*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini
Gempa dapat diakibatkan peristiwa vulknik dan juga akibat peristiwa tektonik. Dampak dari gempa tektonik cenderung lebih besar. Wilayah Banyumas selain jalur gempa, kejadian gempa juga kerap terjadi bahkan hingga masa ini. Namun bagaimana catatan gempa di wilayah Banyumas kurang terinformasikan.
Puluhan Rumah di Banyumas Rusak Akibat Gempa Bumi. Sabtu, 16 Desember 2017. Suara.com. Puluhan rumah di Kabupaten Banyumas mengalami kerusakan akibat gempa. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo: "Berdasarkan laporan sementara yang kami terima, jumlah rumah yang mengalami kerusakan sekitar 30 unit, sebagian diantaranya roboh. Kami masih terus mendata jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa," Ia mengatakan puluhan rumah yang mengalami kerusakan tersebar di 10 kecamatan terdampak gempa, yakni Pekuncen, Ajibarang, Kedungbanteng, Jatilawang, Banyumas, Sumpiuh, Sokaraja, Purwokerto Timur, Cilongok, dan Kalibagor. Selain merusak rumah warga, kata dia, gempa berkekuatan 6,9 SR yang terjadi pada Jumat (15/12), pukul 23.47 juga mengakibatkan dinding RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika Banyumas retak-retak. Prasetyo mengatakan banyak warga dari sejumlah desa di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, yang sempat mengungsi ke Sumpiuh, Banyumas, pascagempa. Menurut dia, warga yang berasal dari daerah pesisir selatan Kabupaten Cilacap itu khawatir tsunami benar-benar terjadi. "Namun setelah kami berikan penjelasan, mereka memahami dan kembali ke rumah masing-masing ketika peringatan dini tsunami dicabut oleh BMKG (https://www.suara.com/)
Lantas bagaimana sejarah gempa di Banyumas dan catatan gempa masa ke masa? Seperti disebut di atas, wilayah Banyumas juga terbilang rawan gempa, namun bagaimana sejarahnya kurang terinformasikan. Dalam hal ini bagaimana gempa vulkanik dan gempa tektonik. Lalu bagaimana sejarah gempa di Banyumas dan catatan gempa masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.