Tampilkan postingan dengan label Sejarah Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (10): Kini Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa DUNIA Diakui UNESCO: Kamus KBBI Isi Semakin Tebal


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Kamus adalah representasi suatu bahasa pada era modern. Menurut KBBI, ‘kamus baku’ adalah kamus yang menggambarkan khazanah ragam bahasa baku; sementara ‘kamus besar’ adalah kamus yang memuat khazanah secara lengkap, termasuk kosakata istilah dari berbagai bidang ilmu yang bersifat umum. Kamus sendiri menurut KBBI adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. KBBI adalah kamus besar bangsa Indonesia. Pada masa ini kamus besar adalah rujukan utama UNESCO untuk menentukan status dunia pada bahasa-bahasa. 


KBBI edisi pertama diterbitkan saat Kongres Bahasa Indonesia V (28 Oktober 1988) memuat 62.000 lema dan direvisi empat kali: 1988, 1989, 1990, dan 1990. Pada tahun 1991 KBBI edisi kedua diterbitkan memuat 72.000 lema. Edisi ketiga diterbitkan tahun 2000 memuat 78.000 lema. KBBI edisi keempat diterbitkan pada tahun 2008 memuat lebih dari 90.000 lema yang diperkaya kosakata yang berasal dari kamus istilah. KBBI edisi kelima resmi diluncurkan pada 28 Oktober 2016 memuat lebih kurang 112.000 lema setebal 2.040 halaman, hampir dua kali lipat versi sebelumnya. KBBI edisi keenam diluncurkan pada 28 Oktober 2023 bertepatan dengan Kongres Bahasa Indonesia VII. Edisi ini berisi 120.465 kata dan saat ini sepenuhnya tersedia secara daring. Versi cetak diharapkan akan dirilis pada Oktober 2024. Endang Aminudin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, mengharapkan bahwa bentuk akhir KBBI edisi keenam akan mengandung 200.000 kata saat edisi cetak diterbitkan (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah Bahasa Indonesia yang telah menjadi bahasa dunia diakui UNESCO? Seperti disebut di atas, KBBI adalah kamus besar bangsa Indonesia, suatu kamus dengan nama Bahasa Indonesia yang telah menjadi bahasa dunia diakui UNESCO. Lalu bagaimana sejarah Bahasa Indonesia yang telah menjadi bahasa dunia diakui UNESCO? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 20 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (9): Bhasa Melayu Pasar Jadi Bahasa Indonesia; Tempo Doeloe Nama Melayu Gantikan Nama BahasaDjawi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut bahasa Jawi diartikan sebagai bahasa Melayu Kuno, khususnya yang ditulis dengan huruf Arab. Aksara Jawi diartikan sebagai aksara Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu. Jika begitu, bahasa Melayu dulunya disebut bahasa Jawi, bagaimana dengan nama Bahasa Indonesia? Silogisma: dulu bahasa Melayu disebut bahasa Jawi. Oleh karena tidak disebut lagi nama bahasa Jawi, lalu (apakah) tidak perlu lagi disebut bahasa Melayu, karena sudah disebut nama Bahasa Indonesia?   


