*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Siapa
Prof Dr Moestopo? Tentu saja publik lebih mengasosiasikan dengan Universitas
Prof Dr Moestopo (Beragama). Tidak salah memang. Namun kurang tepat, kareaa
Moestopo awalnya seorang lulusan sekolah kedokteran gigi di Surabaya yang pada
era perang kemerdekaan menjadi tentara yang kemudian diteruskan pasca pengakuan
kedaulatan Indonesia. Moestopo, sarjana kodokteran yang berkarir di militer
yang mendirikan universitas Prof Moestopo (Beragama).
Mayor Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Moestopo (13 Juni
1913 – 29 September 1986) adalah seorang dokter gigi, pejuang kemerdekaan, dan
pendidik. Lahir di Kediri, Moestopo pindah ke Surabaya untuk menghadiri Sekolah
Kedokteran Gigi. Praktik dokter gigi yang dimulainya terputus pada tahun 1942
ketika Jepang menduduki Indonesia dan Moestopo ditangkap oleh Kempeitai karena
terlihat mencurigakan. Setelah dibebaskan, ia sempat menjadi dokter gigi untuk
orang Jepang tetapi akhirnya memutuskan untuk mengikuti pelatihan perwira
tentara. Setelah lulus dengan pujian, Moestopo diberi komando pasukan PETA di
Sidoarjo, ia kemudian dipromosikan menjadi komandan pasukan di Surabaya. Sementara
di Surabaya, selama perang kemerdekaan, Moestopo menghadapi pasukan Sekutu/Inggris
yang dipimpin oleh Brigadir Walter Sothern Mallaby Aubertin. Ketika hubungan
rusak dan Presiden Soekarno dipanggil ke Surabaya untuk memperbaikinya,
Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi tidak diterimanya. Selama
perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron
tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran
pasukan Belanda. Setelah perang, Moestopo meneruskan bekerja sebagai dokter
gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan Universitas Moestopo (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Prof Dr Moestopo? Seperti disebut di atas, Moestopo
mengawali karir sebagai dokter gigi. Pada era pendudukan militer Jepang memberi
jalan bagi Moestopo untuk meintis karir di bidang militer. Lantas bagaimana
dokter gigi Moestopo memiliki inisiatif mendirikan perguruan tinggi? Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.