*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bandung dalam blog ini Klik Disini
De nieuwsgier, 25-04-1955 |
Radja Arab Saudi tiba di Indonesia tanggal 1 Maret
2017. Kunjungan bersejarah ini diagendakan berakhir tanggal 9 Maret 2017. Saya
berangkat tanggal 2 Maret 2017 ke Arab Saudi dan pulang tanggal 10 Maret 2017 di
Indonesia, Saya dalam rangka melaksanakan umroh, Radja Saudi dalam tugas
kenegaraan. Jumlah hari kami sama—sembilan hari. Ketika Raja Arab Saudi datang
saya masih ada di Indonesia, ketika dia selesai berkunjung saya masih ada di
Arab Saudi. Jadi, saya seakan harus menunggu kedatangannya dan juga saya baru
pulang setelah berakhir kunjungannya di Indonesia.
Dalam kunjungan Raja Salman, di hari
kedatangan (2 Maret) di Istana Bogor langsung dilakukan penandantanganan MoU yang
dilakukan para menteri kedua Negara di hadapan Raja Salam dan Presiden Jokowi.
Kesepatatan mencakup peningkatan hubungan kedua negara di antaranya mencakup
kerja sama hubungan luar negeri, kesehatan, kebudayaan, transportasi,
perdagangan, keagamaan serta pendidikan. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah
menteri kedua negara turut serta di dalamnya. Dari Indonesia, hadir Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan (detik.com).
Artikel ini
tidak dalam membicarakan tentang kewajiban saya sebagai hamba Allah dan juga tidak
dalam mendiskusikan tugas Raja Arab Saudi sebagai pemimpin Negara Arab Saudi.
Artikel ini sekadar menelusuri hubungan antara Negara Arab Saudi dengan Negara
Indonesia di masa lampau, spesifiknya saling mengunjungi antara Raja Arab Saudi
dan Presiden Indonesia.
Hubungan
antara Indonesia dengan Arab Saudi sesungguhnya sudah terjalin sejak masa
lampau, terutama pada penggal sejarah antara era Batavia dan Jeddah. Pada masa
ini terus berlangsung antara hubungan Jakarta dan Jeddah dan hubungan Arab
Saudi dan Indonesia.