Di dalam Wikipedia tidak ada lema Bahasa Jawi. Lema yang ada adalah Abjad Jawi alias huruf Jawi, aksara Jawi, abjad Arab-Melayu, abjad Yawi, tulisan Jawi, atau tulisan Melayu adalah kumpulan huruf berbasis abjad Arab yang umumnya digunakan untuk menuliskan teks dalam bahasa Melayu (dialek Malaysia, Brunei, Siak, Pahang, Terengganu, Johor, Deli, Kelantan, Songkhla, Riau, Pontianak, Palembang, Jambi, Sarawak, Musi dan dialek lainnya) dan bahasa-bahasa lainnya; seperti bahasa Aceh, Betawi, Banjar, Kerinci, Minangkabau maupun Tausug. Secara etimologinya, kata jawi adalah kependekan dari istilah bahasa Arab: Al-Jaza'ir Al-Jawi (Kepulauan Jawa) yang merupakan sebuah pengistilahan oleh bangsa Arab untuk kepulauan Indonesia. Kata jawi yang digunakan oleh bangsa Arab tersebut merupakan sebuah kata serapan langsung yang berakar dari bahasa Jawa yang merupakan istilah krama dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk merujuk pulau Jawa maupun etnis Jawa. Kata 'Jawi' digunakan karena pada masa lampau, kepulauan Indonesia secara umum berada dibawah kekuasaan kemaharajaan yang berasal dari pulau Jawa (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu Pasar menjadi Bahasa Indonesia? Seperti disebut di atas pada masa ini tidak eksis nama bahasa Jawi, tetapi masih eksis nama aksara Jawi (Arab gundul). Yang jelas tempo dulu nama bahasa Melayu menggantikan nama bahasa Djawi. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu Pasar menjadi Bahasa Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 15 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (8): Asal Nama Indonesia dan Kongres Hindia di Belanda, 1917: Nama Djawi dan Melayu Tempo Dulu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Nama Djawi sudah lama ada, nama yang menjadi nama bahasa Djawi dan nama aksara Djawi. Nama Melayu baru kemudian muncul, nama yang menggantikan (sebagian) nama bahasa Djawi. Fakta bahwa pada saat muncul nama bahasa Melayu, nama bahasa Djawi sendiri masih eksis. Sementara nama bahasa Melayu menggantikan nama bahasa Djawi, aksara Djawi sendiri tetap eksis hingga kehadiran orang Eropa dengan aksara Latin bahkan hingga ini hari. Bagaimana dengan asal usul nama Indonesia? Yang jelas nama Indonesia kelak menjadi nama Bahasa Indonesia?

 

Pada tahun 1847 di Singapura terbit majalah ilmiah Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA). Dalam JIAEA volume IV, 1850, Earl mengusulkan Kepulauan Hindia untuk memiliki nama khas, sebab nama Hindia sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Nama yang diusulkannya Indunesia sehingga akan menjadi Orang Indunesia. Dalam JIAEA Volume IV itu juga, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago yang mana Logan menyatakan perlunya nama khas, sebab istilah Indian Archipelago membingungkan. Logan mengambil nama Indunesia yang sempat diusulkan Earl, tetapi huruf u digantinya dengan huruf o. Sejak inilah nama Indonesia muncul. Logan juga tetap konsisten dengan menggunakan nama Indonesia dalam tulisan-tulisannya. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin Adolf Bastian menerbitkan buku nerjudul Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel. Pada masa ini dinarasikan pribumi pertama menggunakan nama Indonesia adalah Suwardi Suryaningrat ketika mendirikan biro pers dengan nama Indonesische Persbureau. Nama Indonesisch juga digunakan oleh Prof Cornelis van Vollenhoven tahun 1917 (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah nama Indonesia dalam Kongres Hindia di Belanda Tahun 1917? Seperti disebut di atas, menurut catatan sejarah pada masa ini, nama Indonesia diintroduksi dan awalnya dipopulerkan oleh orang Eropa. Bagaimana sejarah yang sebenarnya? Yang jelas tempo dulu tentang nama Djawi dan nama Melayu. Lalu bagaimana sejarah nama Indonesia dalam Kongres Hindia di Belanda Tahun 1917? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 10 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (7): Awal Nama Bahasa Melayu dan Peran Orang Persia dan Arab: Maleier Malejbar Maleiwar Malawar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

George Henric Werndly mendeskripsikan asal usul nama bahasa Melayu di dalam bukunya berjudul Maleische spraakkunst: uit de eigen geschriften d. Maleiers opgemaakt, m. inleiding en twee boekzalen v. boeken in deze tale zo van Europëers als v. Maleiers geschreven dalam satu bab di bagian awal setebal 58 halaman. Sebagai suatu pencarian, perjalanan akademik, memang, bahkan hingga ini hari masih terkesan samar-samar. Dalam hal ini dibedakan Melayu sebagai suatu bahasa dan Melayu sebagai suatu etnik. Etnik Melayu sendiri sebanyak 27 juta yang mana 15 juta di Malaysia dan 8 juta di Indonesia.

