*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini
Orang
yang kompeten dalam urusan tata kota di Hindia Belanda (baca: Indonesia) adalah
insinyur teknik. Kompetensi ini awalnya hanya diperoleh di perguruan tinggi teknik
di Belanda (terutama di Universiteir te Delft). Di universitas ini ada berbagai
bidang termasuk insinyur teknik sipil, insinyur teknik arsitektur dan
sebagainya. Meski jauh di Belanda, tentu saja ada siswa pribumi di Hindia yang
mampu meraihnya. Untuk kompetensi itu kemudian pada tahun 1920 dibuka sekolah
tinggi teknik di Bandoeng.
Herman Thomas Karsten Perancang Tata Kota Semarang, Arsitek Belanda Sangat Hargai Budaya Jawa. Tribunjateng.com. Selasa, 3 Januari 2023. Herman Thomas Karsten, arsitek ditunjuk Pemerintahan Hindia Belanda menata Kota Semarang 914. Karsten sangat berkontribusi dalam pengembangan Kota Semarang. Pemerintah Hindia Belanda menyebutkan Karsten sebagai sebagai perancang modernisme Semarang. Guna menunjang perkembangan perekonomian Pemerintah Hindia Belanda, pembangunan infrastruktur hingga akses transportasi dilakukan secara masif di Kota Semarang. Minimnya pemukiman layak huni, pertumbuhan kampung urban secara organik, masalah sanitasi, kebersihan hingga estetika perkotaan jadi problematika yang dihadapi pemerintah Hindia Belanda saat itu. Karsten pun ditugaskan oleh pemerintah kolonial untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada 1919 ia menerapkan rencana kota yang merefleksikan teori desain kota Eropa modern dengan konsep garden city. Dalam penerapannya, Karsten lebih menekankan tata kota yang fungsional, harmonis dan organis. Konsep itu dianggap sebagai sebuah rencana kota pertama ekstensif dan komprehensif di Hindia Belanda. Rencana Karsten tersebut mencakup area selatan Kota Semarang, yang kemudian dinamai Candi Baru, serta kawasan menuju pusat kota. (https://jateng.tribunnews.com/)
Lantas bagaimana sejarah ahli tata kota dan insinyur teknik sipil pribumi semasa era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, untuk urusan yang terkait tata kota ahli yang kompeten adalah insinyur teknik. Bagaimana orang pribumi mencapai kompetensi tersebut? Lalu bagaimana sejarah ahli tata kota dan insinyur teknik sipil pribumi semasa era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.