*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini
Pasca kemerdekaan (republik) Indonesia dan pada masa permulaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), eks residentie Bangka Belitung memiliki keutamaan dalam usaha pertambangan timah. Hal ini karena dua diantara tiga perusahan besar dalam pertambangan timah terdapat di Bangka (Bangka Tin Winning Bedrijft/(BTW) dan di Belitung (Gemeenschaappelijke Mijnbouw Maatschaappij Billiton/GMB). Namun semua itu, ada satu fase dimana di wilayah Indonesia Belanda menginisiasi suatu bentuk negara federal pada awal tahun 1950, yakni Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun strategi Belanda tersebut mendapat penentangan dari para Republiken, sehingga RIS dibubarkan dan pada tanggal 17 Agustus 1950 kembali kepada ‘harga mati’ NKRI.
PT TIMAH sebagai Perusahaan Perseroan didirikan tanggal 02 Agustus 1976, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995. PT TIMAH merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi juga bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Kegiatan utama perusahaan adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha mereka. Perusahaan memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan dan galangan kapal, jasa rekayasa teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian pertambangan serta penambangan non timah. Perusahaan berdomisili di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung dan memiliki wilayah operasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, serta Cilegon, Banten. Pada era Hindia Belanda perusahaan tambang timah terdiri dari Bangka Tin Winning Bedrijft (BTW), Gemeenschaappelijke Mijnbouw Maatschaappij Billiton (GMB) dan Singkep TIN Exploitatie Maatschappij (SITEM). Pada perioede waktu 1953-1958 perusahaan-perusahaan Belanda tersebut dinasionalisasi ke dalam tiga perusahaan BTW menjadi PN Tambang Timah Bangka, GMB menjadi PN Tambang Timah Belitung dan SITEM menjadi PN Tambang Timah Singkep (https://timah.com/)
Lantas bagaimana sejarah timah dan pertambangan timah di Bangka Belitung pasca berakhirnya kehadiran Belanda di Indonesia? Seperti disebut di atas, ada satu fase dimana terbentuk Republik Indonesia Serikat (RIS), tetapi para Republiken berhasil menumbangkannya, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lalu bagaimana sejarah timah dan pertambangan timah di Bangka Belitung sendiri seiring dengan berakhirnya kehadiran Belanda di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.