 

Kata Melayu awalnya merupakan nama tempat (toponim), merujuk suatu lokasi di Sumatra. Setelah abad ke-15 istilah Melayu mulai digunakan untuk merujuk pada nama suku secara etnonim (lihat Timothy P Barnard. Contesting Malayness: Malay identity across boundaries. Singapore: Singapore University press. Sastra sejarah Melayu, mengaitkan asal etimologis "Melayu" dengan sebuah sungai kecil bernama Sungai Melayu di Sumatra. Epos tersebut salah menyebutkan bahwa sungai tersebut mengalir ke sungai Musi di Palembang, kenyataannya ia mengalir ke sungai Batang Hari di Jambi (lihat Anthony Reid. 2001. Understanding Melayu/Malay as a Source of Diverse Modern Identities. Journal of Southeast Asian Studies. 32 (3)). Beberapa orang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari sebuah kata yang berasal dari bahasa Melayu, yakni "melaju" yang berasal dari awalan 'me' dan akar kata 'laju', yang menggambarkan kuatnya arus pada sungai tersebut (lihat Abdul Rashid Melebek dan Amat Juhari Moain, 2006, Sejarah Bahasa Melayu. Utusan Publications & Distributors (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah asal usul nama bahasa Melayu dan peran orang Persia dan Arab? Seperti disebut di atas penvarian nama bahasa Melayu hingga ini hari. Bagaimana dengan nama-nama Maleier, Malejbar, Maleiwar dan Malawar. Lalu bagaimana sejarah asal usul nama bahasa Melayu dan peran orang Persia dan Arab? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 08 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (6): Nama-Nama Orang Eropa dalam Dunia Bahasa Melayu di Hindia Timur; Buku George Henric Werndly


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Dalam sejarah awal bahasa Melayu sejumlah nama muncul seperti Nuruddin ar-Raniri yang menyusun buku Bustan al-Salatin yang ditulis tahun 1636, Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Sumaterani, Abdul Rauf al-Singkel. Nama-nama orang Eropa juga muncul namun kurang dikenal secara luas. Dua yang pertama orang Eropa adalah Marc Antonio Pigafetta, Frederik de Houtman. Namun begitu, orang-orang Eropa juga telah memberi kontribusi dalam penulisan sejarah bahasa Melayu.

 

Marc Antonio Pigafetta, Frederik de Houtman. Jakob Cornelisz van Nek, Wybrand van Warwyk, Albert Cornelisz Ruil, Jan van Hazel, Jan Jacobsz Palenstein. Juftus Heurnius, Paulus Matthysz, Daniel BrouĂ«rius, Hillebrandt Jacobsz van Wouw, Jacobus Golius, Hermannus Kolde de Horn. Cornelis van der Sluis, Nicolaus Hodenpyl, Cornelis Mutter, Engelbertus Cornelius Ninaber, Arnoldus Brants, Johannes Hardholt, Carolus Georgius Serruus, Paulus Anthonisz. de Monte. Sebastiaan Danckaerts, Johannes Roman, Kasper Wiltens, Melchior Leidekker, Petrus van der Vorm, Lambert ten Kate, George Henric Werndly, JJ Hollander, W Robinson, E Netscher, C van Heerdt, Jan Pijnappel (Gz), NH van der Tuuk, Hermann Theodor Friedrich Karl Emil Wilhelm August Casimir von de Wall, Hillebrandus Cornelius Klinkert. David Haex, Frans Barberino 

