*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Seperti apa era kenabian di
Nusantara? Tentulah sudah ada peradaban yang tinggi juga dan navigasi pelayaran
perdagangan yang intens antar pulau di Nusantara. Era kenabian dalam hal ini
diringkas sejak hijrabnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah (620 M) sebagai tahun
pertama penanggalan Islam. Dalam konteks ini (pada tahun-tahun kenabian) ada
satu hadis yang menyatakan ‘Tuntutlah ilmu itu walau jauh ke negeri Cina’.
Muhammad (570-632 M)) adalah
seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim. Muhammad sama-sama menegakkan
ajaran tauhid untuk mengesakan Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul
sebelumnya. Lahir di Mekkah, Beranjak remaja, Muhammad bekerja sebagai
pedagang. Diriwayatkan dalam usia ke-40, Muhammad didatangi Malaikat Jibril dan
menerima wahyu pertama dari Allah. Tiga tahun setelah wahyu pertama, Muhammad
mulai berdakwah secara terbuka, menyatakan keesaan Allah dalam bentuk
penyerahan diri melalui Islam sebagai agama yang benar. Muhammad menerima wahyu
berangsur-angsur hingga wafat. Praktik atau amalan Muhammad diriwayatkan dalam
hadis, dirujuk oleh umat Islam sebagai sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran.
Muhammad bersama pengikut awal mendapati berbagai bentuk perlawanan dan
penyiksaan dari beberapa suku Mekkah. Seiring penganiayaan yang terus
berlanjut, Muhammad membenarkan beberapa pengikutnya hijrah ke Habsyah, sebelum
Muhammad memulai misi hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Peristiwa hijrah
menandai awal penanggalan Kalender Hijriah dalam Islam. Di Madinah, Muhammad
menyatukan suku-suku di bawah Piagam Madinah. Setelah delapan tahun bertahan
atas serangan suku-suku Mekkah, Muhammad mengumpulkan 10.000 Muslim untuk
mengepung Mekkah. Serangan tidak mendapat perlawanan berarti dan Muhammad
berhasil mengambil alih kota dengan sedikit pertumpahan darah. Ia menghancurkan
berhala-berhala. Pada tahun 632 M, beberapa bulan setelah kembali ke Madinah
usai menjalani Haji Wada, Muhammad jatuh sakit dan hingga akhirnya wafat.
Muhammad meninggalkan Semenanjung Arab yang telah bersatu dalam pemerintahan
tunggal Islam dan sebagian besar telah menerima Islam. (Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah Tuntutlah Ilmu Itu Meski Jauh ke Negeri Tiongkok? Seperti disebut di atas, Nabi
Muhamma SAW pernah menyatakan saran serupa itu (hadis). Mengapa harus ke
Tiongkok? Bagaimana situasi dan kondsisi saat itu di Nusantara (baca:
Indonesia)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.