*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
menunjukkan bangsa, di nusantara bahasa menunjukkan suku/bangsa. Bahasa dalam
hal ini adalah bahasa yang terbentuk pada suatu populasi tertentu, dimana
bahasa itu diwariskan (dari masa ke masa). Bahasa tentu saja terus tumbuh dan
berkembang, tetapi suatu bahasa bermula dari awal. Bahasa asal (bahasa asli)
dapat bertransformasi membentuk bahasa baru (dipengaruhi berbagai bahasa),
sebaliknya bahasa yang beragam di suatu wilayah tertentu dapat membentuk
populasi sendiri yang memiliki bentuk bahasa sendiri.
Bahasa dituturkan oleh orang Cirebon adalah Bahasa Jawa yang juga ada gabungan beberapa bahasa yakni Sunda, Arab dan China (bahasa Cirebonan atau Jawa dialek Cirebon). Juga memiliki dialek bahasa Sunda tersendiri (bahasa Sunda Cirebon). Dahulu Bahasa Cirebon ini digunakan dalam perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu pelabuhan utama, khususnya pada abad ke-15 sampai ke-17. Bahasa Cirebon dipengaruhi pula oleh budaya Sunda karena keberadaannya yang berbatasan langsung dengan wilayah kultural Sunda, khususnya Kuningan dan Majalengka dan juga China, Arab dan Eropa. Bahasa Cirebon mempertahankan bentuk-bentuk kuno bahasa Jawa seperti kalimat-kalimat dan pengucapan, misalnya ingsun (saya) dan sira (kamu) yang sudah tak digunakan lagi oleh bahasa Jawa baku. Perdebatan tentang bahasa Cirebon sebagai sebuah bahasa yang mandiri telah menjadi perdebatan yang cukup panjang. Meski kajian linguistik sampai saat ini menyatakan bahasa Cirebon hanyalah dialek (Guiter mengatakan harus berbeda sebanyak 80% dari Bahasa terdekatnya). Pada masa ini dalam pengajaran di wilayah Cirebon, sulit mengacu kepada bahasa Jawa baku, dan juga sulit kepada bahasa Sunda baku, dan sedikit lebih mudah dengan menggunakan bahasa Bahasa Cirebon (juga mencerminkan nama yang lebih netral). (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa di wilayah
Cirebon? Seperti disebut di atas, bahasa pada populasi penduduk di suatu
wilayah tertentu dapat terbentuk dari dua arah yang berbeda; bahasa asli
(tunggal) atau bahasa ragam bahasa (melting pot/creol). suatu Dalam hal inilah
menarik bahasa Cirebon di perhatikan. Di pantai utara Jawa bahasa dialek
Cirebon berada diantara bahasa Jawa, bahasa Sunda dan bahasa Melayu
(Indonesia). Lalu bagaimana sejarah bahasa di wilayah Cirebon? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.