Lantas bagaimana sejarah nama-nama orang Eropa dalam dunia bahasa Melayu di Nusantara? Seperti disebut di atas banyak nama yang telah dihubungkan dengan sejarah bahasa Melayu di Hindia Timur. Nama yang dapat dianggap penting dalam hal ini adalah George Henric Werndly. Lalu bagaimana sejarah nama-nama orang Eropa dalam dunia bahasa Melayu di Nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 04 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (5): Nama Bahasa Melayu Awalnya Bernama Bahasa Jawi; Mengapa Diganti - Dipilih Nama Melayu?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Aksara Batak bahasa Batak, aksara Jawa bahasa Jawa. Aksara adalah satu hal, bahasa adalah hal lain. Aksara Jawi adalah aksara Arab gundul. Apakah ada bahasa Jawi? Sebelum disebut sebagai bahasa Melayu, namanya disebut bahasa Jawi. Mengapa nama bahasa Jawi diganti menjadi bahasa Melayu?  

 

Jawi dalam bahasa Aceh: JawoĂ«; Kelantan-Pattani: Yawi; bahasa Melayu: Jawi adalah sistem penulisan digunakan menulis beberapa bahasa di Asia Tenggara, seperti bahasa Aceh, Magindanawn, Melayu, MĂ«ranaw, Minangkabau, TausĹ«g dan Ternate. Aksara Jawi didasarkan aksara Arab, terdiri 31 aksara Arab asli, enam aksara yang dibangun agar sesuai dengan fonem asli bahasa Melayu, dan satu fonem tambahan yang digunakan dalam kata serapan asing, tetapi tidak ditemukan dalam bahasa Arab Klasik, yaitu cam, nga, pa, ga, va, dan nya. Aksara Jawi dikembangkan selama kedatangan Islam di Asia Tenggara, menggantikan aksara Brahmik yang digunakan selama era Hindu-Buddha. Bukti tertua tulisan Jawi ditemukan pada Prasasti Terengganu abad ke-14, sebuah teks dalam Bahasa Melayu Klasik mengandung campuran kosakata Bahasa Melayu, Bahasa Sansekerta dan Bahasa Arab. Teori populer menyatakan bahwa sistem ini dikembangkan dan diturunkan langsung dari aksara Arab, sementara para sarjana seperti RO Windstedt menyatakan bahwa sistem ini dikembangkan dengan pengaruh aksara Persia-Arab. Hingga abad ke-20, aksara Jawi merupakan aksara standar dalam bahasa Melayu (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah nama bahasa Melayu awalnya bernama bahasa Jawi? Seperti disebut di atas sebelum disebut sebagai bahasa Melayu, namanya disebut bahasa Jawi. Mengapa nama bahasa Jawi diganti menjadi bahasa Melayu? Siapa yang memberi nama bahasa Melayu? Lalus bagaimana sejarah nama bahasa Melayu awalnya bernama bahasa Jawi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 03 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (4): Sejak Kapan Bahasa Diberinama Bahasa Melayu? Kamus Bahasa di Malaka-Kamus Bahasa di Maluku


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Sejak kapan suatu bahasa disebut sebagai bahasa Melayu? Pertanyaan ini menjadi penting, sejak kapan suatu bahasa disebut Bahasa Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu saja tidak penting-penting amat. Namun pertanyaan tersebut menjadi penting karena ada kecenderungan penutur bahasa Melayu mengklaim penutur Bahasa Indonesia. Bagaimana jika bahasa Melayu ada yang mengklaim. Yang jelas bahasa diwariskan, bahasa bertransformasi dan bahasa dapat dibedakan antara satu nama dengan dengan nama lainnya.

 

