*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Di
wilayah Cirebon, introduksi pendidikan modern (aksara Larain) dapat dikatakan terawal.
Akan tetapi dalam perkembangannya menurun. Mengapa? Persoalan tidak hanya di
Cirebon, tetapi di berbagai wilayah di Jawa. Lantas mengapa pendidikan cepat
berkembang di afdeeling Angkola Mandailing, Residen Tapanoeli? Bagaimana setelah
sekolah guru dibangun di Bandoeng pada tahun 1866?
Perkembangan Pendidikan di Wilayah Cirebon Sejak Abad ke-19. Kumparan.com 27 Januari 2018. Tahun 1808, di Cirebon dibangun sebuah sekolah rendah untuk masyarakat umum menampung 150 murid. Dibangun pula sekolah rendah yang dapat menampung 60 orang untuk pelajar perempuan. Pendidikan di pesantren dan madrasah pun terus berkembang. Tercatat hingga awal abad ke-19 sudah ada 190 pesantren dengan jumlah santri 2.763 orang. Bahasa yang digunakan di pesantren adalah bahasa daerah. Tahun 1863 di Cirebon terdapat sekolah rendah partikulir dengan jumlah murid sebanyak 40 orang. Pemerintah di wilayah Cirebon membangun sekolah-sekolah umum di setiap distrik yang dikenal dengan sebutan sekolah distrik. Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah distrik tersebut di antaranya, membaca dan menulis bahasa Jawa, Sunda, Melayu dengan huruf Latin. Kemudian pelajaran khusus meliputi pelajaran berhitung, ilmu bumi, khususnya pulau Jawa. Pertengahan abad ke-19, terjadi penurunan minat di seluruh distrik. Tahun 1864 jumlah murid di sekolah distrik tercatat 99 orang. Tahun selanjutnya bertambah menjadi 133 orang. Akhir tahun 1865, jumlah murid berkurang menjadi 85 orang. Penurunan minat belajar di masyarakat tidak hanya terjadi di Cirebon, di beberapa sekolah distrik di wilayah Priangan, seperti di sekolah distrik Majalengka hingga akhir tahun 1865 hanya 12 murid saja. (https://kumparan.com/)
Lantas bagaimana sejarah pendidikan di wilayah Cirebon? Seperti disebut di atas, introduksi pendidikan modern aksara Latin terbilang awal di Cirebon, tetapi kemudian minat penduduk menurun. Mengapa minat penduduk sempat menurun? Lalu bagaimana sejarah pendidikan di wilayah Cirebon? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.