*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pada
masa ini kota Jakarta masih menjadi ibu kota negara Republik Indonesia (akan
relokasi ke DKI Nusantara), sementara kota Singapura adalah ibu kota negara
Republik Singapura. Tentulah masih menarik diperhatikan (sejarah) perkembangan
semasa antara dua kota pelabuhan tersebut. Namun kedua kota lahir (terbentuk)
pada masa yang berbeda. Kota Jakarta bermula sejak awal VOC/Belanda (1619) mendirikan Batavia. Kita
hanya fokuskan pada masa yang sama (perbandingan).
Pada tahun 1818, Rafless berhasil menyakinkan East Indies Company (EIC) untuk mencari pelabuhan baru segera
setelah berakhirnya pendudukan Jawa (1811-1816). Raffles tiba di Singapura pada
29 Januari 1819 dan menjumpai sebuah perkampungan Melayu kecil di muara Sungai
Singapura yang diketuai oleh seorang Temenggung Johor. Pulau itu dikelola oleh
Kesultanan Johor tetapi keadaan politiknya tidak stabil. Pewaris Sultan Johor,
Tengku Abdul Rahman dikuasai oleh Belanda dan Bugis. Raffles kemudian
mengetahui bahwa Tengku Abdul Rahman menjadi sultan hanya karena kakandanya,
Tengku Hussein tidak ada semasa ayahnya meninggal dunia. Perjanjian ini menjadi
sah pada 6 Februari 1819. Raffles kembali ke Bengkulu tidak lama kemudian
selepas menandatangani perjanjian dengan Johor. William Farquhar mengetuai koloni
baru Inggris ini dengan bantuan sepasukan laskar Inggris. Di balik
masalah-masalah yang dihadapinya Singapura berkembang pesat karena statusnya
sebagai sebuah pelabuhan bebas. Pedagang-pedagang Arab, Cina dan India
menjadikannya tempat persinggahan mereka. Pendirian Singapura oleh Raffles
mendapat masalah saat kerajaan Belanda menuduh Inggris mencampuri kawasan
naungan pengaruhnya. Pada mulanya kerajaan Inggris dan Perserikatan Hindia
Timur Inggris bersimpati dengan masalah ini tetapi lama kemudian mereka
mengabaikannya demi kepentingan kemajuan di Singapura. Menjelang tahun 1822,
sudah jelas niat Inggris bahwa mereka tidak akan sekali-kali menyerahkan
Singapura. Status Singapura sebagai hak milik Inggris dikukuhkan dengan
ditandatanginya Perjanjian Inggris-Belanda 1824 yang mana Kepulauan Melayu
terbagi atas pengaruh dua kuasa. Kawasan utara termasuk Pulau Pinang, Melaka
dan Singapura sebagai kawasan pengaruh Inggris sedangkan kawasan di sebelah
selatan di bawah pengaruh Belanda. Pada tahun 1826, Singapura bersama-sama
dengan Pulau Pinang dan Melaka tergolong di bawah satu pemerintahan yaitu
Negeri-Negeri Selat.Dari sinilah asal usul kota Singapura (Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah perbandingan perkembangan semasa Kota Jakarta dan Singapura? Seperti disebut di atas, kota
Jakarta yang pada masa Belanda dikenal sebagai kota Batavia dibentuk xejak
tahun 1619, sementara kota Singapura baru mulai terbentuk dua abad kemudian. Lalu
bagaimana sejarah perbandingan perkembangan semasa Kota Jakarta dan Singapura? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.