*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Seperti
di Indonesia, orang Melayu juga terdapat di wilayah (negara) Thailand. Umumnya
orang Melayu berada di Thailand Selatan. Penduduk Thailand orang Melayu
bertutur dalam bahasa Melayu. Yang menjadi bahasa resmi di Thailand adalah
bahasa Thai. Sudang barang tentu orang Melayu di Thailand akan berbahasa Thai
(dwibahasa, seperti di Indonesia). Dalam hal ini apakah orang Thailand penutur
asli bahasa Thai cenderung memilih bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia?
Bahasa
Thai, bahasa Thai tengah atau bahasa Siam adalah bahasa resmi yang digunakan di
Thailand. Bahasa ini, dalam bahasa Thailand sendiri disebut phasa thai, artinya
"bahasa rakyat Thailand". Bahasa Thai adalah bagian dari rumpun
bahasa Tai dari kelompok bahasa Tai-Kadai. Bahasa-bahasa Tai-Kadai diperkirakan
berasal dari selatan Tiongkok, dan sebagian ahli bahasa telah menyatakan
kemungkinan adanya hubungan antara bahasa Thai dengan kelompok bahasa
Austroasiatik, Austronesia atau Sino-Tibet. Bahasa Thai adalah bahasa nada dan
bahasa analitik. Kombinasi antara nada, ortografi yang kompleks, penanda
hubungan dan fonologi yang berbeda dapat membuat bahasa Thai sulit dipelajari
oleh orang Barat.(Wikipedia).
Dari sumber Kompas.com, penutur bahasa Melayu di Thailand selatan
seperti di Pattani adalah dialek lokal yang digunakan oleh mayoritas 2,03 juta
penduduk di wilayah ini. Nadanya yang lirih sangat mirip dengan logat Melayu di
Kelantan, wilayah Malaysia yang berada di perbatasan selatan Thailand. Saat ini
keterbukaan terhadap bahasa lokal sangat bertolak belakang. Dulu, murid didenda
bila ketahuan menggunakan bahasa Melayu. Pada Maret 2005, pemerintahan mantan
Perdana Menteri Thaksin Shinawatra membentuk Komisi Rekonsiliasi Nasional (NRC)
yang dipimpin oleh sang mantan Perdana Menteri yang sangat dihormati, Anand
Panyarachun. Fokus utama Komisi ini adalah membuat rekomendasi dan upaya
perdamaian melalui serangkaian usulan perubahan. Salah satunya menjadikan
bahasa Melayu Pattani sebagai bahasa resmi wilayah dan membentuk satuan tugas
tak bersenjata untuk berdialog dengan kelompok militan. Sayangnya, tapi memang
tidak mengejutkan, mantan Perdana Menteri, Jenderal dan Presiden Dewan Penasehat
(Privy Council) Kerajaan Prem Tinsulanonda bersikap menolak usulan Komisi.
“Kita tidak dapat menerima usulan tersebut sebab kita adalah warga Thailand.
Negara kita Thailand, dan bahasa kita Thai,” dia menegaskan. Seorang guru secara
terang-terangan menentang. “Pemerintah takut akan bahasa Melayu, bagi mereka
ini adalah ancaman. Bahasa Thai memang penting, tapi Thailand adalah negara
dengan banyak bangsa.”
Lantas
bagaimana sejarah bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia di Thailand? Seperti
disebut di atas, ada penutur asli bahasa Melayu di Thailand. Bahasa resmi di
Thailand adalah bahasa Thai. Dalam hubungan ini apakah orang Thailand penutur
bahasa asli Thai cenderung berbahasa Melayu atau Bahasa Indonesia? Lalu
bagaimana sejarah bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia di Thailand? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.