Peristiwa berdarah di Depok pada tanggal 11 Oktober 1945 boleh dikatakan bersisi dua. Di satu sisi kerusuhan yang terjadi di Depok dapat disebut perang saudara, Dari sudut pandang nasional dapat dikatakan sebagai revolusi sosial, sementara dari sudut pandang warga Depok (Depokker) sendiri sebagai penyerangan yang dilakukan kelompok tertentu (rampokker). Dari sisi lain, kerusuhan di Depok dapat dianggap sebagai bagian dari (permulaan) perang kemerdekaan. Permulaan perang kemerdekaan ditandai dengan kedatangan pasukan sekutu Inggris yang memasuki wilayah Indonesia untuk alasan membebaskan tawanan Belanda dan melucuti (senjata, seragam dan atribut) tentara Jepang.
Anak-anak di Depok, 1939 |
Awalnya pasukan sekutu untuk
mengamankan tawanan perang yang selama ini dikurung oleh militer Jepang. Namun
di tengah jalan Belanda (NICA) ikut di belakang memunculkan reaksi keras dari
Indonesia. Kehadiran sekutu (Inggris) menjadi hambar apalagi NICA telah
mengkonsolidasikan eks KNIL.