*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini Klik Disini
Diantara situs-situs tua di Depok, ada satu situs yang selalu menarik perhatian warga maupun para peminat sejarah. Situs tua tersebut adalah tiang telepon yang kini masih berdiri tegak di pertigaan jalan Kartini dan jalan Pemuda. Tiang telepon ini sekarang meski tidak difungsikan, tetapi tetap dipertahankan apa adanya.
Diantara situs-situs tua di Depok, ada satu situs yang selalu menarik perhatian warga maupun para peminat sejarah. Situs tua tersebut adalah tiang telepon yang kini masih berdiri tegak di pertigaan jalan Kartini dan jalan Pemuda. Tiang telepon ini sekarang meski tidak difungsikan, tetapi tetap dipertahankan apa adanya.
Tiang telepon kuno di Depok (Now) |
Bagi peminat
sejarah, boleh jadi sayang tiang telepon di kota Depok ini dibongkar (toh juga
tidak mengggangu dan menghalangi yang lain). Tiang telepon di kota Depok dapat
dianggap sebagai bagian dari sejarah (kota) Depok. Namun yang menjadi persoalan
dan kerap ditanyakan di internet, sejak kapan tiang telepon ini dibangun?
Sejauh ini tidak ada keterangan yang memuaskan. Lantas kapan pesisnya? Itulah
yang menjadi pertanyaan? Untuk menjawabnya mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.
Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’
seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan
sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil
kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini
tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang
lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah
disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih
menekankan saja*.
Onderdistrict Depok
Jalur kereta
api Batavia-Buitenzorg mulai dioperasikan pada tahun 1873. Salah satu halte/stasion
dibangun di Depok. Sejak adanya jalur kereta api, Depok yang sebelumnya kurang
populer menjadi perhatian bagi orang-orang Eropa/Belanda warga Batavia untuk
bertempat tinggal di Depok. Hal ini karena di Depok hawanya lebih sejuk dan
lebih sehat dibandingkan di Batavia dan Weltevreden. Adanya gereja di Depok menjadi
faktor tambahan bagi mereka tinggal Depok. Mereka yang memilih tinggal di Depok
banyak diantaranya pensiunan.
Terhubungnya jalur kereta api Batavia
dan Buitenzorg juga kota Buitenzorg cepat berkembang. Arus wisatawan ke
Buitenzorg meningkat drastis. Hotel-hotel juga semakin banyak di
Buitenzorg. Keutamaan Buitenzorg tidak
hanya viewnya yang menawan ke gunung Salak, juga terdapat istana Gubernur
Jenderal dan kebun raya. Buitenzorg sendiri adalah ibukota Afdeeling
Buitenzorg. Secara admininistratif wilayah Afdeeling Buitenzorg terdiri dari
beberapa district, salah satu diantaranya District Paroeng yang beribukota di
Paroeng. Gemeente Depok berada di wilayah District Paroeng. Perkembangan
Buitenzorg juga dipengaruhi perubahan district Soekaboemi menjadi Afdeeling
pada tahun 1870. Soekaboemi yang sebelumnya berorientasi ke Tjiandjoer bergeser
ke Buitenzorg. Hubungan Soekabomi dengan Buitenzorg semakin intens sehubungan
dengan beroperasinya jalur kereta api ruas Buitenzorg-Soekabomi pada tahun
1882. Satu yang penting dari perubahan ini adalah dipindahkannya rumah sakit
militer yang awalnya di Buitenzorg menjadi di Soekaboemi pada tahun 1884. Seperti
halnya Buitenzorg, kota Soekaboemi juga cepat berkembang.
Sejak
dimulainya pembangunan jaringan telepon di Batavia tahun 1882 (di Molenvliet,
Rijswijk, Noordwijk. Weltevreden, termasuk Konongsplein dan Parapattan),
jaringan juga diperluas ke Buitenzorg dan Soerabaja via Semarang. Jaringan
telepon ini masih terbatas untuk instansi-instansi tertentu seperti kantor
Residen/Asisten Residen dan pusat-pusat militer. Sehubungan dengan adanya rumah
sakit militer di Soekaboemi, jaringan kabel telepon diperluas hingga
Soekaboemi. Dalam hal ini kota Buitenzorg dan kota Soekaboemi adalah kota-kota
Eropa di selatan Batavia.
Pada tahun 1884 seorang pengusaha
pertanian RA Eekhout di Soekaboemi berinisiatif untuk membangun kabel koneksi
telepon dari perusahaannya di Baros terhubungan dengan rumah sakit militer di
Soekaboemi (lihat De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 31-03-1884).
Permohonan RA Eekhout ini telah disetujui oleh Direktur Pekerjaan Umum Sipil,
tetapi dengan syarat hanya dapat digunakan untuk penggunaan pribadi. Informasi
ini menjelaskan tidak mudah untuk mendapatkan layanan telepon (yang masih
terbatas). Pemerintah tampaknya sangat selektif untuk memberi izin sambungan
telepon. RA Eekhout membangun kabel sendiri. Jaringan koneksi telepon antara
Buitenzorg dan Soekaboemi untuk umum baru diadakan pada tahun 1896 (lihat
Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie,
21-04-1896). Disebutkan yang mendapat lisensi untuk pembangunan ini adalah A
Mijer.
