*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dalam penyelidikan sejarah kuno, nama (pulau) Ceylon
(kini negara Sri Lanka) menjadi penting karena para ahli geografi dan
kartografi Eropa menduga nama pulau Taprobana era Ptolomeus abad ke-2 adalah
pulau Ceylon. Namun ada juga yang menyangkal karena pulau Taprobana itu adalah
pulau Sumatra atau pulau Kalimantan. Perdebatan yang berabad-abad itu telah
berhasil saya buktikan dua tahun lalu sebagai pulau Kalimantan yang artikelnya
dimuat dalam blog ini. Pulau Ceylon pada era Ptolomeus adalah pulau yang tidak
dikenal. Boleh jadi wujudnya masih pulau kecil (sangat kecil disbanding masa
kini).
Republik Sosialis Demokratis Sri Lanka adalah sebuah negara pulau di sebelah utara Samudera Hindia di pesisir tenggara India. Sri Lanka berbatasan laut dengan India di sebelah barat laut dan dengan Maladewa di barat daya. Hingga tahun 1972, dunia internasional menyebut negara ini Ceylon (bahasa Indonesia: Sailan). Dokumen-dokumen menunjukkan bahwa Sri Lanka memiliki sejarah lebih dari 3000 tahun. Karena lokasi geografis yang sangat strategis, memungkinkan Sri Lanka sebagai salah satu tempat perhentian dari masa Jalur Sutra hingga Perang Dunia II. Sri Lanka merupakan negara yang beragam, dihuni oleh masyarakat yang berbeda akan agama, suku, dan bahasa. Sri Lanka memiliki warisan Buddha yang sangat kaya, yang di mana tulisan Buddha pertama ditulis di negara ini. Sri Lanka telah dilanda konflik etnis selama dua dekade terakhir antara pemerintah dan kelompok minoritas Tamil yang dilakukan oleh Macan Tamil. Sri Lanka adalah sebuah republik. Ibu kotanya, Sri Jayawardenapura Kotte, adalah kota pinggiran dari kota terbesar di Sri Lanka, Kolombo. Pulau ini dikenal dengan nama-nama Lanka, Lankadeepa (bahasa Sanskerta yang berarti "tanah bersinar"), Simoundou, Taprobane (dari bahasa Sanskerta: Tāmaraparnī), Serendib (dari bahasa Sanskerta: Sinhala-dweepa), dan Selan pada zaman kuno. Di bawah penjajahan Britania, pulau ini disebut Ceylon, yang kadang-kadang masih digunakan hingga kini. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah geomorfologi pulau Ceylon dan kepulauan Maladewa? Seperti disebut di atas, pulau Ceylon dan pulau-pulau kecil lainnta (Maladewa) zaman kuno menjadi jalur penting dalam navigasi pelayaran perdagangan dari barat (Eropa/Arab) ke timur (Nusantara/Tiongkok). Lalu bagaimana sejarah geomorfologi pulau Ceylon dan kepulauan Maladewa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.