Di dalam Wikipedia disebut bahasa Melayu mulai digunakan secara meluas sebagai bahasa perantara Kesultanan Melaka (1402–1511). Bahasa Melayu berkembang pesat di bawah pengaruh kesusastraan Islam. Penyerapan besar-besaran bahasa Arab, Tamil, dan Sanskerta, yang disebut bahasa Melayu Klasik. Di bawah Kesultanan Melaka, bahasa itu berkembang menjadi suatu bentuk yang dapat dikenali penutur bahasa Melayu Modern. Ketika istana berpindah ke Johor, istana terus menggunakan bahasa klasik. Bahasa itu menjadi begitu dikaitkan dengan Riau Belanda dan Johor Britania sehingga sering diandaikan bahwa bahasa Melayu Riau dekat dengan bahasa klasik. Walau bagaimanapun, tidak ada kaitan yang lebih erat antara bahasa Melayu Melaka yang digunakan di Riau dengan bahasa sehari-hari Riau (lihat James N Sneddon. 2003. The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society. UNSW Press). Laporan Portugis dari abad ke-16 menyebut perlunya penguasaan bahasa Melayu untuk berurusan niaga. Surat-surat tertua yang ditulis dalam bahasa Melayu antara lain Sultan Abu Hayat dari Ternate sekitar 1521–1522. 

Lantas bagaimana sejarah kapan suatu bahasa disebut Bahasa Melayu? Seperti disebut di atas pertanyaan tersebut menjadi penting karena ada kecenderungan penutur bahasa Melayu mengklaim penutur Bahasa Indonesia. Bagaimana jika sebaliknya bahasa Melayu diklaim penutur bahasa lain? Yang jelas sebelum disebut bahasa Melayu, ada kamus bahasa di Malaka dan kamus bahasa di Maluku. Lalu bagaimana sejarah kapan suatu bahasa disebut Bahasa Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sabtu, 02 November 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (3): Terbentuknya 'Bahasa Melayu' Sejak Kapan? Prasasti di Trenggano - Teks Tanjung Tanah di Kerinci


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Prasasti Trengganu disebut prasasti tertua berbahasa Melayu dalam aksara Jawi (huruf Arab gundul). Teks Tanjung Tanah (Kerinci) juga diklaim sebagai teks Melayu yang tertua, dan juga satu-satunya yang tertulis dalam aksara Sumatera Kuno yang juga disebut sebagai Aksara Malayu. Bagaimana dengan prasasti-prasasti di pantai timur Sumatra yang berasal dari abad ke-7? Sebagaimana dalam artikel sebelumnya, isi teks prasasti-prasasti juga ada yang mengklaim sebagai bahasa Melayu Kuno.

 

Teks Tanjung Tanah adalah undang-undang kerajaan Melayu abad ke-14. Teks ini merupakan teks Melayu yang tertua, dan juga satu-satunya yang tertulis dalam aksara Sumatera Kuno yang juga disebut sebagai aksara Malayu. Selain bahasa Melayu, naskah ini juga menggunakan bahasa Sanskerta (lihat U Kozok, 2004, The Tanjung Tanah code of law: The oldest extant Malay manuscript, Cambridge: St Catharine's College and the University Press). Teks ini ditemukan di Tanjung Tanah di Mendapo Seleman (terletak sekitar 15 kilometer dari Sungai Penuh, Kerinci) dan masih disimpan sampai sekarang oleh pemiliknya. Teks Tanjung Tanah sebetulnya ditemukan dua kali, pertama pada tahun 1941 oleh Petrus Voorhoeve yang pada saat itu menjabat sebagai taal ambtenar (pegawai bahasa pada zaman kolonial) untuk wilayah Sumatra dan kemudian didaftarkan oleh sekretarisnya dengan nomor 252 di dalam Tambo Kerinci. Uli Kozok pada tahun 2002 membawa sampel teks untuk diperiksa di laboratorium menggunakan metode penanggalan radiokarbon. Hasil pengujian penangggalan antara tahun 1304 dan 1436 ditulis selama masa pemerintahan Adityawarman (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah terbentuknya bahasa Melayu sejak kapan? Seperti disebut di atas teks yang terdapat dalam prasasti di Trenggano (aksara Jawi) dan teks Tanjung Tanah di Kerinci (aksara Sumatra) sama-sama diklaim yang tertua. Lalu bagaimana sejarah terbentuknya bahasa Melayu sejak kapan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Kamis, 31 Oktober 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (2): Imbuhan Ni, Ma, Na; Bahasa Indonesia Merujuk Bahasa Melayu, Bahasa Batak Asal Bahasa Melayu?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Bahasa Indonesia merujuk pada bahasa Melayu. Apakah bahasa Melayu merujuk pada bahasa Batak? Pertanyaan ini tentu dapat membingungkan pada masa ini. Sebaliknya jawaban yang ada pada masa kini juga membingungkan. Fakta bahwa awalan ma, mar dan ni ditemukan dalam bahasa Batak (bahkan hingga ini hari). Pertanyaan dan jawaban yang membingunkan tersebut menjadi menarik diperhatikan dalam konteks sejarah Bahasa Indonesia.