Layanan telepon umum interlokal (intercommunale) antara kota
Buitenzorg dan kota Soekaboemi terhubung pada tahun 1896. Sementara telepon
umum antara Buitenzorg dan Batavia baru bisa direalisasikan pada tahun 1896 (lihat
Bataviaasch nieuwsblad, 04-01-1897). Dengan demikian Batavia, Buitenzorg an
Soekaboemi sudah terhubung dengan telepon umum.
Bataviaasch nieuwsblad, 16-08-1898 |
Di Depok sendiri belumlah ada keneksi telepon. Meski
sudah banyak orang Eropa/Belanda di Depok, tetapi (gemeente) Depok bukanlah
kota tetapi tetap sebagai pedesaan. Ibu kota distrik di Paroeng juga belum ada koneksi
telepon (hanya menggunakan komunikasi telegraf). Penggunaan telegraf di Depok
hanya terbatas di halte/stasion Depok (karena belum ada kantor pemerintah).
Memang jalur kabel telepon Batavia-Buitenzorg
berada di sepanjang jalur kereta api, tetapi kenyataannya halte-halte yang
berada di antara dua kota ini baru sekadar dilayani oleh jaringan kabel
telegraf. Komunikasi antar halte hanya dilakukan dengan penggunaan alat
komunikasi telegraf. Pada tahun 1900 perusahaan telepon akan memperbarui kabel
tembaga telepon antar kota (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 29-08-1900). Boleh
jadi penggantian ini karena kabel yang lama dianggap usang.
Pada tahun 1908 sejumlah district di Residentie
Batavia dimekarkan dengan membentuk onderdistrict. Salah satu district yang dimekarkan
adalah district Paroeng dengan membentuk onderdistrict Depok yang mana Asisten Wedana
berkedudukan di Depok (lihat Bataviaasch handelsblad, 29-01-1908).
Onderdistrict lainnya yang dibentuk adalah Tjimanggis (pemekaran dari district
Tjibinong). Asisten Wedana dibantu oleh pegawai administrif dan petugas polisi.
Bataviaasch handelsblad, 29-01-1908 |
Menjelang Sensus Penduduk 1930 dilakukan perubahan
administarif pemerintahan terkecil. Gemeente (land) Depok dan kampong-kampong yang berdekatan disatukan
menjadi satu desa. Di Afdeeling Buitenzorg, kelurahan (wijk) hanya ditemukan di
Buitenzorg.
Pembangunan
Jaringan Telepon di Depok
Adanya kantor telepon di Depok paling tidak
sudah dilaporkan pada tahun 1931 (lihat Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 03-08-1931). Disebutkan kantor telepon ini berada disamping
kantor pos. Kantor telepon Depok inilah yang melayani pengguna telepon lokal
dan telepon interlokal di Depok. Layanan koneksi telepon di halte kereta api di
Depok juga diketahui telah terhubung. Hal ini diketahui ketika ada kecelakaan
penumpang di halte Pondok Tjina, petugas halte/stasion melaporkan langsung
kejadian kepada Asisten Wedana melalui telepon (lihat Het nieuws van den dag
voor Nederlandsch-Indie, 19-09-1931).
Area pemerintah di Depok (Peta 1901) |
Lantas kapan jaringan telepon lokal (sambungan
ke rumah-rumah) di Depok mulai dioperasikan? Pertanyaan ini menjadi penting
karena pengoperasian telepon lokal di Depok menjadi sebab mengapa ada tiang
telepon yang dipertanyakan di atas. Bentuk penampilan tiang telepon yang
diperlihatkan pada foto di atas menunjukkan tiang telepon tersebut adalah tiang
telepon utama, tiang distribusi ke rumah-rumah warga.
Tiang
telepon utama ini adalah satu-satunya yang dibuat dengan struktur (kerangka)
yang kuat dari baja. Kabel tembaga dari kantor telepon dihubungkan ke tiang
utama. Lalu dari tiang utama ini kemudian kabel tembaga didistribusikan ke tiga
arah (utara, timur dan selatan) dengan menggunakan tiang yang lebih kecil sebelum
disambungkan ke rumah-rumah. Tiang utama ini berfungsi sebagai tiang pembagi
dari kantor telepon. Jarak kantor telepon (yang berada di dekat kantor pos)
dengan tiang utama ini cukup dekat (sekitar outlet Indomaret yang sekarang).
Oleh karena tiang utama dibuat sangat kuat dari (kerangka) baja maka hanya tiang
utama ini yang dapat bertahan hingga masa ini seperti yang masih kita bisa
lihat sekarang.
Berdasarkan data dan keterangan yang sejauh ini bisa
ditelusuri, tiang utama telepon di Depok diduga dibangun setelah tahun 1908 dan
sebelum tahun 1928. Angka tahun 1928 diperoleh dari seorang pemasang iklan di
Depok telah mencantumkan nomor telepon rumah. Namun tahun berapa persisnya tiang
utama telepon tersebut dibangun masih memerlukan penelusuran lebih lanjut. Namun
kecenderungan lebih dekat ke tahun 1928. Sebagai proksi dapat diinterprestasi
dari suatu iklan yang diterbitkan pada surat kabar pada tahun 1922.
Iklan penyewaan rumah 1922 dan 1928 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar