerajaan Aroe secara eksplisit dinyatakan berada di
sekitar pengaliran sungai Barumun dan Kerajaan Deli berada di hulu sungai Deli
(kini Deli Tua). Kesultanan Deli baru muncul kemudian di hilir sungai Deli
(kini Labuhan Deli). Kesultanan Deli yang kini terdapat di Kota Medan adalah
kraton Kesultanan Deli yang relokasi dari Labuhan Deli ke Kota Medan pada tahun
1891. Suksesi Kerajaan Aroe di sungai Barumun adalah Kesultanan Kotapinang.