*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dua
perempuan pertama studi ke perguruan tinggi di Belanda adalah Ida Loemongga
Nasoetion dan Maria Ulfah. Mereka inilah srikandi pribumi pertama berjuang
dalam pendidikan tinggi di Belanda. Apakah wanita Belanda kaget dengan hadirnya
perempuan pribumi di universitas Belanda? Maria Ulfah berhasil meraih gelar
sarjana hukum dengan gelar Mr di Leiden tahun 1933. Ida Loemongga Nasoetion,
kelahiran Padang, anak seorang dokter asal Padang Sidempoean di Universiteit
Amsterdam tahun 1932 berhasil meraih gelar doktor (Ph.D) dalam bidang
kedokteran.
Mr. Hajjah Raden Ayu Maria Ulfah atau Maria Ulfah
Santoso atau Maria Ulfah Soebadio Sastrosatomo (18 Agustus 1911-15 April 1988)
atau dahulu dikenal sebagai Maria Ulfah Santoso adalah salah satu mantan
Menteri Sosial pada Kabinet Sjahrir II. Nama Santoso diambil dari nama suami pertama
dan nama Soebadio Sastrosatomo diambil dari nama suami kedua setelah suami
pertama meninggal dunia. Ia adalah perempuan Indonesia pertama yang meraih
gelar sarjana hukum, memangku jabatan menteri dan anggota Dewan Pertimbangan
Agung. Ia memulai kariernya sebagai tenaga honorer bagian perundang-undangan
Kabupaten Cirebon. Ia juga menjadi guru AMS Muhammadiyah Jakarta pada tahun
1943. Selama pendudukan Jepang ia bekerja di Departemen Kehakiman, kemudian
pindah ke Departemen Luar Negeri. Pada tahun 1946, setahus setelah Deklarasi
Kemerdekaan Republik Indonesia, Subadio diangkat menjadi Menteri Sosial dalam
Kabinet Sjahrir. Maria Ulfah lahir dari pasangan Raden Mochammad Achmad dan
Raden Ayu Chadidjah Djajadiningrat yakni saudara dari Prof. Dr. Hoesein
Djajadiningrat dan Achmad Djajadiningrat. Mochammad Achmad adalah seorang dari
beberapa saja orang Indonesia yang pada awal abad ke 20 selesai menempuh pendidikan
di HBS (setingkat SMA). Mochammad Achmad kemudian menjabat sebagai Bupati
Kuningan. Tahun 1929 Maria Ulfah pergi ke Belanda bersama ayahnya, adik
perempuannya, Iwanah dan adik laki-lakinya Hatnan. Ibunya pada waktu itu sudah
meninggal. Di Belanda Maria Ulfah memilih studi hukum di Leiden. Pilihan itu
jatuh, karena menurutnya, kedudukan wanita secara hukum masih sangat lemah
sehingga perlu diperbaiki. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Maria Ulfah, perempuan Indonesia pertama meraih gelar sarjana
hukum? Seperti
disebut di atas, Mari Ulfah adalah keponakan dari Prof. Dr. Hoesein
Djajadiningrat (pribumi pertama meraih gelar doktor pada bidang sastra di
Belanda tahun 1913). Lalu bagaimana sejarah Maria Ulfah? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.