*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Siapa WK Tehupelory? Tampkanya
kurang terinformasikan. Namun demikian, paling tidak nama WK Tehupelory
terdapat dalam buku ‘Di negeri penjajah: orang Indonesia di negeri Belanda,
1600-1950 yang ditulis oleh Harry A. Poeze, Cornelis Dijk dan Inge van der
Meulen diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia, 2008. WK Tehupelory adalah
lulusan sekolah kedokteran di Batavia, Docter Djawa School. Dalam
perkembangannya WK Tehupelory melanjutkan studi di Belanda, Tidak hanya WK
Tehupelory, juga ada JE Tehupelory di Belanda.
WK Tehupelory dan JE Tehepelory berasal dari Amboina.
Suatu wilayah terbilang mendapatkan pendidikan modern (aksara Latin). Dua putra
pertama dari Ambon studi ke Belanda adalah JH Watiemna dan ME Anakota. Ini
bermula setelah tiga tahun mengajar di Allang, JH Wattimena dikabarkan akan
berangkat ke Belanda untuk studi lebih lanjut. Disebutkan JH Wattimena tidak
sendiri, rekan lainnya adalah ME Anakota. ME Anakota adalah guru kelas 1 di
Hative dan JH Wattimena adalah guru kelas 1 di Allang (Residentie Amboina).
Mereka berdua studi ke Belanda atas biaya pemerintah (semacam beasiswa). Anakotta
dan JH Wattimena berangkat ke Belanda dengan menumpang kapal Conrad dari
Batavia menuju Amsterdam pada tanggal 13 Agustus 1881. Dalam manifest kapal ini
hanya mereka berdua yang pribumi. Di Belanda mereka berdua di sekolah guru di
Amsterdam yang dipimpin oleh D. Hekker. Anakotta dan JH Wattimena memenuhi
syarat kelas 3 untuk lanjut ke kelas empat atau kelas lima di sekolah guru
Belanda (guru lisensi/akta Belanda). JH Wattimena selama mengikuti pendidikan
tidak menemukan kesulitan. Pada tahun 1884, JH Wattimena dikabarkan lulus sekolah
guru di Amsterdam dan mendapat akta guru Lager Onderwijs (LO). Disebutkan dari
14 kandidat yang diuji oleh Universiteit Amsterdam empat siswa dinyatakan
lulus, salah satu diantaranya JH Wattimena (dari Amsterdam). Sementara, ME
Anakotta tidak berumur panjang. Ia
meninggal saat menjalani study karena penyakit paru-paru yang diidap.
Kepergian Anakotta menambah panjang daftar guru-guru yang meninggal di Belanda
(blog Poestaha Depok dilansir oleh https://beritabeta.com/).
Lantas
bagaimana sejarah WK Tehupelori? Seperti disebut di atas, WK Tehupelory lulusan
sekolah kedokteran di Batavia Docter Djawa School melanjutkan studi di Bellanda,
yang mana WK Tehupelory tidak sendiri, tetapi juga ada JE Tehupelory di Belanda.
Lalu bagaimana sejarah WK Tehupelory? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.