Kapur Barus, atau kamper hanya ditemukan di Tanah Batak. Paling tidak hal itu disebutkan dalam buku-buku kuno. Tidak pernah disebutkan kapur Barus berasal dari Tanah Batak. Namun demikian, semua penulis mendeskripsikannya bahwa kapur Barus tersebut diproduksi (sebagai hasil hutan) di daerah antara Batahan dan Singkel (1’10'N-20’20’) dengan ketinggian 1.000-1.200 Meter Dpl. Kota Barus sendiri berada di pantai dengan ketinggian 1-3 meter dengan posisi gps-nya 1.84ZB; 110.43OL. Jika kamper tumbuh di hutan-hutan ketinggian lebih dari 1.000 meter itu berarti daerah yang menjadi kediaman penduduk Batak. Dengan kata lain produsen kapur Barus adalah penduduk Batak.
Kapur Barus dalam Al Qur'an |
Jung
Huhn adalah orang
pertama Eropa yang memasuki tanah Batak, seorang ilmuwan kali pertama
mendeskripsikan secara intensif tentang Tanah Batak. Jung Huhn seorang geolog dan botanis ditugaskan Guberbur Jenderal di Batavia untuk
memetakan geologi dan botani Tanah Batak tahun 1840. Dalam satu risalahnya,
Jung Huhn menyebut aliran kapur Barus ini bermula di Loemoet dan Hoeraba (dua wilayah terluar
Angkola). Informasi ini
seakan membuka penjelasan teka-teki, darimana sesungguhya kamper berasal yang
pusat transaksinya sejak dari jaman kuno di Barus.