 

Secara populer diklaim bahwa bahasa Melayu Kuno ada pada prasasti-prasasti Sriwijaya dari Sumatera Selatan adalah leluhur bahasa Melayu Klasik. Namun, seperti yang dinyatakan oleh beberapa ahli bahasa, hubungan yang tepat antara kedua bahasa ini, baik leluhur maupun bukan, diragukan dan masih tidak pasti (lihat James N. Sneddon. 2003. The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society). Hal ini disebabkan adanya sejumlah kekhasan morfologis dan sintaksis, serta imbuhan yang lazim dari bahasa Batak dan Jawa yang berkaitan, tetapi tidak ditemukan bahkan dalam manuskrip-manuskrip bahasa Melayu Klasik. Mungkin saja bahasa prasasti-prasasti Sriwijaya adalah sepupu dekat dan bukannya leluhur bahasa Melayu Klasik (lihat Teeuw, A. 1959. The history of the Malay language. A preliminary survey dalam Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde 115-2). Selain itu, walaupun bukti terawal bahasa Melayu Klasik telah ditemukan di Semenanjung Malaya dari tahun 1303, bahasa Melayu Kuno tetap digunakan sebagai bahasa tulisan di Sumatra hingga akhir abad ke-14, dibuktikan dari Prasasti Bukit Gombak bertarikh 1357 dan manuskrip Tanjung Tanah zaman Adityawarman (1347–1375) (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu merujuk bahasa Batak? Seperti disebut di atas, narasi asal usul bahasa Melayu masa kini membingungkan. Awalan Ma, Mar, Ni disebut bahasa Melayu Kuno yang kemudian menjadi awalan Ba, Bar dan awalan Be, Ber. Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu merujuk bahasa Batak? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 29 Oktober 2024

Sejarah Bahasa Indonesia (1): Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Kamus Indonesia oleh E St Harahap, 1942 Cikal Bakal KBBI


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini

Kamus bahasa adalah buku dokumentasi bahasa yang berisi panduan tata bahasa dan daftar entri kosa kata termasuk turunannya. Kamus bahasa dibuat sejaman yang langsung dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Dalam hal ini kamus bahasa direvisi pada waktu tertentu untuk dimungkinkan mendaftarkan entri kosa kata baru dan juga menghapus kosa kata yang tidak digunakan lagi. Kanus Bahasa Indonesia masih terbilang baru (yang sudah ada sebelumnya adalah kamus bahasa Melayu).

 

Kamus Besar Bahasa Indonesia (disingkat KBBI) adalah kamus bahasa resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka (edisi keempat sempat diterbitkan juga oleh Gramedia Pustaka Utama). Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku, karena merupakan kamus bahasa Indonesia terlengkap dan terakurat yang pernah diterbitkan oleh penerbit yang memiliki hak paten dari Pemerintah Indonesia yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Kamus dengan sejarah yang panjang ini, berasal dari empat sumber. Dimulai dari Kamus Indonesia yang disusun oleh E St. Harahap pada tahun 1942, Kamus Moderen Bahasa Indonesia yang disusun oleh Sutan Muhammad Zain pada tahun 1954, Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh WJS Poerwadarminta pada tahun 1953, dan Kamus Besar Indonesia oleh Pusat Bahasa pada tahun 1969 (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Seperti disebut di atas, Kamus Indonesia disusun oleh E St Harahap tahun 1942 yang dianggap menjadi cikal bakal KBBI. Lalu bagaimana sejarah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.