*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pada era Pemerintah Hindia Belanda
banyak guru yang tidak hanya mencerdaskan bangsa, juga aktif dalam perjuangan
kemerdekaan. Salah satu diantaranya adalah Dahlan Abdoellah. Perjuangan Dahlan
Abdoellah diawali dengan meningkatkan pengetahuannya dengan melanjutkan studi
ke Belanda. Perjuangan Dahlan Abdoellah dimulai di organisasi pribumi di
Belanda, Indische Vereeniging dan Sumatranen Bond.
Haji Bagindo Dahlan Abdullah (15 Juni 1895-12 Mei 1950)
adalah seorang pejuang kemerdekaan dan diplomat Indonesia yang pernah menjabat
sebagai Wakil Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta mendampingi Raden Suwirjo di
masa peralihan kekuasaan antara pendudukan Jepang dengan Pemerintah Indonesia
dari 7 September 1945 hingga 23 September 1945. Dalam kiprahnya, ia pernah
diutus negara untuk menjadi Duta Besar Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk
Irak, Syria, dan Trans-Jordania. Ia diangkat sebagai duta besar untuk ketiga
negara tersebut oleh Presiden Soekarno pada tahun 1950, dan resmi bertugas
sebagai duta besar pada tanggal 27 Maret 1950. Namun Bagindo menjabat duta
besar dalam tempo yang amat singkat, kurang dari tiga bulan, karena ia
meninggal dunia pada tanggal 12 Mei 1950 akibat serangan jantung yang
menimpanya. Sesuai saran dan nasihat Haji Agus Salim, jenazah Bagindo Dahlan
Abdullah kemudian dimakamkan di Baghdad, Irak, dengan upacara kebesaran di
Masjid Syekh Abdul Qadir Jailani di kota tersebut. Saran dan nasihat Agus Salim
itu bertujuan agar makam Bagindo akan dikenang lama dan menjadi simbol tali
persahabatan antara Indonesia dan Irak. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Dahlan Abdoellah? Seperti disebut di atas, Dahlan Abdoellah adalah
seorang guru, yang meningkatkan pengetahuan dan studi ke Belanda, Melalui
irganisasi Indische Vereeniging perjuangan Dahlan Abdoellah dimulai. Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.