*Semua artikel Sejarah Kota Medan dalam blog ini Klik Disini
Banyak sastrawan yang berasal dari Sumatera Utara (Tapanoeli dan Sumatra Timur) yang berkiprah di ibukota (Batavia/Djakarta), tetapi hanya satu yang menekuni esai, yakni Ida Nasution. Sastrawan-sastrawan yang terkenal adalah Merari Siregar, Sanoesi Pane, Armijn Pane, Amir Hamzah, Soetan Takdir Alisjahbana dan Chairil Anwar. Dalam daftar ini masih dapat ditambahkan satu lagi: Mochtar Lubis.
Banyak sastrawan yang berasal dari Sumatera Utara (Tapanoeli dan Sumatra Timur) yang berkiprah di ibukota (Batavia/Djakarta), tetapi hanya satu yang menekuni esai, yakni Ida Nasution. Sastrawan-sastrawan yang terkenal adalah Merari Siregar, Sanoesi Pane, Armijn Pane, Amir Hamzah, Soetan Takdir Alisjahbana dan Chairil Anwar. Dalam daftar ini masih dapat ditambahkan satu lagi: Mochtar Lubis.
Ida Nasution (1947) |
Ida Nasution hanya
satu diantara laki-laki pada zamannya. Ida Nasution masih hidup di tengah para
senior. Ida Nasution seorang diri, penulis berbakat, esais cerdas dan kritikus
pemberani. Ketika Ida Nasution sudah dikenal sebagai esais dan kritikus sastra,
bahkan HB Jassin belum apa-apa.Ida Nasution berkiprah jauh sebelum muncul Ike
Soepomo dan NH Dini. Ida Nasution, diantara laki-laki, hubungannya dengan
Chairil Anwar pasang surut. Ida Nasution lupa mengurus ‘kecantikan berbahasa’,
dan hanya mengedepankan ‘ketajaman berbahasa’. Karena itu, penulis sejarah
sastra kurang memperhatikannya (kalau tidak dikatakan sengaja melupakannya).
Untuk itu mari kita gali kiprahnya sebelum semuanya lupa