*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bandung dalam blog ini
Klik Disini
Seseorang menulis pada surat kabar Java
Bode 03-02-1864 mengindikasikan bahwa di Bandoeng dibutuhkan 15 guru. Namun
tidak praktis dengan cara mengirim siswa untuk studi ke Belanda (seperti yang
telah dilakukan oleh Willem Iskander). Pembaca menulis ini besar dugaan adalah
KF. Holle.
|
KF Holle, 1860 |
Gubernur
Sumatra’s Westkust Van den Bosche telah datang ke Tanobato untuk melihat
sekolah guru yang didirikan dan diasuh Willem Iskander tanggal 13 September
1863. Dia melihat kemajuan sekolah guru itu dan mengusulkan kepada Gubernur
Jenderal di Batavia agar sekolah guru di Fort de Kock dan sekolah guru di
Tanobato ditutup dan dibangun di Kota Padang sekolah guru yang besar yang dapat
dipimpin oleh Willem Iskander. Dalam tindak lanjut usul itu, parlemen (Raad van
Indie) menolak usul itu. Yang mengemuka dalam sidang itu adalah perlunya reformasi
pendidikan. Isu inilah yang diduga mengapa seseorang menulis di surat kabar
Java Bode yang coba membentangkan kebutuhan guru sebanyak 15 orang tersebut.
KF Holle adalah seorang pengusaha
perkebunan sukses di Preanger. Pengusaha perkebunan ini ternyata sangat suka
belajar, mempelajari budaya dan kesusasteraan Soenda. KF Holle tampaknya
memiliki misi yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan di Preanger: meningkatkan
literasi penduduk sambil mengembangkan kesusasteraan dan mengembangkan industri
perkebunan dengan meningkatkan ketersediaan tenaga kerja pribumi yang terdidik.