Pembukaan jalur kereta api
Batavia dan Buitenzorg sangat berdampak luas: menghubungkan istana di Bogor dan
istana di Batavia; memudahkan transportasi penduduk maupun wisatawan yang ke
Buitenzorg. Manfaat lainnya adalah menjadi angkutan utama barang dan komoditi
dari hulu sungai Ciliwung. Jalur kereta api Batavia-Buitenzorg mulai dioperasikan
tanggal 31 Januari 1873 (lihat Bataviaasch handelsblad, 29-01-1873). Jalur ini diklola swasta (NIS).
Bataviaasch handelsblad, 29-01-1873 |
Jalur kereta api pertama di Hindia Belanda dibangun tahun 1867 yang
menghubungkan jalur Semarang dengan luar kota (26 Km). Jalur ini dibuka untuk
umum pada tahun 1867. Pada tahun 1970 dibuka jalur Semarang-Surakarta. Jalur
antara Batavia dan Buitenzorg yang dibuka tahun 1873 merupakan kelanjutan jalur
kereta api barang dari Jakarta kota yang sekarang dari dan ke pelabuhan baru di
Tandjong Priok.
Pembukaan jalur Batavia-Bogor telah mengoptimalkan perkebunan-perkebunan
di Buitenzorg dan wilayah pertanian penduduk. Sebagaimana diketahui sudah sejak
lama antara Batavia dan Buitenzorg terjadi komersiaisasi lahan (land) dan
terbentuknya perkebunan-perkebunan.
Kereta Api Batavia (Jakarta
Kota)-Buitenzorg (Bogor)
Jadwal Buitenzorg-Batavia (Bataviaasch handelsblad, 29-01-1873) |
Jalur
kereta api Batavia-Buitenzorg melayani penumpang diantara dua kota ini yang
mana kereta api berhenti pada setiap halte yang telah ditentukan. Jalur kereta
api Batavia-Buitenzorg ini terdiri dari satsion utama (hoofdstatsion), stasion
(stasion kecil), halte (halte besar) dan overweg (halte kecil). Stasion utama
berada di Batavia lama (Stadhuis/NIS) dan Buitenzorg. Stasion antara berada di
Meester Cornelis (stasion Jatinegara yang sekarang). Untuk halte dan overweg
terdapat di: Cileboet, Bodjong Gede, Tjitajam, Depok, Pondok Tjina, Lenteng
Agoeng, Pasar Minggoe. Halte lainnya terdapat di Pegangsaan (kini Cikini),
Koningsplein (kini Gambir), Noordwijck (kini Juanda) dan Sawah Besar. Satu lagi
halte yang terpisah adalah halte Kleine Boom (Pasar Ikan?).