*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bogor dalam blog ini Klik Disin
VEEARTSEN SCHOOL. Sekolah kedokteran hewan bermula di Buitenzorg (baca: Bogor). Ini dipicu karena kurangnya dokter hewan lulusan Belanda yang bekerja di Nederlandsch Indie (baca: Indonesia). Untuk membantu dokter-dokter Belanda diperlukan dokter-dokter pribumi dengan melatih sejumlah siswa dalam bentuk kursus (magang) tiga tahun. Dalam perkembangannya, untuk menghasilkan dokter hewan pribumi secara berkesinambungan lalu di Buitenzorg didirikan Sekolah Kedokteran Hewan (Inlandsche Veeartsen School). Tahun pertama perkuliahan sekolah kedokteran hewan di Buitenzorg dibuka tahun 1907 (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 30-06-1928).
VEEARTSEN SCHOOL. Sekolah kedokteran hewan bermula di Buitenzorg (baca: Bogor). Ini dipicu karena kurangnya dokter hewan lulusan Belanda yang bekerja di Nederlandsch Indie (baca: Indonesia). Untuk membantu dokter-dokter Belanda diperlukan dokter-dokter pribumi dengan melatih sejumlah siswa dalam bentuk kursus (magang) tiga tahun. Dalam perkembangannya, untuk menghasilkan dokter hewan pribumi secara berkesinambungan lalu di Buitenzorg didirikan Sekolah Kedokteran Hewan (Inlandsche Veeartsen School). Tahun pertama perkuliahan sekolah kedokteran hewan di Buitenzorg dibuka tahun 1907 (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 30-06-1928).
Nederlands-Indische veeartsenschool, Buitenzorg (1930) |
Pada
tahun 1908 surat kabar Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 30-09-1908
memberitakan Inlandsche Veeartsen School di Buitenzorg kenaikan kelas
(promosi), siswa dari tahun pertama ke tahun kedua. Dari lima siswa dari tahun
pertama ke tahun kedua lulus empat siswa yakni: Raden Notosoediro, Raden Mas Nataningrat,
Sorip Tagor dan Raden Soetedja (Raden Moehamad Isak Winala Prawira dinyatakan
tidak lulus). Juga dalam berita ini disebutkan dua siswa dari tahun kedua naik ke
tahun ketiga (hanya dua siswa), yakni Raden Mas Ario Moebamad dan JA Kaligis.