*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini
Kesalahan
yang terus diulang akan menjadi kebenaran sejarah. Data dan fakta sejarah sulit
diubah. Namun interpretasi terhadap data dan fakta bisa berbeda. Namun semua
itu sangat tergantung dari ketersediaan data, akurasi data dan kelengkapan
data. Sejarah adalah narasi fakta dan data. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, sejarah seharusnya memiliki
permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang
bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri.
Pada tahun 1820 RA Coppicters, dokter hewan Belanda datang ke Hindia menangani hewan-hewan yang penting bagi pemerintah. Lembaga pemerintah urusan kedokteran hewan dibentuk tahun 1841 (Veeartsenijkundige Dienst) kemudian berubah menjadi (Burgerlijke Veeartsenijkundige Dienst) tahun 1853. Periode 1853–1869, hanya tiga dokter hewan melayani seluruh Jawa. Pada tahun 1869, dua dokter hewan ditempatkan di di Sumatra dan di Sulawesi. Sekolah dokter hewan pribumi Inlandsche Veeartsen School (IVS) diddirikan di Surabaya tahun 1861 dipimpin Dr J van der Weide (lama studi dua tahun). IVS ditutup tahun 1875. Hanya menghasilkan delapan dokter hewan pribumi elama sembilan tahun. Pada 1875–1880, pendidikan dilakukan dalam bentuk magang pada dokter hewan pemerintah. Ada sembilan pemuda magang pada tujuh orang dokter hewan pemerintah; delapan di antaranya diluluskan tahun 1880. Tak berselang lama, wabah penyakit hewan melanda, sampar sapi tahun 1875, antraks 1884, surra 1886, dan mulut/kuku 1887. Pada tahun 1884 dibentuk Nederland-Indische Vereeniging voor Diergeneeskunde. Pada tahun 1908, didirikan Veeartsenijkundig Laboratorium untuk menangani wabah sampar sapi. Di laboratorium ini juga dibuka pendidikan dokter hewan pribumi selama empat tahun (Cursus tot Opleiding van Inlandsche Veearstsen). Dua siswa pertamanya merupakan lulusan sekolah pertanian diterima di kelas tiga. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Sorip Tagor, dokter hewan pertama Indonesia, lulus di Rijksveeartsenij School di Utrecht, 1921? Seperti disebut di atas, nama Sorip Tagor lulus 1921 kurang pepuler, yang popular adalah JA Kaligis lulus 1922. Sorip Tagor adalah kakek Desty/Risty Tagor dan Destri Tagor (istri Setya Novanto, mantan ketua DPR). Lalu bagaimana sejarah Sorip Tagor, dokter hewan pertama Indonesia, lulus di Rijksveeartsenij School di Utrecht, 1921? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.