*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini
Kehadiran orang Belanda di Hindia Timur adalah
tujuan perdagangan di pantai-pantai. Urusan perdagangan di pedalaman adalah
penduduk asli. Pada tahun 1665 Pemerintah VOC mengubah kebiijakan dari
perdagangan longgar di pantai-pantai menjadi kebijakan menjadikan penduduk
sebagai subjek. Langkah pertama untuk mengimlementasikan kebijakan baru ini
adalah membuat program pengembangan pertanian di wilayah pedalaman, termasuk di
pedalaman Batavia dan di pedalaman Semarang (khususnya Soerakarta dan
Jogjakarta).
Perkembangan Perkebunan Tebu di Mangkunegaraan Tahun 1918-1937. Oleh: Salma Abidah, Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri. Abstrak. Perkebunan telah ada sebelum bangsa Eropa datang ke Nusantara. Perkembangan perkebunan lahir setelah bangsa Belanda datang ke Nusantara dan menjajah. Perkebunan telah menyebar ke seluruh wilayah Hindia Belanda tak terkecuali di Praja Mangkunegaran. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan perkebunan tebu di Mangkunegaran pada tahun 1918 hingga tahun 1937. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Terdiri dari; heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkebunan tebu Mangkunegaran merupakan perkebunan penghasil bahan baku untuk PG Colomadu dan PG Tasikmadu. Pada tahun 1918 hingga tahun 1929 perkebunan tebu Mangkunegaran mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan perluasan perkebunan tebu dan penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak. Namun, pada tahun 1930 merupakan puncak krisis Melaise yang melanda seluruh wilayah Hindia Belanda termasuk wilayah Mangkunegaran. Pemerinah Hindia Belanda mengeluarkan kebijakan-kebijakan terhadap industry gula di Hindia Belanda. Menghadapi krisis Melaise dan untuk mencegah terjadinya kegurian, pihak Mangkunegaran mengurangi lahan perkebunan tebu, dan mengganti bibit tebu yang digunakan menggunakan varietas POJ 2878 yang lebih unggul dari pada varietas lainnya (https://journal.student.uny.ac.id/)
Lantas bagaimana sejarah pertanian dan perkebunan
di Soerakarta sejak VOC? Seperti disebut di atas, wilayah Soerakarta terbilang
salah satu wilayah pedalaman pertanian dikembangkan sejak era VOC. Atas dasar
ini menjadi penting Soerakarta dalam peta perkebunan pada era Pemerintah Hindia
Belanda. Lalu bagaimana sejarah pertanian dan perkebunan di Soerakarta sejak
VOC? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.