*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Ada
perbedana besar antara Indonesia dan Malaysia. Dalam banyak hal terjadi
perbedaan, termasuk soal arsitektur bernegara dan sifat kedaulatan berbangsa.
Satu perbedaan besar yang masih tersisa adalah bahwa ini hari Malaysia belum tuntas
bernegara, sementara Indonesia telah berdaulat penuh sejak 1949 dalam segala
hal: tanah, bangsa dan bahasa. Berdaulat penuh artinya merdeka sepenuhnya.
Pada masa ini Malaysia dikenal sebagai suatu negara
federasi, yakni federasi negara-negara tanah Semenanjung Malaya, tanah Serawak
dan tanah Sabah. Dalam satu negara Malaysia ada tiga tanah yang berbeda, sehingga
ada pengaturan administrasi yang berbeda di tanah Semenanjung Malaya dengan di
tanah Serawak dan tanah Sabah. Sebaliknya di Indonesia dikenal sebagai tanah
satu kesatuan yang lebih populer disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang mana di semua wilayah Indonesia pengaturan administrasi bernegara
diterapkan sama. Di Indonesia tidak hanya soal tanah, juga soal berbangsa yang
disebut bangsa Indonesia, tidak ada bangsa pribumi, bangsa Cina, bangsa Arab
dan sebagainya. Semua adalah bangsa Indonesia. Hal ini sangat kontras di
Malaysia dimana bangsa Melayu diistimewakan sementara khususnya bangsa Cina dan
bangsa India di Malaysia menjadi selalu salah langkah (karena bangsa pribumi,
Cina dan India satu sama lain dibedakan). Ketika nama bangsa Melaysia
diterapkan, sudah terlanjur berbagai bangsa ekslusif sehingga gagal menjadi
satu bangsa. Soal bahasa juga demikian. Di Indonesia Bahasa Indonesia dijadikan
sebagai bahasa tunggal dalam mempersatukan bangsa, sementara bahasa lainnya
diposisikan sebaga bahasa etnik yang dipraktekkan dan dikembangkan sendiri oleh
masih-masing. Sebaliknya di Malaysia, hanya bahasa Inggris yang bisa
mempersatukan (meski bahasa resmi negara adalah bahasa Melayu). Bahasa Melayu
gagal mempersatukan di Malaysia, hal itulah mengapa di Serawak bahasa Inggris
dianggap sebagai bahasa resmi.
Lantas
bagaimana sejarah pemisahan ras dan agama era Hindia Belanda? Seperti disebut
di atas, pribumi dibedakan dari golongan Timur Asing (Cina, Arab) dan golongan Eropa/Belanda.
Diantara pribumi juga pernah muncul usulan penggolangan atas agama. Lalu
bagaimana sejarah pemisahan ras dan agama era Hindia Belanda? Seperti kata ahli
sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe..