*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini
Dr Moewardi dan perguruan tinggi di Hindia
Belanda adalah satu hal. Rumah sakit di Soerakarta adalah hal lain lagi.
Bagaimana keduanya terhubung sehingga nama rumah sakit daerah di Surakarta diberi
nama RSUD Dr Moewardi. Yang jelas di berbagai kota di Indonesia pada masa ini
nama-nama tokoh penting yang bergelar dokter dijadikan nama rumah sakit pusat
maupun daerah seperti di Jogjakarta (RSUP Dr Sardjito) dan di Semarang (RSUP Dr
Kariadi).
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi disingkat RSDM adalah rumah sakit pemerintah provinsi Jawa Tengah di Surakarta juga berfungsi sebagai RS pendidikan. Di masa lalu, di Surakarta, selain Rumah Sakit zending Jebres yang didirikan 1912 oleh Gereja Gereformeerd Delft dan Gereja-gereja Zuid Holland ten Noorden, terdapat dua rumah sakit lain Rumah sakit Ziekenzorg, yang berkedudukan di Mangkubumen dengan nama Partikelir Inslandscziekenhuis der verregniging ziekenzorg. Pada tahun 1907 rumah sakit yang dikelola oleh Vereeniging voor zieken verpleging in Nederlandsch-Indie (VZNI) ini sudah mendapatkan subsidi. Panti Rogo ini pada masa awalnya merupakan tempat perawatan yang dikhususkan untuk kerabat Keraton Surakarta, seiring dengan seringnya terjadi wabah penyakit yang dialami oleh masyarakat di Surakarta maka rumah sakit ini kemudian menerima pasien dari kalangan umum. Diperkirakan rumah sakit ini didirkan pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwono X. Singkatnya pada tanggal 1 Februari 1949 rumah sakit ini diserahkan kembali kepada pemilik semula yaitu partikelir Inslandscziekenhuis der vereeniging ziekenzorg yang pada waktu itu berganti nama menjadi Perhimpunan Bale Kusolo. Sejak saat itu rumah sakit ini bernama rumah sakit Bale Kusolo. Sementara itu rumah sakit milik Keraton Kasunanan (Rumah Sakit Pantirogo) pada periode ini seiring dengan berubahnya orientasi masyarakat pemakainya, berganti nama menjadi Rumah Sakit Kadipolo. Rumah sakit ini diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia untuk keperluan perjuangan pada masa revolusi. Singkatnya lagi, kemudian muncul suatu rencana untuk mendirikan suatu Rumah Sakit Pusat di Surakarta akhirnya nama Bale Kusolo dinilai layak untuk dijadikan nama sekaligus identitas bagi rumah sakit di Surakarta. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 2 Maret 1950. menetapkan nama Rumah Sakit Bale Kusolo diganti dengan nama Rumah Sakit Pusat Surakarta. Akhirnya Keputusan Gubernur Kepala daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal 24 Oktober 1988 ditetapkan nama menjadi RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Dr Moewardi dan perguruan tinggi di Hindia Belanda? Seperti disebut di atas nama Dr Moewardi menjadi nama rumah sakit daerah di Soerakarta. Moewardi sendiri adalah lulusan dari sekolah kedokteran (STOVIA) di Batavia. Lalu bagaimana sejarah Dr Moewardi dan perguruan tinggi di Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.